Atasi Kelangkaan BBM Akibat Penutupan Gumitir, Pertamina Turunkan 79 Mobil Tangki BBM

2 days ago 13

Liputan6.com, Jember - Dampak penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hingga hari ini masih menimbulkan kemacetan di beberapa wilayah terdampak. Penutupan yang akan berlangsung selama dua bulan kedepan sampai dengan 24 September 2025 ini mulai memberikan dampak pada mobilitas masyarakat dan sektor lainnya, termasuk energi untuk distribusi BBM dan LPG. Terdapat 8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir. 

Sebagai mitigasi, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memetakan dan melaksanakan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu sebelum dimulainya penutupan jalur pada tanggal 24 Juli 2025. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, sebagai dampak atas penutupan Jalur Gumitir, Pertamina menggunakan rute alternatif yakni Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember. 

"Terkait mitigasi jalur ini, Pertamina juga telah melaksanakan koordinasi dengan Satlantas dan Polres setempat untuk prioritas kendaraan pengangkutan BBM dan LPG. Imbas dari kemacetan ini mengakibatkan Round Time Hours (RTH) yang semula hanya 4 jam menjadi 11 jam, sehingga Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang untuk menghindari mobil tangki terjebak kemacetan di Pelabuhan Ketapang," terang Ahad, Senin (28/7/2025).

Ahad menambahkan bahwa, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan alih suplai ini sejak 24 Juli 2025 pada awal penutupan Jalur Gumitir.  "Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kita sediakan, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL. Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, mendukung upaya normalisasi penyaluran, distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun," tutup Ahad. 

Stok Pertalite Habis

Masyarakat Jember dilaporkan mulai merasakan kelangkaan BBM jenis Pertalite dan gas elpiji (LPG). Sejumlah SPBU dilaporkan kehabisan stok BBM RON 90 tersebut. Pada saat yang bersamaan, sejumlah pangkalan juga mengalami keterlambatan pengiriman LPG.

Ketua DPC Hiswana Migas wilayah Besuki, Ikbal Wilda Fardana mengatakan rata-rata stok BBM di SPBU Jember kini berada di bawah 40 persen. “Sejak sebelum jalur Gumitir ditutup, memang sudah ada keterlambatan pengiriman BBM dan elpiji di Jember. Dan ini diperparah kemacetan panjang di jalur Ketapang dan Banyuwangi-Situbondo,” ujar Ikbal

Gangguan distribusi berasal dari Terminal BBM (TBBM) Ketapang, Banyuwangi. Truk pengangkut BBM dan elpiji terjebak antrean menuju Pelabuhan Ketapang karena keterbatasan armada penyeberangan ke Bali. Penutupan total Jalan Nasional di kawasan Gumitir sejak 24 Juli turut memperburuk arus logistik. “Kabarnya arus mulai normal, tapi proses pengisian SPBU tetap butuh waktu. Kami khawatir kendala serupa terulang,” imbuhnya.

Selain BBM, distribusi LPG juga tersendat karena pengambilan gas tidak bisa dilakukan dari luar daerah. Pasokan LPG bergantung pada SPPBE tertentu. “Kami harap ini tidak berdampak besar ke masyarakat,” kata pengusaha yang juga anggota DPRD Jember dari PPP itu.

Hiswana Migas Besuki mendesak agar pemerintah dan lembaga terkait, termasuk KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan), BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), dan ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) untuk bisa mengambil langkah cepat agar kemacetan di Ketapang segera terurai sehingga distribusi energi kembali lancar. “Kalau kendaraan logistik terus menumpuk di jalur Banyuwangi–Situbondo, distribusi BBM dan elpiji ke beberapa kabupaten akan terganggu,” papar alumnus FH Unej ini. 

Ikbal juga menyoroti alternatif pasokan BBM dari depo Surabaya ke Lumajang yang masih lancar. Namun distribusi elpiji tidak bisa mengikuti skema serupa karena keterbatasan jalur dan SPPBE. “Kami berharap distribusi BBM dan elpiji segera pulih agar tidak mengganggu kebutuhan energi masyarakat maupun sektor usaha,” tandasnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |