Liputan6.com, Jakarta - Dengan aturan bagasi yang ketat, kursi yang sempit, dan biaya-biaya tersembunyi, terbang dengan maskapai berbiaya rendah (LCC) sudah datang dengan berbagai tantangannya, dan dengan kursi berdiri terbaru, perjalanan ekonomi bisa jadi lebih tidak nyaman. LCC asal Eropa dilaporkan akan mulai memperkenalkannya, paling cepat awal tahun depan.
Melansir Secret London, Jumat, 23 Mei 2025, pilihan kursi pesawat itu dianggap menyerupai pelana sepeda yang dimodifikasi dan hanya perlu ditenggerkan selama durasi penerbangan. Terdengar menyusahkan memang, tapi ketika Anda mendapati bahwa LCC dapat menetapkan harga tiket senilai 1 pound sterling, atau Rp22 ribu, itu jadi cukup menggiurkan.
Berat setiap kursi berdiri kira-kira setengah dari kursi normal, yang berarti bahwa deretannya akan mengurangi pembakaran bahan bakar dan memberi ruang untuk 20 persen lebih banyak penumpang pesawat, karena kursi-kursi ini bisa jauh lebih dekat satu sama lain. Skyrider 2.0 telah lulus semua tes keamanan yang relevan, dan dapat dipasang pada pesawat tertentu.
Kursi Berdiri di Maskapai
Dalam pernyataan tahun 2018, juru bicara Aviointeriors mengatakan tentang kursi berdiri tersebut, menyebut, "Skyrider 2.0 membuka pengalaman bepergian ke pasar penumpang yang lebih luas, juga menciptakan ruang yang berguna untuk pengenalan kelas campuran yang naik ke pesawat yang sama."
"Fitur utamanya adalah bagian bawah yang memastikan peningkatan posisi penumpang tegak yang memungkinkan pemasangan kursi pada jarak lebih dekat, sambil mempertahankan kenyamanan yang memadai," imbuhnya.
Menurut Metro, bos Ryanair Michael O'Leary memicu reaksi keras ketika mengatakan pada 2015 bahwa dia akan mempertimbangkan menggunakan kursi tersebut. Ia menyarankan pemasangan pesawat dengan 10 baris kursi berdiri, yang harganya hanya 1 pound sterling.
Tapi maju cepat ke tahun 2025, juru bicara Ryanair mengatakan pada publikasi itu bahwa penumpang tidak perlu khawatir. Ketika ditanya apakah maskapai Irlandia itu berniat meluncurkan kursi khusus berdiri, mereka menjawab, "Ryanair tidak memiliki rencana untuk melakukannya."
Perubahan LCC
Wizz Air juga menanggapi pertanyaan Metro dengan mengatakan, "Kami dapat mengonfirmasi bahwa Wizz Air tidak memiliki rencana memperkenalkan kursi khusus berdiri." Sementara itu, easyJet menolak mengomentari pengenalan kursi khusus berdiri, tapi saat ini tidak ada rencana publik yang menunjukkan bahwa kursi tersebut akan dipasang di pesawat maskapai itu.
Alih-alih desain kursi, perubahan terbesar LCC akan terlihat dari bagasi kabin. Karena semakin banyak maskapai penerbangan mengenakan biaya untuk bagasi terdaftar, banyak penumpang memilih membawa barang mereka ke bagasi kabin, yang gratis, atau lebih murah.
Tapi itu sering menyebabkan keributan, dengan para pelancong berdesak-desakan mencari tempat untuk meletakkan koper mereka. Airbus, produsen pesawat komersial di Inggris dan Eropa, memiliki solusi terkait itu. Pada 2024, perusahaan itu mengumumkan bahwa mereka akan memperbaiki beberapa pesawatnya untuk memasukkan ruang L Airspace yang baru dan lebih baik.
Ruang Simpan Tas Lebih Luas
Desain baru ini memungkinkan ruang bagasi kabin lebih besar setengahnya dari ruang bagasi A320 sebelumnya, menawarkan 60 persen lebih banyak ruang, dan memungkinkan ruang untuk tiga tas tambahan per ruang. Triknya di sini adalah tas disimpan secara vertikal, bukan horizontal.
Lufthansa adalah maskapai penerbangan pertama yang menerima 38 tempat baru itu pada Januari 2025. Maskapai penerbangan Eropa lain, termasuk Iberia dan Swiss, juga mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan tempat simpan tas baru tersebut.
Perlu dipahami bahwa setiap kilogram yang masuk ke pesawat, termasuk penumpang, bagasi, bahan bakar, dan muatan kargo, telah diperhitungkan dengan cermat oleh tim teknis dan pilot. Jika beban pesawat melebihi batas yang ditentukan, ini dapat memengaruhi kemampuan pesawat mengudara secara optimal, memperlambat kecepatan lepas landas, bahkan berdampak pada keseimbangan dan stabilitas di udara.
Karena itu, pembatasan bagasi, yang dilakukan seluruh maskapai tanpa terkecuali, bukan sekadar aturan administratif, tapi bagian dari protokol keselamatan penerbangan.