Jalur Pendakian Pelawangan Sembalun Gunung Rinjani Kembali Ditutup, Sementara Tidak Buka Pendaftaran

23 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak di Gunung Rinjani ditutup sementara. Keputusan ini merupakan imbas dari jatuhnya turis asal Swiss dan Belanda di tempat yang sama.

"Penjelasan Penutupan Sementara Jalur Pendakian TN Gunung Rinjani Dalam rangka peningkatan keselamatan dan kualitas fasilitas pendakian, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup sementara jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak," Pengumuman dari akun resmi TNGR pada Jumat (18/7/2025). 

Lebih lanjut disebutkan penutupan ini dilakukan terkait perbaikan jalur pada titik koordinat -8.389789, 116.440320, lokasi yang sebelumnya menjadi titik kecelakaan beruntun. Meskipun jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun ditutup, namun tetap ada jalur alternatif yang masih dapat diakses pendaki.

Pendaki bisa melalui jalur Senaru, Pelawangan Senaru, Danau Segara Anak, Torean Sembalun, lalu sampai di  Pelawangan Sembalun dan Puncak. Sebagai pengumuman lanjutan, pihak TNGR mengatakan bagi pendaki yang sudah memiliki tiket melalui aplikasi eRinjani tetap dilayani, dengan penyesuaian rute.

"Untuk sementara, tidak dibuka pemesanan tiket baru. Keselamatan pengunjung adalah prioritas kami. Terima kasih atas pengertian dan kerja sama semua pihak," tutup pihak BTNGR.

Perbaikan Tata Kelola TN Gunung Rinjani

Sebelumnya, di tengah dua insiden turis asing jatuh dalam dua hari berturut-turut, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus melanjutkan upaya pembenahan tata kelola secara menyeluruh agar dapat meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan para pendaki maupun non-pendaki di Gunung Rinjani.

"Ini adalah momentum bagi kami untuk memperbaiki diri, apapun yang sudah terjadi ya sudah terjadi, ke depan kami memperbaiki diri lebih bagus. Orang harus punya keyakinan kalau mereka datang ke Rinjani selamat," ungkap Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataan yang dikutip di Mataram, Kamis, 17 Juli 2025, dilansir dari Antara.

Iqbal menyebutkan tiga hal mendasar yang sedang dipersiapkan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan untuk mewujudkan wisata aman dan nyaman di Gunung Rinjani, yakni penyiapan tim penyelamat, pemasangan signage, dan penempatan peralatan keselamatan di dekat puncak Gunung Rinjani.

Persiapan Konsep Wisata Aman di Gunung Rinjani

Proses penyiapan tim penyelamat dimulai dengan kegiatan pelatihan evakuasi penyelamatan vertikal di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada 16--20 Juli 2025. Sebanyak 22 orang mengikuti pelatihan itu agar kelak dapat membantu turis yang mengalami kondisi darurat saat berwisata di Gunung Rinjani.   

Evakuasi penyelamatan vertikal atau vertical rescue merupakan teknik evakuasi untuk memindahkan korban dari titik rendah (dasar jurang) ke tinggi atau sebaliknya pada medan terjal.

"Sebanyak 22 orang ikut pelatihan, tetapi 10 orang kami lakukan sertifikasi standar internasional untuk melakukan vertical rescue," kata Iqbal.

Dia juga menyampaikan bahwa papan tanda atau signage segera dipasang dari mulai awal pintu masuk pendakian hingga ke puncak Gunung Rinjani. Papan tanda memuat beragam informasi dan petunjuk yang berguna bagi para turis. Kegiatan pengadaan papan tanda tersebut dilakukan oleh jenama lokal yang menyediakan berbagai perlengkapan serta peralatan berkegiatan di alam bebas, seperti berkemah ataupun mendaki gunung.

Pendaki Swiss dan Belanda Kecelakaan

Berbagai peralatan keselamatan yang memenuhi standar segera dibeli untuk diletakkan pada posko darurat dekat puncak Gunung Rinjani agar memudahkan proses evakuasi korban. "Kalau nanti ada kebutuhan penyelamatan (peralatan) tidak dibawa dari bawah ke atas yang sangat jauh, tetapi dibawa dari atas ke bawah, sehingga proses rescue lebih cepat," pungkas Iqbal.

Hanya berselang sehari dari insiden terjatuhnya turis Swiss di dekat Danau Segara Anak pada Rabu, 16 Juli 2025, berita tentang pendaki kecelakaan di Gunung Rinjani kembali berulang. Korbannya kali ini adalah seorang wisatawan Belanda bernama Sarah Van Hulten (26).

Dalam rilis yang disampaikan Kepala Balai TN Gunung Rinjani (TNGR) Yarman, WN Belanda itu terjatuh di lokasi tak jauh dari kecelakaan yang menimpa turis Swiss, Benedikt Emmenegger (46), yakni sekitar 50 meter sebelum jembatan menuju arah Danau Segara Anak. Ia jatuh ke kedalaman sekitar 20--30 meter. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |