Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrango Diperpanjang hingga 21 April 2025, Jangan Nekat Naik Kalau Tak Mau Di-black List

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan aktivitas pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) kembali diperpanjang sampai Senin, 21 April 2025. Rencananya, jalur pendakian itu dibuka kembali pada hari ini, Minggu (13/4/2025). Hal itu tertuang dalam SE Nomor 20 Tahun 2025.

"Penutupan pendakian diperpanjang tujuan utamanya adalah untuk keamanan dan keselamatan pendaki," kata Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni saat dikonfirmasi.

Penutupan pendakian dilakukan menyusul meningkatnya aktivitas gempa dalam Gunung Gede. Berdasarkan data Badan Geologi dan Kementerian ESDM, aktivitas kegempaan Gunung Gede meningkat sejak 1 April 2025, tercatat saat itu total 47 gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Meskipun hingga hari ini status atau tingkat aktivitas masih dalam kategori normal, masyarakat diminta tetap waspada dan tidak mendaki atau mendekati kawah Gunung Gede. Gunung Gede berpotensi mengeluarkan gas gunung api yang berbahaya, terutama dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon, rata-rata durasi gempa yang terjadi mulai dari 4 detik hingga 17 detik.

Untuk mencegah pendaki ilegal, Balai Besar TNGGP menempatkan personel di setiap pintu masuk jalur pendakian. Mereka juga memasang informasi di jalur-jalur pendakian untuk mencegah dan mengarahkan masyarakat agar tidak mendaki.

"Karena yang dikhawatirkan adalah pendaki ilegal masuk lewat jalur ilegal dan tidak termonitor, makanya termasuk di jalur ilegal pun ada petugas yang jaga dan patroli," kata dia.

Sanksi bagi Pendaki Gunung Gede Pangrango Ilegal

Deni mengungkapkan belum lama ini ada beberapa orang yang hendak mendaki, namun keburu dipergoki petugas Balai Besar TNGGP. "Pernah dijumpai oleh petugas yang akan mendaki, langsung didata dan dihimbau untuk turun kembali," kata dia.

Pihak Balai Besar TNGGP tidak akan segan memberikan sanksi tegas bagi para pendaki yang nekat mendaki Gunung Gede Pangrango saat penutupan berlangsung. "Sanksinya nanti akan di-black list, tidak boleh mendaki lagi ke Gunung Gede Pangrango," kata dia.

Deni juga mengatakan selama penutupan berjalan, pihaknya memberikan pilihan bagi calon pendaki untuk mendaftar ulang atau pengembalian uang. Calon pendaki yang dapat menjadwal ulang dan menerima pengembalian dana tiket adalah mereka yang sudah mendaftar secara online pada periode 3--13 April 2025 atau selama perpanjangan penutupan.

"Calon pendaki akan diberi link untuk selanjutnya mengisi format pengajuan, untuk perubahan jadwal pendakian dan pengembalian uang maksimal tiga hari setelah calon pendaki menerima link dari tim administrasi wajib mengisi data dan lainnya," kata dia.

Dia menyebut setelah format pengajuan diisi, pihaknya akan langsung memproses setiap pengajuan, untuk perubahan jadwal maksimal setelah 18 hari kerja dan pengembalian uang 35 hari kerja setelah calon pendaki menerima link.

Hoaks Gunung Gede Erupsi

Sebelumnya, dalam rilis terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Geologi menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai erupsi Gunung Gede (G. Gede) yang berada di Provinsi Jawa Barat, adalah tidak benar atau hoaks. Video yang memperlihatkan kolom abu vulkanik di atas gunung dan diklaim sebagai Gunung Gede, sebenarnya merupakan dokumentasi dari erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat.

Berdasarkan laporan dan hasil pemantauan dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat hingga saat ini tidak terdeteksi adanya erupsi maupun keluarnya kolom abu dari kawah Gunung Gede.

Aktivitas permukaan yang terpantau sejak awal Januari hingga 8 April 2025 masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang dari Kawah Wadon, dengan ketinggian sekitar 50 hingga 100 meter. Pemantauan kegempaan menunjukkan bahwa sejak terjadinya peningkatan Gempa Vulkanik Dalam (VA) pada 1 April 2025, tidak terdapat kenaikan aktivitas hembusan asap kawah maupun peningkatan lanjutan aktivitas seismik, khususnya Gempa Vulkanik Dalam (VA).

Minta Masyarakat Verifikasi Informasi

Pada periode 2 hingga 8 April 2025 pukul 06.00 WIB, tercatat satu kali gempa Tornillo, dua kali gempa vulkanik dalam, enam kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh. Dengan demikian, tingkat aktivitas Gunung Gede hingga 8 April 2025 pukul 06.00 WIB masih berada pada Level I (Normal).

Meski begitu, masyarakat di sekitar Gunung Gede maupun pengunjung atau wisatawan direkomendasikan untuk tidak menuruni, mendekati, maupun bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Pemerintah akan terus memantau aktivitas gunung api secara intensif serta siap memberikan informasi resmi secara berkala. Masyarakat diimbau selalu mengakses informasi dari kanal resmi PVMBG, BNPB dan instansi terkait lainnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |