Liputan6.com, Jakarta - Swatch, produsen jam tangan dan perhiasan Swiss, menciptakan kontroversi setelah menampilkan iklan yang memancing kecaman dari warga China. Iklan tersebut menampilkan seorang model pria Asia yang menarik pelipis wajahnya untuk menciptakan gestur 'mata sipit' sambil mengenakan salah satu jam tangan merek tersebut.
Melansir People, Selasa (19/8/2025), mengutip sejumlah media, warganet yang tak terima menilai betapa ofensifnya kampanye tersebut. Mereka juga menyebutnya rasis hingga sejumlah calon konsumen Tiongkok menyeru pemboikotan Swatch. Menurut The Guardian, warganet juga menyerukan protes terhadap perusahaan-perusahaan terkait di bawah Swatch Group, yang mencakup Harry Winston, Tissot, Omega, dan lainnya.
Situasi itu tak menguntungkan mengingat kontribusi pasar Tiongkok, Hong Kong, dan Makau signifikan pada pendapatan perusahaan. Reuters menyebut angkanya 'sekitar 27 persen penjualan grup tahun lalu', meski sebenarnya itu menurun sejak 2024 karena 'kondisi pasar yang sulit dan lemahnya permintaan barang-barang konsumen secara keseluruhan' di wilayah tersebut.
Tak lama setelah kecaman terhadap iklan bermunculan, Swatch merilis pernyataan di Instagram pada Sabtu, 16 Agustus 2025, yang berisi permintaan maaf kepada para pengikutnya dan menyatakan bahwa kampanye tersebut ditarik setelah mengevaluasi reaksi keras yang diterimanya secara daring.
Bunyi Permintaan Maaf Swatch
"Kami telah memperhatikan kekhawatiran terbaru terkait penggambaran seorang model dalam gambar untuk Koleksi Swatch ESSENTIALS," tulis perusahaan tersebut. "Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan telah segera menghapus semua materi terkait di seluruh dunia. Kami dengan tulus meminta maaf atas segala ketidaknyamanan atau kesalahpahaman yang mungkin ditimbulkan."
Meski begitu, pernyataan tersebut dinilai warganet tak cukup. Mereka mengkritisnya dengan menyebut permintaan maaf tersebut 'menghina dan kurang akuntabilitas'. Sebagian lainnya bertanya-tanya bagaimana iklan tersebut mendapatkan persetujuan dari tim pemasaran Swatch untuk ditayangkan di seluruh dunia.
"Menyebut ini 'kesalahpahaman' hanyalah cara untuk mengalihkan tanggung jawab. Hal ini mengalihkan kesalahan kepada mereka yang bereaksi, menyiratkan bahwa mereka 'terlalu sensitif', alih-alih mengakui masalah yang sebenarnya," tulis seorang warganet.
Masih Pertahankan Sebagian Iklan
Warganet itu melanjutkan, "Kampanye ini memiliki sejarah ejekan rasial yang terdokumentasi, dan memasangkannya dengan wajah Asia hanya memperkuat stereotip yang merugikan. Swatch dikenal karena kreativitas dan desainnya yang berani — tetapi kampanye ini mengaitkan merek tersebut dengan sesuatu yang jauh kurang mengagumkan."
Warganet lain menambahkan, "Salah paham? 😂 Orang Asia mungkin pendiam, tetapi itu tidak memberi siapa pun hak untuk mengabaikan atau meremehkan diskriminasi tersebut."
Meskipun perusahaan telah menghapus iklan kontroversial tersebut, gambar kampanye tambahan dari peluncuran koleksi Essentials — yang juga menampilkan seorang wanita Asia — tetap ada di halaman Instagram resmi Swatch. Akibat iklan tersebut, Swatch masuk trending topic Weibo, versi China dari X, pada Jumat, 15 Agustus 2025, karena alasan yang salah.
Dior Alami Kasus Serupa
Swatch bukan merek pertama yang tersandung kasus tudingan rasial karena konten iklan yang menampilkan model bergestur mata sipit. Pada 2023, melansir Allkpop, Jumat, 14 April 2023, Dior juga menampilkan seorang model dengan mata ditarik ke belakang dalam bentuk miring, dituduh melanggengkan stereotip dan rasisme Asia.
Banyak warganet China menuntut permintaan maaf, bahkan memboikot produk merek mewah Prancis tersebut. Walau belum merilis pernyataan resmi tentang masalah tersebut, Dior dengan cepat menghapus iklan tersebut dari semua platform media sosial mereka sebagai tanggapan atas reaksi tersebut.
Itu bukan kali pertama merek mewah tersebut menghadapi kritik karena mengabadikan stereotip Asia. Sebelumnya, mereka dikritik untuk pameran seni bergambar yang menampilkan model Asia dengan riasan yang membesar-besarkan sudut mata pada 2021. Melansir SCMP, 19 November 2021, potret yang dimaksud merupakan bagian dari pameran Lady Dior di West Bund Art Center, Shanghai.