8 Tips Membuat Kue Garpu Renyah Merata Sampai Dalam, Dijamin Tidak Gagal

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Kue garpu merupakan salah satu camilan tradisional yang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia, terutama karena kehadirannya yang hampir selalu menghiasi meja tamu saat momen istimewa seperti Lebaran, Natal, atau acara keluarga besar. Meski bahan-bahannya tergolong sederhana dan mudah ditemukan, tidak sedikit orang yang mengeluhkan hasil kue garpu buatan sendiri sering kali kurang renyah, terlalu keras, atau hanya garing di bagian luar namun lembek di bagian dalam.

Permasalahan tersebut umumnya bukan disebabkan oleh resep yang salah, melainkan oleh teknik pengolahan yang kurang tepat dan sering kali diabaikan. Mulai dari komposisi bahan, cara menguleni adonan, hingga teknik menggoreng dan penyimpanan, semuanya memiliki peran penting dalam menentukan hasil akhir. 

1. Gunakan Komposisi Bahan yang Seimbang

Komposisi bahan merupakan faktor paling mendasar dalam menentukan tekstur kue garpu agar bisa renyah sampai ke bagian dalam. Takaran tepung terigu, telur, margarin, dan keju harus disesuaikan dengan fungsinya masing-masing, karena kelebihan atau kekurangan satu bahan saja dapat memengaruhi struktur adonan secara signifikan. Telur berfungsi sebagai pengikat, margarin memberikan rasa gurih dan kelembutan, sedangkan tepung menjadi kerangka utama adonan.

Penggunaan keju parut sebaiknya tidak berlebihan karena kandungan lemaknya cukup tinggi dan dapat menyebabkan kue menjadi berminyak serta sulit kering di bagian tengah. Untuk membantu menciptakan tekstur yang lebih ringan dan rapuh, sebagian tepung terigu dapat dicampur dengan tepung tapioka atau tepung maizena. Kombinasi ini membantu mengurangi kekerasan adonan dan membuat kue lebih mudah renyah saat digoreng.

2. Uleni Adonan Secukupnya, Jangan Terlalu Kalis

Banyak orang mengira adonan yang baik harus diuleni hingga benar-benar kalis dan elastis, padahal prinsip ini tidak berlaku pada adonan kue garpu. Adonan kue garpu justru sebaiknya diuleni secukupnya saja sampai semua bahan tercampur rata dan adonan bisa dipulung serta dibentuk tanpa hancur. Pengulenan yang terlalu lama akan mengaktifkan gluten secara berlebihan.

Ketika gluten terlalu aktif, tekstur adonan menjadi liat dan elastis, sehingga kue garpu akan cenderung keras setelah digoreng. Adonan yang ideal memiliki karakter padat namun mudah patah, sehingga panas minyak dapat masuk dengan baik ke dalam struktur adonan dan membantu proses pematangan dari bagian dalam secara merata.

3. Pastikan Ketebalan Adonan Seragam

Ketebalan adonan yang tidak seragam sering kali menjadi penyebab utama kue garpu matang tidak sempurna. Adonan yang terlalu tebal akan membuat bagian luar cepat kecokelatan sementara bagian dalam masih mentah, sedangkan adonan yang terlalu tipis berisiko cepat gosong dan rapuh saat digoreng.

Saat membentuk adonan menggunakan garpu, pastikan ukuran gulungan adonan relatif sama satu sama lain. Ketebalan ideal biasanya setara dengan pensil kecil, sehingga panas minyak dapat menembus hingga ke bagian tengah tanpa membutuhkan waktu goreng yang terlalu lama. Konsistensi ukuran juga membantu hasil akhir terlihat lebih rapi dan menarik saat disajikan.

4. Gunakan Minyak Banyak dan Api Kecil

Teknik menggoreng sangat menentukan keberhasilan kue garpu agar renyah merata. Menggunakan minyak dalam jumlah banyak atau metode deep frying memungkinkan seluruh permukaan kue terendam minyak panas secara merata, sehingga proses pematangan berlangsung lebih seimbang dari luar hingga ke dalam.

Penggunaan api kecil hingga sedang menjadi kunci agar kue tidak cepat gosong di bagian luar. Api yang terlalu besar memang mempercepat perubahan warna, tetapi sering kali membuat bagian dalam kue belum matang sempurna. Dengan api kecil, kue garpu akan matang perlahan, kering sempurna, dan menghasilkan tekstur renyah yang tahan lama.

5. Goreng Saat Minyak Benar-Benar Panas Stabil

Minyak yang belum mencapai suhu ideal akan menyebabkan adonan menyerap minyak berlebihan, sehingga kue menjadi berat, berminyak, dan sulit renyah. Sebaliknya, minyak yang terlalu panas akan membuat kue cepat berwarna cokelat tanpa memberi waktu cukup bagi bagian dalam untuk matang.

Suhu minyak yang tepat ditandai dengan munculnya gelembung kecil yang stabil saat adonan dimasukkan ke dalam wajan. Setelah minyak mencapai kondisi tersebut, api sebaiknya dikecilkan agar suhu tetap stabil selama proses penggorengan berlangsung. Cara ini membantu menghasilkan kue garpu yang matang sempurna dan tidak berminyak.

6. Jangan Menggoreng Terlalu Banyak Sekaligus

Menggoreng kue garpu dalam jumlah terlalu banyak sekaligus dapat menyebabkan suhu minyak turun secara drastis. Ketika suhu minyak tidak stabil, kue akan membutuhkan waktu lebih lama untuk matang dan berisiko menyerap minyak berlebih, sehingga teksturnya menjadi kurang renyah.

Agar hasil tetap optimal, goreng kue dalam jumlah sedikit dan beri ruang antar adonan di dalam wajan. Selain membantu menjaga suhu minyak tetap stabil, cara ini juga memudahkan proses pembalikan kue agar matang merata di seluruh permukaan.

7. Tiriskan dengan Benar, Jangan Ditumpuk Saat Panas

Tahap penirisan sering dianggap sepele, padahal sangat berpengaruh pada hasil akhir kerenyahan kue garpu. Kue yang ditumpuk saat masih panas akan menghasilkan uap air yang terperangkap, sehingga bagian luar yang semula garing perlahan menjadi lembek.

Sebaiknya tiriskan kue garpu menggunakan saringan atau alas kertas minyak dengan posisi terbuka. Biarkan kue mendingin secara alami hingga uap panas benar-benar hilang sebelum dipindahkan atau disimpan. Proses ini membantu mempertahankan tekstur kering dan renyah lebih lama.

8. Simpan Setelah Kue Benar-Benar Dingin

Penyimpanan merupakan tahap akhir yang tidak kalah penting untuk menjaga kualitas kue garpu. Kue yang masih hangat jika langsung dimasukkan ke dalam toples akan menghasilkan embun di dalam wadah, yang pada akhirnya membuat kue cepat melempem meskipun sebelumnya sudah renyah sempurna.

Pastikan kue benar-benar dingin sebelum disimpan dalam toples kedap udara. Untuk hasil lebih maksimal, tambahkan silica gel food grade atau alas kertas kering di dalam toples guna menyerap kelembapan berlebih. Dengan cara ini, kue garpu dapat bertahan renyah hingga beberapa minggu.

Pertanyaan dan Jawaban

Q: Kenapa kue garpu keras setelah dingin?

A: Biasanya karena adonan terlalu kalis atau kandungan tepung terlalu banyak.

Q: Apakah bisa mengganti margarin dengan mentega?

A: Bisa, tetapi mentega membuat aroma lebih kuat dan biaya produksi lebih tinggi.

Q: Kenapa kue garpu cepat melempem saat disimpan?

A: Umumnya karena kue belum benar-benar dingin saat dimasukkan ke toples.

Q: Apakah kue garpu harus digoreng dengan deep frying?

A: Disarankan, karena membantu kematangan merata dan tekstur lebih renyah.

Q: Berapa lama kue garpu bisa disimpan?

A: Dengan penyimpanan tepat, kue garpu bisa awet hingga 3–4 minggu.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |