Tarif Hotel di Belem Brasil Melonjak Jelang COP30, PBB Minta Jumlah Delegasi Dibatasi

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Belem, Brasil, akan jadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Iklim Conference of Parties (COP)30 yang akan berlangsung pada 10─21 November 2025. Bagi kota seluas hampir dua kali lipat Jakarta, ketersediaan akomodasi jadi tantangan tersendiri.

Disebutkan bahwa tarif hotel selama penyelenggaraan COP30 berlangsung telah melonjak drastis. Dalam rilis di laman cop30.br, dikutip Kamis (18/9/2025), UNFCCC menyatakan, harga kamar minimal berkisar 200 dolar AS per hari (sekitar Rp3,3 juta) dan harga kamar tertinggi mencapai 600 dolar AS per hari (hampir Rp 10 juta per malam).

Berdasarkan penelusuran Lifestyle Liputan6.com, ketersediaan kamar hotel sudah menipis untuk tanggal-tanggal penyelenggaraan COP30.  Menurut data UNFCCC, lebih dari 42 ribu kamar tersedia di Belem, Brasil, pada November 2025.

Totalnya mencakup hotel di ibu kota dan dan wilayah metropolitan (8.166 kamar), kabin kapal (3.882, dengan 800 pilihan dengan harga hingga 200 dolar AS per hari), platform resmi seperti Bnetwork (7.354 kamar, hingga 600 dolar AS per hari), dan platform seperti Airbnb dan Booking.com (23.300 unit).

Baru 79 Negara Pastikan Dapat Akomodasi di Belem

Dengan keterbatasan akomodasi yang ada, PBB akhirnya meminta agar jumlah delegasi dibatasi. "Mengingat keterbatasan kapasitas di Belem, saya dengan hormat meminta agar para kepala sistem PBB, badan-badan khusus, dan organisasi terkait lain meninjau jumlah delegasi mereka di COP30 dan mengurangi jumlah delegasi jika memungkinkan," kata Sekretaris Eksekutif Sekretariat Iklim PBB (UNFCCC) Simon Stiell dalam sebuah dokumen yang dipublikasikan di situs web UNFCCC.

Berdasarkan hasil pertemuan pada Rabu, 17 Agustus 2025, pemerintah Brasil menyampaikan bahwa 79 negara telah mengonfirmasi akomodasi di Belem, baik melalui mitra resmi, seperti Bnetwork dan Qualitour, maupun via reservasi independen. Sebanyak 70 negara lain masih bernegosiasi untuk memastikan mereka mendapat akomodasi sebelum mengirim delegasi.

Brasil Tanggung Subsidi Hotel bagi Delegasi yang Hadir

Sebuah gugus tugas yang melibatkan Presidensi COP30, Sekretariat Khusus COP30, Kementerian Pariwisata Brasil, dan Pemerintah Negara Bagian Para dibentuk pada 18 September 2025. Mereka bertugas memberi dukungan langsung dan individual kepada setiap delegasi, menawarkan solusi untuk akomodasi, transportasi, kesehatan, dan kebutuhan operasional lainnya.

Mengutip AsiaOne, Presidensi COP30 Brasil menyatakan komitmennya untuk mengamankan 15 kamar single bertarif antara 100─200 dolar AS, mempertahankan standar yang diadopsi pada COP lain. Namun, negara-negara berkembang telah memperingatkan bahwa mereka tidak mampu membayar harga akomodasi di Belem yang melonjak di tengah kekurangan kamar.

Dalam pertemuan perwakilan negara-negara dan pejabat PBB bulan lalu, UNFCCC meminta Brasil mensubsidi harga hotel guna memastikan ketersediaan kamar seharga 100 dolar AS per hari bagi delegasi dari negara-negara termiskin di dunia dan 400─500 dolar AS per hari bagi negara-negara lain.

Tunjangan Harian Naik

Sementara itu, dalam keterangan UNFCCC pada 17 September 2025, Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Simon Stiell, merevisi tarif Tunjangan Subsistensi Harian (DSA) PBB untuk Belém. Dari sebelumnya 144 dolar AS (Rp2,4 juta) per hari, angkanya naik menjadi 197 dolar AS (sekitar Rp3,3 juta) per hari untuk 144 negara berkembang, termasuk Negara-Negara Kurang Berkembang (LDC) dan Negara-Negara Kepulauan Berkembang Kecil (SIDS).

Perwakilan regional dalam pertemuan tersebut menyambut baik bantuan tambahan ini, yang tersedia bagi sejumlah delegasi terbatas dari setiap negara yang memenuhi syarat. Sekretaris Eksekutif mengakui komitmen dan upaya kuat yang telah dilakukan Brasil untuk mengatasi tantangan akomodasi sejauh ini.

"Kemajuan telah dicapai, dan masih banyak yang harus dilakukan," ujar Stiell. Brasil menganggap, jumlah tersebut masih di bawah rata-rata dan tidak sepenuhnya menutupi biaya lokal sehingga menyarankan UNFCCC mempertimbangkan penerapan biaya ad hoc.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |