Kisah Damkar Evakuasi 4 Mahasiswa yang Tersesat di Tebing Keraton Bandung

8 hours ago 5

Bandung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bandung mengevakuasi empat mahasiswa yang tersesat di kawasan Tebing Keraton, Bandung, Jawa Barat. Operator Tim Penyelamat Kedaruratan Disdamkarmat Kota Bandung, Andri, menyebut bahwa pihaknya menerima laporan kejadian tersebut dari salah satu korban, Selasa, 15 Juli 2025, pukul 13.31 WIB.

"Berdasarkan keterangan yang kami terima, mereka berada beberapa ratus meter dari Pos Tebing Keraton," kata Andri, lapor Antara, seperti dikutip Sabtu (19/7/2025). Ia menyebut, empat mahasiswa tersebut memulai perjalanan dari Pos 1 Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda sekitar pukul 07.00 WIB dengan tujuan Curug Ciaomas.

Mereka tiba di curug tersebut sekitar pukul 10.30 WIB dan beristirahat hingga pukul 11.30 WIB. Setelah itu, keempat korban melanjutkan perjalanan menuju Tebing Keraton dengan memilih jalur ekstrem hingga akhirnya berujung terjebak di tebing curam.

"Awalnya mereka mencoba menghubungi SAR, namun karena tidak tersambung, mereka akhirnya menghubungi kami melalui WhatsApp," ujar dia.

Tantangan Evakuasi

Setelah menerima laporan, kata Andri, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Damkar Kabupaten Bandung, serta tim medis PMI Kota Bandung untuk menuju lokasi. "Tantangan utama adalah mencari titik lokasi mereka karena posisi awalnya belum jelas. Kami sempat berputar-putar sekitar 700 meter dari titik awal penurunan sampai lokasi korban ditemukan," ungkapnya.

Keempat mahasiswa itu kemudian berhasil dievakuasi pukul 15.37 WIB dalam kondisi selamat, kendati mengalami luka memar pada bagian kaki. "Ketika ditemukan, mereka dalam kondisi kaget dan mulai kehabisan logistik. Mereka hanya membawa 1,5 liter air dan beberapa cemilan," ujar dia.

Andri menambahkan, meski berada di medan yang terjal, korban masih bisa mengakses sinyal telepon seluler sehingga dapat mengirimkan lokasi terakhir pada tim penyelamat. "Kami imbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menjelajah alam terbuka. Pastikan memilih jalur yang sesuai kemampuan dan selalu berkoordinasi dengan petugas setempat," tandasnya.

Pesona Tebing Keraton

Tebing Keraton merupakan tujuan wisata alam di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, persisnya di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, menurut kanal Regional Liputan6.com.

Banyak wisatawan dari Bandung dan luar kota naik ke tebing itu. Waktu terbaik ke sana memang pagi hari, di mana pemandangan berupa bentang alam, matahari terbit, dan kabut yang beringsut tersaji di depan mata.

Dulu, warga sekitar menyebut Tebing Keraton dengan Karang Jontor, merujuk pada karang yang menjorok. Setelah melalui proses sosial budaya sekitar, orang-orang menyebutnya Tebing Keraton. 

Bertahun silam, kanal Regional Liputan6.com pergi ke Tebing Keraton pagi-pagi. Perjalanan dari penginapan di pusat kota Bandung butuh waktu tidak sampai satu jam. Naik mobil ke arah Dago Pakar sekitar setengah jam sampai pos pemberhentian, dan lanjut ojek sekitar 10 menit ke tebing.

Kasus Pengunjung Tersesat Lainnya

Sayangnya, kasus pengunjung tersesat tidak hanya dilaporkan dari Tebing Keraton. Pada April 2025, empat pendaki asal Prancis tersesat di Gunung Egon, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka adalah Fanny Briens (32), Brice Kermarec (32), Juliette Kermarec (29), Paul Mathieu (29).

Keempatnya tersesat saat hendak turun dari gunung, Jumat malam, 11April 2025. Beruntung, mereka ditemukan dalam keadaan selamat setelah dilakukan pencarian selama berjam-jam. Kasi Humas Polres Sikka, Iptu Yermi Soludale, menjelaskan, kejadian itu diketahui setelah seorang warga Desa Waira, Kecamatan Kewapante, bernama Paulus Gusti (36), melaporkan ke polisi perihal empat warga negara asing (WNA) tersesat saat menuruni Gunung Egon.

Menurut Yermi, seorang pemandu wisata sebelumnya sudah mengarahkan agar keempat turis itu mendaki ditemani pemandu lokal. Namun, mereka menolaknya. "Mereka mengandalkan aplikasi Google Maps dan saat kembali pulang, mereka tersesat," tandasnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |