Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video tentang aktivitas penerbangan paralayang di kawasan Bromo viral. Dalam unggahan berdurasi 24 detik di akun Instagram @indonesian_mountains pada Rabu, 10 September 2025, seorang berjaket putih terekam mengambil ancang-ancang dari ketinggian sebelum terbang solo dengan paralayangnya menuju kawah Gunung Bathok yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Bromo.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bereaksi dengan mengatakan sedang mengusut kejadian tersebut. "Kami sedang mengumpulkan informasinya," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 11 September 2025, dilansir dari Antara.
Ia meminta masyarakat yang mengetahui berbagai informasi menyangkut penerbangan paralayang dalam rekaman video tersebut agar segera menyampaikan kepada pihak Balai Besar TNBTS. Pihaknya menyayangkan aktivitas tersebut karena paralayang dilarang diterbangkan di dalam kawasan taman nasional tersebut.
"Kami tidak mengizinkan, apalagi kawasan Bromo adalah wilayah yang sakral bagi masyarakat Tengger," ujar dia.
Keterangan Pengunggah Video Paralayang di Bromo
Aktivitas paralayang itu mengundang ketertarikan sejumlah orang yang berada di dekat pelaku. Beberapa orang mengabadikan momen tersebut melalui ponsel masing-masing.
Di dalam video itu juga terdapat pertanyaan "Nerbangin drone bayar 2 juta, kalau nerbangin diri gini bayar berapa ya?". Unggahan itu pun turut dilengkapi caption yang juga mempertanyakan kejelasan aturan mengenai aktivitas paralayang di sana. "Gimana tuh," bunyi keterangan pada video tersebut.
Dihubungi Lifestyle Liputan6.com, Sabtu (13/9/2025), saat ditanyai detail rekaman video tersebut, pemilik akun menanggapi dengan menyatakan bahwa itu hasil remix. "Kami hanya remix aja mbak, video bukan karya kami," tulisnya.
Selain paralayang, wisatawan yang berkunjung ke kawasan Gunung Bromo lebih dulu dilarang menggunakan sepeda motor matic. Hal itu disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo demi keselamatan wisatawan setelah sebelumnya beberapa insiden kecelakaan terjadi di sana.
Kecelakaan Akibat Kendarai Motor Matic
"Menjelang libur panjang dan perayaan Yadnya Kasada, kami memberikan imbauan penting terkait keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto di Probolinggo, Sabtu, 7 Juni 2025, dikutip dari Antara.
Beberapa banner sosialisasi dipasang di wilayah Kecamatan Sukapura yang menuliskan ketentuan bahwa pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matic (otomatis) atau motor matic saat menuju dan turun dari Gunung Bromo. Sebelumnya, beberapa kecelakaan yang terjadi diduga kuat karena kendaraan matic tidak berfungsi dengan baik di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo.
Menurut Edy, motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan menanjak dan menurun ekstrem seperti di kawasan Bromo, terutama di Kecamatan Sukapura karena sistem pengereman dan traksi roda motor matic dinilai kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam.
Pembatasan Kuota Kunjungan ke Gunung Bromo di Libur Panjang
Balai Besar TNBTS menetapkan kuota kunjungan wisata ke Gunung Bromo 4.725 orang selama masa libur panjang. "Untuk Gunung Bromo kalau kuota pada hari normal itu 2.752 orang. Tetapi, setiap long weekend ada penambahan kuota sebesar 2.000 orang, itu untuk sunrise," ujar Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, 1 Juni 2025, dilansir dari Antara.
Endrip menyebut bahwa penambahan kuota hanya berlaku khusus Gunung Bromo, sedangkan untuk destinasi wisata Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo tetap sama. "Ranu Regulo kuota per hari 500 wisatawan. Kalau Ranu Kumbolo 200 orang," jelasnya.
Tercatat, mulai 29 Mei sampai 1 Juni 2025 total ada 944 wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Ranu Regulo. Sedangkan, pada periode yang sama jumlah kunjungan ke Ranu Kumbolo sebanyak 428 wisatawan. Kuota objek wisata selain Gunung Bromo tetap normal, karena menyesuaikan pada kapasitas dan daya dukung terhadap pengunjung. Pihak balai mencatat 11.735 wisatawan berkunjung ke Gunung Bromo selama 29 Mei--1 Juni 2025.