4 Tren Kuliner Versi Future Menu 2025, Salah Satunya Sudah Banyak Disukai Gen Z

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Industri makanan dan minuman selalu berkembang dengan dinamika tren yang selalu berubah. Inovasi menjadi kunci utama bagi para chef dan pelaku bisnis kuliner agar tetap relevan dan memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin tinggi.

Mengantisipasi hal ini, Unilever Food Solutions (UFS) menghadirkan laporan UFS Future Menus, sebuah panduan komprehensif yang mengidentifikasi empat tren global terkini. Usai diperkenalkan di tingkat regional melalui acara Future Menu 2025 SEA di Bangkok pada Mei 2025, UFS resmi meluncurkan 'Future Menu 2025' di Indonesia sebagai panduan strategis bagi pelaku industri kuliner untuk menjawab pergeseran preferensi konsumen masa kini.

"Bisnis kuliner dituntut untuk selalu kreatif, efisien, dan adaptif dengan dinamika global. Untuk itu, para pegiat kuliner perlu terus berinovasi, bukan sekadar mencari inspirasi resep, tetapi juga memberikan solusi menyeluruh untuk mendorong perkembangan industri, terlebih dengan adanya tantangan seperti peningkatan biaya operasional dan persaingan yang makin ketat," kata Raditya Beer, Country Marketing Manager Unilever Food Solutions Indonesia dalam peluncuran Future Menu 2025 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 17 Juli 2025.

Inisiatif Tahunan Future Menu

"Melihat kondisi ini, UFS sebagai perusahaan food service tidak hanya menyediakan produk inovatif dan berkualitas melalui sederetan brand yang menyempurnakan cita rasa masakan seperti Knorr Professional, Bango dan Royco, tetapi juga inspirasi kuliner on-trend melalui inisiatif tahunan ‘Future Menu’," lanjutnya.

Future Menu 2025 disusun melalui riset mendalam yang memadukan laporan industri, analisis tren media sosial, wawasan dari 250 chef profesional UFS, serta feedback dari ribuan chef profesional di berbagai belahan dunia. Akhirnya, Future Menu 2025 mengangkat empat tren utama yang telah diperbaharui dan dipertajam secara global:

1. Street Food Couture

Berdasarkan data Rakuten, 79 persen dari masyarakat Indonesia memilih jajanan kaki lima saat makan di luar rumah, memperlihatkan bahwa cita rasa kaki lima masih jadi favorit banyak kalangan.

Dalam ‘Future Menu 2025’, tren Street Food Couture mengangkat pesona kasual dan unsur eksplorasi khas kaki lima dengan pendekatan yang lebih premium, menggabungkan bahan-bahan berkualitas tinggi dan teknik memasak yang lebih terampil. Hal ini diharapkan dapat mendorong chef dan pebisnis kuliner membuat kreasi hidangan yang khas menjadi lebih istimewa dengan bahan-bahan premium dan penataan sajian yang menggugah selera.

2. Culinary Roots

Tren Culinary Roots berangkat dari mulai bertumbuhnya minat konsumen akan pengalaman bersantap yang kaya nilai budaya. Karena kekayaan kuliner Indonesia menyimpan potensi besar untuk terus dieksplorasi, tren ini merayakan dan menghidupkan kembali kuliner daerah yang kurang dikenal, dengan mengangkat kekayaan rempah nusantara dan teknik memasak tradisional.

Tren ini menjadi ‘panggilan’ bagi para chef dan pebisnis kuliner untuk menjaga keaslian cita rasa sambil terus berinovasi, agar warisan budaya tetap relevan bagi konsumen masa kini.

3. Borderless Cuisine

Seiring perilaku konsumen modern yang gemar menjelajah rasa lewat perjalanan dan eksplorasi budaya, popularitas kuliner lintas benua kini kian meningkat. Tren ini membuka peluang baru bagi chef dan pebisnis kuliner untuk menghadirkan menu lintas batas yang lebih beragam namun tetap setia dengan cita rasa otentiknya. Bukan sekadar mengombinasikan rasa, tapi juga menyatukan kekayaan kuliner dari berbagai budaya ke dalam sajian penuh kelezatan.

Tren Kuliner yang Disukai Gen Z

"Tren ini sebenarnya sudah banyak terlihat sekarang ini, terutama di kalangan Gen Z. Mereka suka hal-hal yang beda dan seleranya sering cepat berubah. Contoh gampangnya, ada taco makanan khas Meksiko tapi isiannya rendang khas Indonesia. Nah, mereka suka terobosan-terobosan seperti ini," kata Chef Gun Gun Handayana selaku Executive Chef UFS Indonesia.

"Bukan hanya Gen Z, tren ini sepertinya bakal bertahan lama karena orang sekarang terutama anak muda selalu ingin sesuatu yang baru dengan hal-hal yang menembus batas negara termasuk soal makanan," sambungnya.

4. Diner Designed

Personalisasi kini menjadi elemen penting dalam menciptakan sebuah pengalaman kuliner. Khususnya bagi Gen Z, mereka menyukai hidangan yang tidak hanya sesuai dengan selera pribadi, tetapi juga mampu merepresentasikan gaya hidup yang adventurous.

Bagi para Chef dan pebisnis kuliner, hal ini bukan hanya sebuah tren, tapi menjadi motivasi dalam memberikan pengalaman kuliner yang berbeda sehingga pelanggan dapat merasakan pengalaman imersif yang membuat momen bersantap menjadi lebih mengesankan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |