Liputan6.com, Jakarta - Titiek Soeharto mengenakan pakaian tradisional sarat makna saat menghadiri upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2025. Perempuan berusia 66 tahun itu tampil anggun dengan busana adat Lampung, lengkap dengan mahkota khas yang disebut kanduk tutup.
Melansir laman Pemkab OKU Selatan, Senin (18/8/2025), headpiece ibunda Didit Hediprasetyo ini berupa anggagh, hiasan kepala berbahan logam berhias motif tradisional, yang dililit kain sebage─wastra yang dibuat dengan teknik membatik. Kain tradisional ini biasanya digunakan untuk upacara adat, catat jurnal ISI Yogyakarta.
Tidak sembarangan, mahkota yang dipakai Titiek hanya boleh dikenakan mighrul Lampung, yakni perempuan Lampung yang sudah menikah. Menggenapi aksesori tersebut, terdapat kain tapis yang acap kali disebut kain penuh doa.
Menurut Indonesia.go.id, kain tapis identik dengan motif flora, fauna, dan geometris. Wastra itu ditenun dengan benang katun perak maupun emas sebagai pengganti serat nanas zaman dahulu.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan logo Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dalam sebuah acara yang turut dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin.
Ikut Joget
Motif-motif kain tapis diwujudkan sebagai kepercayaan masyarakat Lampung dalam menyeimbangkan kehidupan mereka dengan alam dan Tuhan. Penenun kain tradisional ini biasanya menghaturkan doa sambil menenun agar pemakai kain tersebut terhindar dari bahaya.
Selain mengikuti upacara dengan khidmat, aksi Titiek joget saat lagu Tabola Bale yang dibawakan grup Silent Open Up bersama penyanyi Diva Aurel menggemparkan halaman Istana Merdeka turut mencuri perhatian, rangkum kanal News Liputan6.com.
Titiek, yang duduk di sisi putranya Didit Hediprasetyo, terlihat tersenyum sambil menggoyangkan badannya mengikuti irama lagu tersebut. Lagu Tabola Bale jadi penutup rangkaian peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka. Saat lagu tersebut dinyanyikan, tamu undangan maju ke halaman Istana Merdeka untuk berjoget bersama.
Sakralnya Upacara HUT ke-80 RI
Prosesi upacara detik-detik kemerdekaan di Istana Merdeka, kemarin, dimulai dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih yang dilakukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), diiringi tabuhan genderang dan dentuman meriam yang menambah nuansa heroik.
Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara dengan penuh wibawa. Ia tampil berbalut pakaian adat Demang Betawi berwarna putih gading yang memancarkan kesan elegan. Penampilannya makin istimewa dengan tambahan kain songket marun keemasan, peci hitam, serta kalung ronce melati.
Momen haru tercipta saat Prabowo mencium bendera Merah Putih sebelum diserahkan pada pembawa baki. Seusai prosesi resmi, ia tampak santai mengenakan kacamata hitam dan ikut menikmati hiburan rakyat, termasuk tarian viral pacu jalur yang menambah kemeriahan suasana.
Berbaur dengan Masyarakat
Kanal News Liputan6.com melaporkan, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo menyebut bahwa penempatan para wamen dan sejumlah pejabat negara duduk di tengah-tengah masyarakat sengaja diatur panitia perayaan HUT ke-80 RI.
"Artinya memang pemimpin harus berada di tengah-tengah masyarakat, dan semangatnya hari ini, 80 persen undangan untuk masyarakat umum. Kita lihat sendiri begitu hiburan rakyat (ditampilkan), masyarakat ikut turun, semua ikut bergembira, dengan suasana seperti ini, kita menatap masa depan Indonesia harus optimis, Indonesia harus gembira, semua sama. Kita semua bersatu menyelesaikan masalah bangsa," kata Angga di Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2025.
Sejumlah pejabat negara, termasuk Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, tidak ketinggalan ikut bergoyang di depan tenda kehormatan ketika hiburan rakyat ditampilkan.