Liputan6.com, Jakarta - Tahu merupakan bahan pangan berbasis kedelai yang sangat mudah ditemukan dan sering digunakan dalam berbagai masakan rumahan hingga usaha kuliner, namun karakter alaminya yang tinggi kadar air membuat tahu tergolong cepat rusak jika tidak disimpan dengan cara yang tepat. Banyak orang mengeluhkan tahu cepat asam, berlendir, atau berbau tidak sedap hanya dalam hitungan jam setelah dibeli, padahal kondisi tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan teknik penyimpanan yang benar.
Memahami cara menyimpan tahu agar tidak asam dan tetap segar menjadi penting, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk pedagang makanan, karena penyimpanan yang keliru tidak hanya menurunkan kualitas rasa tetapi juga berisiko terhadap keamanan pangan. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana dan konsisten, tahu dapat bertahan lebih lama tanpa bahan pengawet dan tetap aman untuk dikonsumsi.
1. Simpan Tahu dalam Air Bersih
Menyimpan tahu dalam air bersih merupakan cara paling dasar dan efektif untuk menjaga kelembapan tahu agar teksturnya tidak cepat mengering atau berubah. Air berfungsi sebagai media pelindung yang mengurangi kontak langsung tahu dengan udara bebas yang dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab rasa asam.
Wadah yang digunakan sebaiknya cukup besar sehingga tahu terendam seluruhnya dan tidak saling menekan, karena tekanan berlebih dapat merusak struktur tahu dan mempercepat keluarnya cairan alami dari dalam tahu. Semakin stabil kondisi tahu di dalam air, semakin lambat proses penurunan kualitasnya.
Pastikan air yang digunakan benar-benar bersih dan tidak berbau, karena air yang sudah tercemar justru dapat menjadi sumber bakteri baru yang mempercepat pembusukan. Dengan perendaman air yang tepat, tahu dapat tetap segar lebih lama meskipun disimpan pada suhu ruang untuk jangka pendek.
2. Ganti Air Rendaman Secara Rutin
Mengganti air rendaman tahu secara rutin sangat penting karena air yang digunakan akan menyerap sisa protein, sari kedelai, dan mikroorganisme dari tahu seiring waktu. Jika air dibiarkan terlalu lama, kondisi tersebut akan mempercepat timbulnya bau asam dan lendir pada permukaan tahu.
Idealnya, air rendaman diganti minimal satu kali sehari, dan bisa dua kali sehari jika tahu disimpan di suhu ruang atau lingkungan yang cukup panas. Semakin sering air diganti, semakin kecil kemungkinan bakteri berkembang biak di sekitar tahu.
Kebiasaan mengganti air secara teratur juga membantu menjaga rasa tahu tetap netral dan tidak getir saat diolah. Tahu yang airnya jarang diganti biasanya akan memengaruhi cita rasa masakan meskipun secara visual masih terlihat baik.
3. Gunakan Air Matang atau Air Dingin
Air matang atau air minum sangat disarankan untuk merendam tahu karena kandungan mikroorganismenya lebih terkontrol dibandingkan air mentah. Air mentah berpotensi membawa bakteri yang justru mempercepat proses fermentasi tidak alami pada tahu.
Air dingin, terutama dari kulkas, dapat membantu memperlambat aktivitas bakteri sehingga tahu lebih awet. Suhu air yang rendah bekerja sebagai penghambat alami tanpa mengubah rasa maupun tekstur tahu.
Dengan menggunakan air matang yang bersih dan bersuhu dingin, kualitas tahu akan lebih terjaga dan risiko bau asam bisa diminimalkan. Cara ini sangat cocok diterapkan bagi yang menyimpan tahu lebih dari satu hari.
4. Simpan di Kulkas untuk Daya Tahan Lebih Lama
Menyimpan tahu di dalam kulkas merupakan solusi paling efektif untuk memperpanjang masa simpannya tanpa bahan pengawet. Suhu dingin kulkas memperlambat pertumbuhan bakteri dan menjaga tahu tetap segar lebih lama.
Tahu sebaiknya tetap direndam dalam air meskipun disimpan di kulkas, karena udara dingin tanpa kelembapan dapat membuat permukaan tahu menjadi kering dan berubah tekstur. Wadah tertutup juga penting agar tahu tidak menyerap bau dari makanan lain.
Dengan penyimpanan yang benar di kulkas dan penggantian air setiap hari, tahu dapat bertahan hingga tiga sampai lima hari dengan kualitas yang masih baik. Cara ini sangat cocok untuk kebutuhan stok harian rumah tangga.
5. Jangan Menyimpan Tahu dalam Kondisi Terbuka
Tahu yang disimpan dalam kondisi terbuka sangat rentan terkontaminasi bakteri dari udara, debu, dan serangga. Paparan langsung terhadap lingkungan sekitar juga mempercepat proses oksidasi yang memengaruhi aroma dan rasa tahu.
Menggunakan wadah tertutup membantu menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan higienis bagi tahu. Penutup wadah juga menjaga air rendaman tetap bersih lebih lama dan tidak tercampur dengan partikel asing.
Selain itu, penyimpanan tertutup mencegah tahu menyerap bau dari lingkungan sekitar, terutama jika disimpan di dalam kulkas. Hal ini penting agar rasa tahu tetap netral saat diolah menjadi berbagai masakan.
6. Rebus Tahu Sebelum Disimpan
Merebus tahu sebentar sebelum disimpan dapat membantu membunuh bakteri awal yang menempel pada permukaan tahu sejak proses produksi atau distribusi. Proses perebusan cukup dilakukan selama dua hingga tiga menit dalam air mendidih.
Setelah direbus, tahu harus ditiriskan dan didinginkan terlebih dahulu sebelum direndam kembali dalam air bersih. Langkah ini penting agar tahu tidak rusak akibat perubahan suhu yang terlalu ekstrem.
Metode ini sangat bermanfaat jika tahu akan disimpan lebih lama atau jika kondisi lingkungan cukup panas. Tahu yang direbus cenderung lebih tahan lama dan tidak cepat asam jika disimpan dengan benar.
7. Hindari Menyimpan Tahu Bersama Bahan Berbau Tajam
Tahu memiliki sifat mudah menyerap bau dari lingkungan sekitarnya, sehingga penyimpanan bersama bahan beraroma tajam seperti ikan, daging mentah, atau bumbu kuat dapat memengaruhi aromanya. Bau yang terserap ini sering disalahartikan sebagai tanda tahu sudah rusak.
Penyimpanan terpisah membantu menjaga aroma tahu tetap netral dan alami. Hal ini sangat penting terutama jika tahu akan diolah menjadi masakan dengan cita rasa ringan.
Dengan menjaga jarak penyimpanan dari bahan berbau tajam, kualitas rasa tahu akan lebih terjaga dan hasil masakan pun menjadi lebih maksimal.
8. Perhatikan Tanda Tahu Mulai Rusak
Meskipun disimpan dengan baik, tahu tetap memiliki batas waktu konsumsi yang perlu diperhatikan. Tanda-tanda tahu mulai rusak antara lain bau asam menyengat, permukaan berlendir berlebihan, dan perubahan warna menjadi kusam.
Mengabaikan tanda-tanda tersebut dapat berisiko bagi kesehatan karena tahu yang sudah rusak tidak lagi aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, pemeriksaan visual dan aroma sebaiknya selalu dilakukan sebelum mengolah tahu.
Dengan mengenali ciri tahu yang sudah tidak layak, Anda dapat menghindari risiko keracunan makanan dan memastikan hanya tahu berkualitas baik yang dikonsumsi oleh keluarga.
Pertanyaan dan Jawaban
Apakah tahu boleh disimpan tanpa air?
Tidak disarankan karena tahu akan cepat kering dan mudah asam.
Berapa lama tahu bisa bertahan di kulkas?
Sekitar 3–5 hari dengan air rendaman yang diganti setiap hari.
Apakah tahu asam masih bisa dikonsumsi?
Tidak, tahu yang sudah berbau asam sebaiknya dibuang.
Bolehkah tahu disimpan di freezer?
Boleh, tetapi teksturnya akan berubah setelah dicairkan.
Apakah merebus tahu wajib sebelum disimpan?
Tidak wajib, tetapi membantu memperpanjang kesegarannya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3982478/original/043756000_1648863408-AP22090322714638.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450337/original/001053000_1766137741-IMG-20251219-WA0016.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/4827895/original/067350900_1715333655-IMG_0240.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450211/original/050319300_1766134078-unnamed_-_2025-12-19T154507.331.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450262/original/024891900_1766135641-Kenikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3184486/original/057993000_1595219338-pizza-slices-marble-chopping-board_23-2147926088.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450218/original/011862400_1766134228-Resep_Roti_Goreng_yang_Enak_dan_Super_Empuk.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5156883/original/020755200_1741556390-ju.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4683708/original/020623000_1702383112-Wirawisata_Goa_Pindul__Yogyakarta.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450178/original/037030400_1766132917-Gemini_Generated_Image_l7r1tol7r1tol7r1_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3407752/original/091592400_1616396725-nastar-instagram-faraleyama-6-edited-554d2d8677e0c4ac3b36e07404e6d7dd.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450101/original/094382000_1766128425-Depositphotos_695159702_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345264/original/099927500_1757555727-galina-kondratenko-H6ckvcUnRT8-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/5449951/original/027215200_1766120070-IMG_1894.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5357848/original/073524100_1758551425-fulvio-ciccolo-cy9eWccEuJA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449719/original/085283600_1766112568-Depositphotos_551968352_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4652173/original/022109800_1700187827-rokok_ilegal.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449485/original/082087400_1766064996-kate_william_natal.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5327294/original/028965100_1756177305-Screenshot_2025-08-26_100102.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414818/original/029407400_1763352077-ATK_BOLA_Byon_Combat_Showbiz_6.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4763684/original/016326400_1709707430-kereta_api_nataru.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334940/original/026976700_1756783195-unnamed__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347525/original/083062600_1757675276-SnapInsta.to_543107841_18526684450015278_5485787036975048528_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1754987/original/026621500_1509348143-20171030-Vietnam-Adit1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328382/original/010765100_1756214097-Labyrinth_Dome_-_Bali_Mystic.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360651/original/024353600_1758712937-SnapInsta.to_549127995_18051123983556714_494170281947543192_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5371768/original/035487700_1759720376-2024-04-09.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350664/original/027185300_1758004811-Screenshot_2025-09-16_133834.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4544161/original/099781700_1692463898-WhatsApp_Image_2023-08-19_at_10.23.31_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352627/original/038329600_1758105491-unnamed__30___1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348639/original/004944200_1757841924-Screenshot_2025-09-14_162436.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4666692/original/077105500_1701178010-IMG_5526.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/5405283/original/043379500_1762433088-Rinanda_Aprillya_Maharani__3_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4918754/original/030969800_1723694238-cimahi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363725/original/098536500_1758960184-unnamed__35_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331612/original/076081900_1756442849-Screenshot_2025-08-29_114524.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2891369/original/012427100_1566627744-800px-Desa_Padusan_Pacet.jpg)