Syahdunya Suasana Sunrise Breakfast Berpemandangan Candi Borobudur

2 months ago 56

Liputan6.com, Magelang - Waktu subuh belum lama masuk saat saya meninggalkan kamar di lantai dua Plataran Heritage Borobudur Hotel untuk berburu panorama matahari terbit yang termasyhur pada Selasa, 12 Agustus 2025. Pemandangan yang menyempurnakan ritme pagi nan lambat itu dinikmati rombongan media trip Traveloka dalam agenda sunrise breakfast.

Kami diantar menuju Plataran Citrakara yang berhadapan langsung dengan Candi Borobudur. Monumen berusia lebih dari satu milenium ini tampak menyembul di antara pekat kabut pagi, berdiri gagah membelakangi batas cakrawala.

Kendati dibuat dari batu dan kayu, Plataran Citrakara tidak lahir di masa kerajaan kuno, melainkan dari sensibilitas arsitektur modern, yang dibentuk untuk melengkapi lingkungan sekitarnya, alih-alih mendominasi, menurut Legenda Khatulistiwa by Plataran Indonesia.

Tertulis di sana, "Citrakara, yang namanya berarti 'pelukis' dalam bahasa Sanskerta, menempati sebuah situs yang dulunya diperuntukkan bagi perenungan kerajaan, sebuah panggung batu kuno tempat para raja dan kerabat mereka pernah menyambut matahari."

Pagi yang Lambat

Pemandangan yang ditawarkan dari Plataran Citrakara merupakan komposisi yang megah: julangan Gunung Merapi di kejauhan, diapit Merbabu dan Andong, sementara simetri kuno Borobudur tampak tenang di latar depan. Efeknya diharapkan tidak dramatis, melainkan meditatif. 

Sayang, pagi itu cukup berawan, jadi kami semata disambut siluet candi Buddha terbesar di dunia tersebut. Sementara pemandangannya jelas spektakuler, keheningan yang mengantar nuansa pagi nan syahdulah yang masih saya ingat sampai hari ini.

Di tengah dunia yang bergerak serba cepat, bahkan sejak kita membuka mata, menikmati sunyi dan menyerap energi monumen peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang telah melewati banyak masa itu terbawa pulang sebagai salah satu core memories bagi saya.

Ragam Aktivitas Seru

Belum lagi berbicara tentang hidangan sarapan dengen seleksi menggugah selera, mulai dari pilihan roti dan pastry, panekuk dengan macam-macam olesan, sampai favorit saya: mie godog yang kuahnya langsung menghangatkan perut.

Sunrise breakfast tentu hanya satu dari sekian banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Plataran Heritage Borobudur. Di hari sebelumnya, kami sudah menikmati afternoon tea di Beranda Eyang. Rekomendasi saya, seruput kopi semprong sambil menikmati relaksnya dipijat.

Kami juga menikmati makan malam di Tiga Dari yang, lagi-lagi, menunjukkan panorama Candi Borobudur. Restoran ini menyediakan mulai dari menu Nusantara, Asia, hingga Barat. Namun, pengalamannya tidak sampai di situ, karena kami pun disuguhkan penampilan tarian tradisional, termasuk fire dance yang mengundang riuh tepuk tangan para tamu. 

Jalin Kemitraan Strategis

Menggenapi itu, hotel yang memadukan desain kontemporer dan warisan budaya ini dilengkapi fasilitas premium. Itu termasuk kolam renang outdoor dengan panorama alam terbuka dan spa yang menawarkan perawatan khas Nusantara.

Melanggengkan eksistensinya, Plataran Heritage Borobudur menjalin kemitraan strategis dengan Traveloka sejak 2017, yang turut mendorong peningkatan sebesar 75 persen dari awal berdiri. "Full branding dari Traveloka untuk Plataran Heritage Borobudur memperkuat komitmen kami menghadirkan pengalaman menginap yang memadukan nuansa lokal, ketenangan alam, dan layanan berstandar tinggi," bunyi keterangan pihaknya.

Traveloka sendiri telah menggelar Pesta Diskon 17-an yang dihadirkan dalam semangat HUT ke-80 RI. Berlangsung pada 31 Juli─17 Agustus 2025, kampanye ini mengajak masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara yang bermakna melalui eksplorasi budaya, kuliner lokal, dan destinasi-destinasi dalam negeri.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |