Singapura Ditunjuk Jadi Kota dengan Makanan Termurah di Asia Tenggara, Bikin Turis Heran

3 weeks ago 45

Liputan6.com, Jakarta - Singapura dinobatkan sebagai kota dengan makanan termurah di Asia Tenggara, menempati peringkat ke-6 secara global. Hidangan kasual di restoran lokal tercatat dibanderol 9,3 dolar AS (sekitar Rp 155 ribu), sekitar 0,2 persen dari rata-rata gaji bulanan penduduknya.

Rata-rata gaji bulanan di Singapura sebesar 4.642 dolar AS (sekitar Rp 77,3 juta), menyiratkan seorang penduduk mampu makan di luar 500 kali sebulan di restoran murah, menurut laporan majalah makanan Chef's Pencil yang berbasis di New York, melansir VN Express, Selasa, 23 September 2025.

Chef’s Pencil menganalisis data harga restoran dan membandingkannya dengan upah lokal di lebih dari 170 kota di seluruh dunia. Data tersebut bersumber dari Numbeo, sebuah basis data crowdsourced yang melacak data biaya hidup dan upah di seluruh dunia.

Beberapa kota di Asia masuk dalam daftar ini. Ada Muscat, Osaka, Tokyo, Shenzhen, dan Seoul. Sementara itu, Dallas, AS, bertengger di peringkat pertama. "Mayoritas berada di Amerika Serikat (9 kota) dan Asia Timur—Jepang, China, dan Korea Selatan (7 kota)," tulis outlet tersebut.

10 Kota dengan Makanan Termurah di Dunia

  1. Dallas, AS
  2. Muscat, Oman
  3. Bern, Swiss
  4. Denver, AS
  5. Osaka, Jepang
  6. Singapura
  7. Tokyo, Jepang
  8. Shenzen, China
  9. Seoul, Korea Selatan
  10. Houston, AS

Daftar tersebut membuat turis heran, khususnya karena komplain seputar "makanan Singapura terlalu mahal" telah beredar di jagat maya. Bulan ini, turis Amerika mengungkap keterkejutan mereka tentang betapa mahalnya makanan di Singapura dan mengklaim negara-kota itu "bukan untuk orang miskin."

Kreator konten Amerika Terry Pernell dan rekannya, Mag—seorang influencer perjalanan dari Kenya—mengunjungi Singapura setelah hampir dua bulan backpacking di Malaysia dan Bali, lapor The New Paper.

Pada 11 September 2025, Pernell mengunggah video dari Newton Food Center dengan judul, "Saya membayar US$35 untuk makanan di Singapura... sementara Malaysia mendapatkan suasana yang sama dengan setengah harga. Kalian pilih yang mana?"

Bukan Makanannya Tidak Enak

Pasangan itu memesan 10 tusuk sate, tumis daging sapi, dan sepiring besar nasi goreng telur, dengan tagihan sekitar 45 dolar Singapura (sekitar Rp 584 ribu), lapor Asia One. Mereka mengakui makanannya mahal.

"Makanan ini seharusnya membuat saya terkesima," kata Pernell sambil mencicipi sate. Meski tidak sepenuhnya memenuhi harapannya, ia mengakui satenya "enak" dan memuji saus kacangnya. "Saya tidak bisa bilang makanannya tidak enak," pungkasnya.

Mag menulis, "Singapura bukan untuk orang miskin," seraya menyebutkan mahalnya harga minuman beralkohol. Untuk wisatawan yang mempertimbangkan berkunjung, Pernell menyindir, "Bawa semua uang Anda, jangan tinggalkan uang sepeser pun di rumah."

Ketika diminta memilih antara makanan Malaysia atau Singapura, ia mengatakan akan memilih yang pertama "kapan saja." Video Pernell jadi viral, menuai beragam reaksi warganet.

Pengakuan Lainnya

"Saya orang Singapura, dan saya juga tidak pernah pergi ke Newton untuk makan," tulis seorang pengguna, sambil menyebutkan tingginya biaya makanan di pusat jajanan tersebut.

Yang lain berkomentar, "Harga yang Anda bayarkan tidak mewakili keseluruhan Singapura. Ada banyak tempat di mana Anda bisa mendapatkan makanan yang sama dengan harga yang jauh lebih murah."

Yang lain menunjukkan konteksnya, "Anda membandingkan negara maju dengan negara berkembang. Itu tidak adil." Akhir tahun lalu, seorang turis asal Tiongkok mengaku dia tidak akan pernah bepergian ke Singapura lagi karena kualitas makanan yang buruk dan harga yang mahal.

Beberapa warganet sependapat dengannya, mengatakan bahwa sulit menemukan makanan enak dengan harga terjangkau di Singapura, yang dikenal sebagai salah satu kota termahal di dunia. Namun, banyak pula yang mengkritik "kata-kata kasarnya."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |