Banyak Libur Panjang, Pengunjung Gunung Bromo di Semester 1 2025 Meningkat dari Tahun Lalu

1 day ago 9

Malang, Jawa Timur - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo pada semester I 2025 mengalami peningkatan dibanding semester I 2024. Salah satu faktor meningkatnya pengunjung karena banyaknya libur panjang atau long weekend di tahun ini.

"Iya (jumlah pengunjung lebih tinggi), kenaikan jumlah wisatawan lumayan signifikan di semester I 2025 dibanding semester I 2024," ungkap Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, 9 Juli 2025, dilansir dari Antara.

Berdasarkan data yang diterima dari Balai Besar TNBTS, sepanjang semester I 2025 jumlah wisatawan ke Gunung Bromo tercatat mencapai 321.732 orang atau meningkat sebesar 58.758 orang dari semester I 2024 yang sebanyak 262.974 orang. Jumlah kunjungan tersebut merupakan akumulasi dari angka kedatangan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 309.564 orang dan wisatawan mancanegara (wisman) sejumlah 12.168 orang.

Jika dirinci per bulan, angka 321.732 wisatawan yang tercatat berkunjung ke Gunung Bromo pada semester I tahun ini, terdiri atas 54.550 wisnus dan 1.561 wisman pada Januari 2025. Sebanyak 36.870 wisnus dan 1.132 wisman pada Februari 2025, serta 7.764 wisnus dan 991 wisman pada Maret 2025.

Rincian Jumlah Wisatawan ke Bromo

Lalu, 73.945 wisnus dan 1.627 wisman pada April 2025, 65.140 wisnus dan 4.406 wisman pada Mei 2025, serta 71.295 wisnus dan 2.451 wisman pada Juni 2025. Untuk pengunjung pada semester I 2024 yang sejumlah 262.974 orang merupakan akumulasi dari 256.224 wisnus dan 6.750 wisman.

Rincian angka kunjungan wisatawan pada semester I 2024, yakni 56.983 wisnus dan 696 wisman pada Januari 2024, 36.244 wisnus dan 985 wisman pada Februari 2024, serta 16.457 wisnus dan 640 wisman pada Maret 2024. Selanjutnya, 51.534 wisnus dan 975 wisman pada April 2024, 58.674 wisnus dan 2.192 wisman pada Mei 2024, serta 36.332 wisnus dan 1.262 wisman pada Juni 2024.

Endrip menyebut bahwa terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo sepanjang semester I 2025 dibandingkan semester I 2024 karena jumlah momen libur panjang yang lebih banyak pada tahun ini. Kondisi itu secara otomatis berdampak pada lonjakan kunjungan wisatawan ke salah satu destinasi pariwisata unggulan di Jawa Timur ini.

"Semester pertama jumlah momen libur panjang lebih banyak sehingga jumlah pengunjung menjadi tinggi. Sedangkan, untuk semester II kami prediksi akan kembali normal sampai nanti saat akhir tahun atau saat libur Natal dan Tahun Baru 2026," terangnya.

Mencegah Masuknya Wisatawan Ilegal

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ini dijadikan oleh Balai Besar TNBTS untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman pengunjung terkait status Gunung Bromo yang merupakan kawasan konservasi."Ini penting agar pariwisata bisa tetap memberikan dampak berkelanjutan terhadap ekologi hingga ekonomi," tutup Endrip.

Untuk mencegah masuknya wisatawan ilegal di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), para pengunjung harus membeli tiket masuk sebelum pergi. Pastikan tiketmu sesuai dengan hari kunjungan dan jumlah rombongan. Imbauan itu diinformasikan di akun Instagram resmi TNBTS @bbtnbromotenggersemeru, 12 Juni 2025.

"Untuk pengalaman berkunjung yang aman dan tertib di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dimohon kepada #sahabatmentaritengger untuk membeli tiket masuk Kawasan ya. Pastikan tiketmu sesuai dengan hari kunjungan dan jumlah rombongannya! Selamat menikmati keindahan alam pegunungan kita. Salam konservasi. 🍃," tulis unggahan tersebut.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperketat pengawasan di kawasan wisata Gunung Bromo untuk mencegah masuknya wisatawan ilegal yang tak membeli tiket kunjungan.

Potensi Pengunjung Masuk Tanpa Tiket

Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 12 Juni mengatakan, Bromo yang berlokasi di landskap terbuka, memiliki beberapa jalur menuju kawasan yang bisa ditembus melalui jalur desa.

Jadi, potensi pengunjung masuk tanpa membeli tiket bisa terjadi. Menurut Endrip, petugas pengawas dari Balai Besar TNBTS setiap harinya akan berkeliling menyusuri kawasan Lautan Pasir atau Pusung Gedhe dan Lembah Watangan.

"Jumlah petugas yang berpatroli per hari antara 5-10 orang. Mereka akan bertanya ke pengunjung terkait status pendaftaran, apakah memang masuk melalui jalur resmi (membeli tiket) dengan membeli tiket atau jalur tidak resmi," terangnya.

Pengetatan pengawasan juga bagian dari langkah menindaklanjuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |