Mahkota Kerajaan Inggris Dilempari Puding dan Remahan Apel, 4 Orang Ditangkap

12 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Insiden terjadi di Menara London. Sejumlah orang melempari etalase berisi Mahkota Negara Kerajaan Inggris dengan puding dan kue remah apel pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Polisi pun dipanggil sesaat sebelum pukul 10.00 waktu setempat setelah insiden tersebut. Mengutip BBC, Minggu (7/12/2025), Kepolisian Metropolitan mengatakan empat orang ditangkap atas dugaan perusakan, sementara Jewel House di Menara London ditutup sementara untuk umum selama proses penyelidikan berlangsung.

Aksi tersebut dilakukan kelompok Take Back Power, kelompok perlawanan sipil baru non-kekerasan. Dalam unggahan video di akun  Instagram @takeback.power, pada hari yang sama, terlihat seorang pengunjuk rasa mengeluarkan nampan foil besar berisi kue remahan apel dari sebuah tas sebelum membantingnya ke kaca yang melindungi Mahkota Negara Kekaisaran.

Seorang pengunjuk rasa lain kemudian menuangkan sekantong puding kuning cerah ke bagian depan kotak tersebut. "Demokrasi telah runtuh," terdengar teriakan seorang pengunjuk rasa. Yang lain menambahkan, "Inggris telah hancur. Kami datang ke sini untuk merebut kembali kekuasaan dari permata-permata bangsa."

Mereka juga sempat menyerukan bahwa 'demokrasi di Inggris telah jatuh' dengan banyak warga menjadi gelandangan karena kesenjangan kekayaan begitu besar. Kelompok itu menuntut pemerintah Inggris membentuk majelis warga negara permanen atau Dewan Rakyat dengan wewenang untuk 'meajaki kekayaan yag berlebihan dan memperbaiki Inggris'.

Menteri Kepolisian Sarah Jones mengatakan bahwa insiden itu "memalukan", dan menambahkan: "Ada perbedaan yang jelas antara hak demokratis untuk protes dan perilaku yang tidak dapat diterima."

Aksi Kedua dalam Seminggu Terakhir

Dalam rekaman tersebut, para turis terkejut melihat aksi tersebut. Historic Royal Palaces mengonfirmasi bahwa Mahkota Negara Kekaisaran tidak rusak. Jewel House pun kembali dibuka untuk umum pada sore hari.

Ini adalah demonstrasi kedua yang diklaim oleh kelompok tersebut dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu, 3 Desember 2025, tiga pengunjuk rasa menuangkan pupuk kandang ke lantai lobi Hotel Ritz di bawah pohon Natal setinggi 7,6 meter.

Take Back Power telah muncul dalam beberapa minggu terakhir di kanal-kanal media sosial yang digunakan oleh aktivis Just Stop Oil. Kelompok protes lingkungan menyebut Take Back Power sebagai "proyek baru".

Just Stop Oil—yang bertanggung jawab atas sejumlah protes besar, termasuk menyiramkan sup ke Bunga Matahari karya Vincent van Gogh dan memanjat tiang jalan tol—mengumumkan akan mengakhiri penggunaan aksi langsung pada Maret 2025.

Seputar Mahkota Negara Kerajaan Inggris

Mahkota Negara Kerajaan adalah simbol monarki yang terkenal dan dikenakan oleh Raja Charles III saat meninggalkan Westminster Abbey pada hari penobatannya pada 2023. Selain penobatan, mahkota yang tak ternilai harganya ini hanya digunakan pada acara-acara resmi, seperti Pembukaan Parlemen.

Saat tidak digunakan, mahkota ini disimpan di Jewel House di Menara London. Mahkota ini awalnya dibuat pada 1937 untuk penobatan Raja George VI dan berhiaskan 2.868 berlian, 17 safir, 11 zamrud, empat rubi, dan 269 mutiara, dengan berat lebih dari satu kilogram.

Selain mahkota, Raja Charles juga menggunakan sejumlah benda lain saat prosesi penobatannya. Salah satunya taji emas yang menampilkan mawar Tudor dan tali berlapis beludru dengan sulaman emas sebagai simbol ksatria.

Secara tradisional, taji yang dibuat untuk Charles II itu diikatkan ke kaki raja selama penobatan dan di kemudian hari dipegang sebentar di pergelangan kaki raja atau dipersembahkan kepada ratu untuk disentuh, dan kemudian diletakkan di atas altar.

Cincin Penobatan dan Pedang

Raja Charles juga memegang pedang yang dibuat untuk penobatan George IV pada 1821. Pedang itu memiliki gagang bertatahkan berlian, rubi, dan zamrud, sedangkan sarungnya dihiasi dengan permata mawar, onak, dan shamrock. Pedang itu melambangkan kekuatan kerajaan dan kemampuan untuk memutuskan antara yang baik dan jahat.

Ada pula Cincin Penguasa -juga disebut Cincin Penobatan- yang merupakan simbol martabat raja dan menikahkan Raja dengan Tuhan sebagai tugas. Dulu ditempatkan di jari manis tangan kanan raja, tetapi Raja malah hanya akan mengakuinya sebelum dikembalikan ke altar. 

Sebuah cincin baru biasanya dibuat untuk setiap raja atau ratu, tetapi selama hampir 200 tahun para raja telah menggunakan cincin William IV pada 1831 – kecuali Ratu Victoria yang jarinya terlalu kecil sehingga dia membuat cincin baru. Cincin William IV menampilkan kluster safir dan berlian besar dengan rubi potongan baguette dalam bentuk salib. Batu rubi melambangkan salib santo pelindung Inggris St George dan safir dikatakan melambangkan bendera Skotlandia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |