AirAsia Izinkan Pramugari Pakai Hijab Mulai Ramadan 2026, Wujudkan Komitmen Keberagaman

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan AirAsia mengumumkan perubahan signifikan dalam kebijakan seragam awak kabinnya. Mulai kuartal pertama 2026, tepatnya pada Ramadan 2026, maskapai bujet asal Malaysia itu mengizinkan pramugari berhijab saat bertugas, menandai langkah maju dalam komitmen maskapai terhadap keberagaman dan inklusivitas.

Kebijakan baru itu memungkinkan seluruh pramugari muslim di jaringan AirAsia untuk memilih mengenakan penutup kepala sesuai keyakinan mereka, tanpa mengurangi profesionalisme. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap banyaknya masukan dari karyawan, khususnya pramugari muslim.

"Seragam kami selalu mengedepankan profesionalisme, keselamatan, dan kenyamanan, dan perkembangan ini memperkuat fondasi tersebut dengan memberikan ruang bagi karyawan untuk tetap merepresentasikan AirAsia sesuai keyakinan mereka," kata Group CEO AirAsia Aviation Group, Bo Lingam, dalam keterangan pers di situs resmi AirAsia, dikutip Minggu (7/12/2025).

Sebelumnya, awak kabin AirAsia telah mengenakan hijab pada rute tertentu, seperti Jeddah, yang mewajibkannya sesuai regulasi setempat. Pembaruan ini memperluas fleksibilitas tersebut kepada seluruh kru perempuan yang memilih untuk berhijab, sekaligus menjaga konsistensi di seluruh jaringan penerbangan AirAsia tanpa mengurangi identitas profesional dan ciri khas maskapai.

Group Head of Cabin Crew Department, Suhaila Hassan, menambahkan, "Kebijakan ini mencerminkan semangat keberagaman dan dinamika yang menjadi ciri AirAsia. Kami akan terus mengumpulkan masukan dari Allstars dan bekerja bersama mereka dalam penyusunan detail desain dan implementasinya sebelum kebijakan ini diberlakukan."

Hampir 40 Persen Pramugari AirAsia Berminat Berhijab

Mengutip The Star, awak kabin yang memilih jilbab akan mengenakan setelan jas lengkap yang dirancang khusus, berlengan panjang dan bercelana panjang, untuk menjaga tampilan profesional AirAsia. Saat ini, hampir 40 persen pramugari muslim AirAsia, baik dari AirAsia Malaysia maupun AirAsia X, telah menyatakan minatnya untuk mengenakan jilbab.

"Salah satu kekuatan terbesar AirAsia adalah kru kami yang beragam dan vokal," ujar CEO Capital A, Tan Sri Tony Fernandes, dalam konferensi pers di Kuala Lumpur pada Jumat, 5 Desember 2025.

"Ketika kru kabin kami menyampaikan hal ini, penting bagi kami untuk mendengarkan. Menghormati pandangan dan keyakinan yang berbeda telah membentuk kesuksesan kami, dan inilah cara kami tumbuh, dengan berevolusi bersama, dipandu oleh suara karyawan kami."

Keputusan AirAsia untuk mengizinkan kru kabin perempuan berhijab saat bertugas di semua rute penerbangan mulai tahun depan dinilai Menteri Agama Malaysia, Mohd Na'im Mokhtar, sebagai langkah yang progresif dan sangat terpuji. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook, ia mengatakan bahwa keputusan tersebut mencerminkan komitmen maskapai terhadap prinsip-prinsip keberagaman, inklusivitas, dan penghormatan terhadap kewajiban agama karyawan muslimnya.

Implementasi dan Latar Belakang Keputusan Progresif

"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat yang setinggi-tingginya kepada AirAsia atas kebijakan seragam yang lebih inklusif. Saya menyambut baik dan mengapresiasi keputusan matang dari manajemen maskapai ini," kata Mohd Na'im, dilansir Kantor Berita Bernama.

"Saya juga ingin menyampaikan apresiasi khusus kepada para asatizah dan semua pihak terkait, yang telah dengan tekun berdiskusi dan terus berinteraksi dengan AirAsia," ujarnya.

Mohd Na'im juga menyebut inisiatif ini sebagai upaya yang patut dipuji, dan merupakan faktor kunci dalam memungkinkan penerapan opsi seragam hijab.

"Saya berharap keputusan AirAsia ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan korporat lain di Malaysia untuk tetap memperhatikan dan mendukung kebebasan serta hak setiap karyawan dalam menjalankan kewajiban agama mereka, sejalan dengan semangat Konstitusi Federal dan nilai-nilai MADANI Malaysia," ujarnya.

Di Indonesia, maskapai Citilink Indonesia bahkan memperkenalkan seragam pramugari berhijab sejak 2018. Desain seragam untuk pramugari berhijab itu diluncurkan setelah tiga tahun sebelumnya tidak pernah berganti.

Mengutip Merdeka, Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, mengatakan seragam merupakan suatu identitas maskapai. 

"Kami berharap seragam cabin crew yang baru nanti akan memancarkan keanggunan, elegan, dan kesigapan dan kesopanan santunan dalam melayani," kata Juliandra dalam sambutannya, di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.

Berdasarkan catatan Citilink saat itu, 1 dari 5 pramugari maskapai penerbangan saat ini mengenakan hijab. Dengan demikian, para pramugari tidak perlu lagi melepas hijab selama bertugas.

"Mereka dapat beribadah dan bekerja secara bersamaan sedangkan berhijab sudah juga dievaluasi dan tidak menghalangi aspek safety dan layanan. Oleh karena itu, kami berharap cabin crew kami akan semakin nyaman dalam melayani pelanggan," ujarnya.

Juliandra menjelaskan, filosofi dalam seragam baru ini ialah membawa penyegaran yang lebih modern dan elegan, namun masih sejalan dengan identitas perusahaan. Dalam desain seragam awak kabin terbarunya, Citilink Indonesia memperkenalkan motif 'Gurdo Aji' yang berarti Anak burung Garuda yang terbang mengikuti arah angin untuk terbang lebih tinggi dan jauh.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |