Liputan6.com, Jakarta Siapa pun yang pernah turun di Stasiun Bandung pasti tahu, aroma kuliner khas kota kembang langsung terasa sejak melangkah keluar peron. Dalam radius beberapa ratus meter saja, deretan tempat makan legendaris berjejer menawarkan sajian yang telah melintasi generasi. Mulai dari lontong kari dengan kuah kental yang menggoda, hingga nasi timbel Sunda yang selalu jadi santapan wajib sebelum berangkat atau setelah perjalanan jauh.
Kehadiran kuliner di sekitar Stasiun Bandung tidak muncul begitu saja. Letak strategis stasiun sebagai simpul pergerakan membuat kawasan ini menjadi pusat kuliner cepat saji yang tetap mempertahankan cita rasa autentik khas tanah Parahyangan. Tak heran jika banyak pelancong menjadikannya destinasi pertama untuk menikmati sensasi makan “Bandung banget” yang penuh nostalgia.
Jika Anda kebetulan mencari sajian untuk mengisi perut sebelum atau sesudah perjalanan jarak jauh kereta, ada baiknya cicipi 15 rekomendasi tempat makan enak di sekitar Stasiun Bandung berikut, dirangkum Liputan6, Senin (6/10).
1. Lontong Kari Kebon Karet
Lontong Kari Kebon Karet di Jl. Otto Iskandardinata No.28 adalah legenda yang tak lekang waktu. Sejak puluhan tahun lalu, kedai ini menjadi tempat sarapan favorit warga Bandung. Kuah kari kentalnya berpadu sempurna dengan lontong lembut dan potongan daging sapi empuk, menciptakan sensasi gurih berempah yang langsung membangkitkan selera di pagi hari.
Dengan kisaran harga Rp25.000–Rp50.000 per porsi, tempat ini menjadi pilihan ekonomis yang memuaskan lidah siapa pun. Lokasinya pun mudah dijangkau, hanya sekitar lima menit berjalan kaki dari Stasiun Bandung.
Kedai ini buka dari pukul 06.30 hingga 18.00 WIB dan memiliki rating 4,5 di Google. Aroma rempahnya yang semerbak dan rasa yang konsisten sejak generasi pertama menjadikan Lontong Kari Kebon Karet tak sekadar tempat makan, tapi juga bagian dari sejarah kuliner kota kembang.
2. Sate Hadori (Pusat)
Berdiri sejak 1950-an, Sate Hadori menjadi ikon kuliner di kawasan Stasiun Hall. Kelezatan sate kambingnya dikenal karena potongan daging yang empuk tanpa bau prengus, disajikan bersama bumbu kacang kental dan lontong hangat. Inilah perpaduan sederhana yang membuatnya melegenda.
Harga satu porsi sate kambing berkisar Rp50.000–Rp75.000. Dengan rating 4,5 di Google Maps, pengunjung mengakui konsistensi rasa dan kualitas bahan bakunya. Lokasinya di Jl. Stasiun Hall Timur No. 28 membuatnya mudah dijangkau dari area stasiun utama.
Buka mulai pukul 10.00 hingga malam hari, Sate Hadori menjadi pilihan makan siang hingga makan malam yang pas, terutama bagi wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Bandung dengan cita rasa orisinal.
3. Warung Nasi Ampera Kebon Kawung
Warung Nasi Ampera di Jl. Kebon Kawung adalah representasi kuliner Sunda sejati yang selalu hidup sepanjang hari. Dengan konsep prasmanan, pengunjung bebas memilih lauk dari aneka gorengan, pepes, ikan bakar, dan sambal lalapan khas Sunda yang menggoda. Kelezatannya sudah diakui oleh banyak masyarakat Bandung, terlebih tempat makan ini juga memiliki rating hingga 4,0 di Google.
Harga menu di sini sangat bersahabat, mulai dari Rp25.000–Rp50.000 per orang. Tempat ini juga dikenal sebagai “penyelamat lapar tengah malam” karena buka 24 jam tanpa henti. Tak jarang penumpang kereta yang tiba dini hari mampir untuk menikmati sepiring nasi hangat dengan sambal terasi pedas.
Atmosfernya sederhana, namun cita rasa masakannya membuktikan bahwa kesederhanaan sering kali justru menjadi daya tarik utama kuliner Bandung.
4. Rumah Makan HM. Kamil
Terletak di Jl. Stasiun Selatan No.14, Rumah Makan HM. Kamil menjadi magnet bagi pecinta olahan kambing. Daging kambing yang diolah dengan bumbu rahasia keluarga membuat sate dan gulai di sini terasa gurih tanpa aroma menyengat. Beberapa menu yang direkomendasikan di antaranya gulai sumsum, sate kambing dan ayam, sate sineureut, sop buntut dan sop kambing.
Dengan kisaran harga Rp50.000–Rp100.000, porsinya besar dan memuaskan sehingga tak heran jika rating di Google nyaris sempurna, yakni 4,7. Tempat ini buka 24 jam, menjadikannya favorit bagi para sopir travel dan penumpang malam.
5. Lotek Mahmud
Lotek Mahmud di Jl. Mahmud IV No.9 telah menjadi saksi sejarah kuliner rumahan Bandung sejak puluhan tahun lalu. Racikan bumbu kacangnya yang gurih-manis dengan tekstur sedikit kasar menjadi kunci kenikmatan lotek, gado-gado, hingga kupat tahu di sini.
Harga mulai Rp25.000–Rp40.000 membuatnya digemari semua kalangan. Dengan rating 4,6, pelanggan menyebut cita rasa Lotek Mahmud tetap sama seperti dulu. Tempat ini buka hingga pukul 15.00, dan sering kali sudah habis sebelum sore karena banyak pelanggan loyal yang datang sejak pagi.
Jika Anda mencari menu salad khas Indonesia seperti lotek, petis kangkung, rujak Surabaya dan lain sebagainya, tempat ini sangat cocok karena rasanya yang menggugah selera.
6. Bakmie Aloi
Bagi pencinta kuliner Tionghoa, Bakmie Aloi di Jl. Kebon Jati adalah pilihan wajib. Mie lembut buatan tangan dipadukan dengan topping babi panggang, ayam cincang, dan sayuran segar yang disiram kuah kaldu bening.
Harga seporsi sekitar Rp25.000–Rp50.000 dengan porsi mengenyangkan. Meski tergolong non-halal, pelanggan dari berbagai kalangan tetap datang karena rasa otentik yang sulit ditandingi. Tempat ini sering dijadikan lokasi nostalgia bagi perantau asal Palembang, karena memiliki resep khas kota tersebut.
Dengan rating 4,5 ulasan di Google, tempat ini buka dari pukul 06.30 hingga 22.30. Bakmie Aloi menjadi bukti bahwa cita rasa klasik Tionghoa masih bertahan di tengah modernitas kuliner Bandung.
7. Mie Baso Kebon Kawung
Tak jauh dari pintu keluar Stasiun Bandung, Mie Baso Kebon Kawung jadi destinasi favorit untuk makan cepat namun berkesan. Cita rasa kaldu gurih berpadu dengan bakso kenyal dan mie lembut yang khas Bandung.
Harga seporsi untuk mi bakso komplit, bakso cuanki campur, cuanki tetelan hingga bihun bakso berkisar Rp20.000–Rp40.000 saja, menjadikannya pilihan ideal untuk semua kalangan. Suasana sederhana dan pelayanan cepat membuat warung ini selalu ramai setiap jam makan.
Buka dari pagi hingga malam, Mie Baso Kebon Kawung adalah simbol kehangatan kuliner pinggir jalan yang tak pernah kehilangan pesonanya. Kelezatannya pun membuat ulasan di Google mentereng di angka 4,6.
8. Paskal Food Market
Jika malam tiba, Paskal Food Market di Jl. Pasir Kaliki menjadi pusat keramaian yang memadukan suasana santai dan ragam kuliner luar biasa. Lebih dari seratus tenant berdiri di area terbuka, menawarkan makanan dari berbagai daerah dan negara, mulai dari sate taichan, iga bakar, nasi campur, swike, steak, hingga makanan khas Nusantara seperti nasi goreng lezat.
Harga makanan di sini bervariasi, mulai Rp25.000 hingga Rp75.000 per porsi. Suasana malam yang diterangi lampu-lampu gantung memberi nuansa romantis yang cocok untuk makan bersama teman atau pasangan.
Buka dari pukul 11:00 hingga 22:30 malam, Paskal Food Market tak hanya jadi destinasi makan, tetapi juga tempat nongkrong yang mempertemukan cita rasa lokal dengan atmosfer modern Bandung yang hidup hingga larut. Soal rasa jangan diragukan, karena ulasan Google sangat positif, di angka 4,4.
9. Warung Soto Ayam Madura
Warung Soto Ayam Madura yang terletak di sekitar Jalan Stasiun Barat, dekat Stasiun Bandung menjadi oase bagi penikmat kuah hangat. Sajian soto kuning khas Jawa Timur dengan suwiran ayam lembut, bihun, telur, dan koya renyah di atasnya menciptakan kombinasi rasa gurih yang menyegarkan.
Harga per porsi yang murah, dengan jam buka dari pukul 06:00-16:30 WIB menjadikan kedai soto sulung ini pilihan yang tepat, terutama saat sarapan. Tempatnya sederhana namun selalu ramai karena banyak pelanggan setia yang menjadikannya menu rutin.
Rasa soto di sini dikenal stabil sejak pertama kali buka, dan keharuman rempah Madura yang berpadu dengan udara sejuk Bandung membuat siapa pun betah menyendok kuah hingga tetes terakhir. Soal rating jangan ditanya, karena ulasan di Google sempura di angka 5,0.
10. Rumah Makan Sugema
Rumah Makan Sugema di Jl. Stasiun Barat Selatan termasuk rumah makan Sunda legendaris yang mempertahankan kualitas rasa dan pelayanan ramah khas keluarga. Menu andalannya adalah sate kambing dan ayam, juga sop serta gule kambing begitu menggugah selera.
Harga menu di sini sekitar Rp30.000–Rp60.000 per orang. Dengan ruang makan luas dan suasana sejuk, tempat ini kerap dijadikan pilihan makan bersama keluarga besar atau rombongan wisatawan.
Buka dari pagi hingga malam, Sugema selalu dipuji karena menjaga rasa orisinalnya. Tidak heran dengan rating 3,6 ulasan di Google, banyak pelanggan datang kembali bukan hanya karena makanannya, tapi juga suasana hangat khas rumah makan Sunda sejati.
11. Perkedel Bondon Asli
Bicara kuliner malam Bandung, tak lengkap tanpa menyebut Perkedel Bondon. Berada di Jalan Stasiun Timur no. 26, warung sederhana ini baru buka setelah magrib dan baru ramai ketika malam menjelang. Sesuai namanya, warung ini menjual sajian utama berupa perkedel keriting bonbon yang renyah di luar dan lembut di dalam, beserta menu pendamping seperti dendeng, sayur tongkol, pepes tahu, tempe bacem dan menu rumahan lainnya.
Harga per perkedelnya adalah Rp2.500 saja, namun aromanya yang menggoda dan membuat banyak orang rela menunggu lama. Setiap hari, warung ini mulai buka pukul 22:00-02:00 dini hari. Rating di Google sendiri berada di angka 4,1.
Kelembutan kentang berpadu sempurna dengan cita rasa khas perkedel bonbon yang legendaris. Ini turut menciptakan camilan serta spot kuliner malam yang tak tergantikan. Bagi warga Bandung, Perkedel Bondon bukan sekadar makanan, tapi juga oleh-oleh untuk dibawa ke luar kota.
12. Kedai Nasi Ibu Hj. Imas
Kedai Nasi Ibu Hj. Imas di Jl. Dr. Soetomo, Pasir Kaliki, selalu menjadi rujukan utama bagi pencinta kuliner Sunda sejati. Menu andalannya adalah nasi timbel lengkap dengan sambal terasi pedas, ayam goreng renyah, ikan asin, dan lalapan segar yang disajikan di atas daun pisang. Bagi yang sedang diet, tempat ini juga menyediakan nasi merah yang bisa langsung refil sesuai kebutuhan.
Harga per porsi berkisar Rp30.000–Rp50.000, dengan konsep prasmanan sederhana yang memungkinkan pengunjung memilih sendiri lauk favorit. Suasana warung yang bersih dan pelayanan cepat menjadi nilai tambahnya.
Tempat ini buka pukul 08:00 - 16:30 WIB dan hampir selalu ramai, terutama saat jam makan siang. Bagi banyak orang, Ibu Hj. Imas bukan sekadar pemilik warung, tapi simbol cita rasa Sunda yang selalu mengingatkan pada masakan rumah. Rating di Google juga tinggi, di angka 4,6.
13. Tjuankie Stasion
Tjuankie Stasion di Jalan Kebon Kawung, Pasir Kaliki menjadi pilihan menarik bagi pencinta Chinese food halal di Bandung. Restoran ini menyajikan aneka menu cuanki seperti cuanki polos, cuanki spesial, cuanki tetelan, bakso goreng hingga bakakak yang bikin nagih.
Harga per menu mulai Rp25.000–Rp30.000, dengan rating di Google yang tinggi yakni 4,7. Lokasinya hanya sekitar lima menit dari Stasiun Bandung, menjadikannya pilihan praktis sebelum atau sesudah perjalanan jauh.
14. Kupat Tahu Lontong Kari Bu Yeyet Cicendo
Kupat Tahu Lontong Kari Bu Yeyet di kawasan Jalan Belakang, Cicendo menawarkan kuliner ikonik Bandung, yakni kupat tahu dan lontong kari. Dalam satu mangkuk, Anda akan menemukan tahu goreng, lontong, bumbu kacang, atau siraman kuah kari santan yang lembut, dengan isian ayam maupun sapi.
Harga menunya mulai Rp18.000–Rp32.000, dengan jam buka dari pagi hingga siang. Banyak pelanggan menjadikan tempat ini sebagai lokasi sarapan favorit karena porsinya pas dan rasanya menenangkan.
Kuah santannya gurih, tidak terlalu kental, dengan aroma rempah yang menonjol di setiap suapan. Inilah kuliner yang tak hanya memadukan dua rasa, tapi juga dua tradisi kuliner Bandung yang kaya sejarah. Tempat ini buka sejak pukul 5:30 sampai 13:00 WIB, dengan ulasan 4,6 di Google.
15. Nasi Liwet Bandung
Menutup petualangan kuliner di sekitar Stasiun Bandung, Nasi Liwet Bandung di Jl. Kebon Kawung 22, Pasir Kaliki menawarkan hidangan sederhana namun istimewa yakni nasi liwet Sunda. Berbeda dengan nasi liwet khas Solo yang diberi guyuran areh (santan), nasi liwet di sini disajikan tanpa santan dan dengan tambahan rempah yang menggugah selera.
Penyajiannya pun unik, yakni di dalam canting logam, yang bisa disantap bersama anggota keluarga di sana. Harga per porsi mulai Rp25.000–Rp60.000 an, dengan jam buka hingga malam hari. Tempatnya sederhana tapi bersih, dengan aroma liwet yang khas langsung menyambut setiap pengunjung.
Bagi banyak orang, makan nasi liwet sebelum naik kereta menjadi semacam penutup perjalanan kuliner yang lengkap, terlebih ratingnya juga tinggi yakni 4,1.
People Also Ask
1. Apa tempat makan paling legendaris dekat Stasiun Bandung?
Lontong Kari Kebon Karet dan Sate Hadori adalah dua tempat yang sudah eksis lebih dari 40 tahun dan tetap ramai setiap hari.
2. Adakah tempat makan yang buka 24 jam di sekitar stasiun?
Ya, Warung Nasi Ampera Kebon Kawung dan Rumah Makan HM. Kamil buka sepanjang hari tanpa jeda, cocok untuk pelancong malam.
3. Di mana kuliner murah dan halal di dekat Stasiun Bandung?
Lotek Mahmud, Mie Baso Kebon Kawung, dan Kedai Hj. Imas adalah pilihan terbaik untuk menu halal dengan harga ramah kantong.
4. Apakah Paskal Food Market cocok untuk nongkrong malam?
Sangat cocok. Selain banyak pilihan makanan, tempat ini punya suasana outdoor modern dengan live music di akhir pekan.
5. Apa kuliner khas Sunda yang wajib dicoba di area stasiun?
Nasi Timbel Hj. Imas dan Nasi Liwet Bandung adalah dua menu tradisional yang paling menggambarkan kekayaan cita rasa Sunda.