Liputan6.com, Adelaide - Bukan kangguru maupun koala, hewan paling terkenal di Northern Territory Australia ternyata adalah buaya. Reptil itu bahkan kini menjadi salah satu atraksi wisata andalan yang kerap membuat wisatawan penasaran.
Atraksi bernama Jumping Croc Cruise itu berwujud memberi makan buaya di atas perahu. Liputan6.com merasakan langsung sensasi tersebut berkat undangan dari Tourism Northern Territory (TNT) dan AirAsia Indonesia.
Sebelum memberi makan buaya, kami lebih dulu menumpang kapal kecil yang berkapasitas maksimal 20 orang. Seorang pemandu berpengalaman dari Croc Spot Tours membimbing kami untuk menemukan lokasi buaya liar berada di Sungai Adelaide.
Mendekati lokasi, pemandu bernama Rex Mitchell itu mulai menyiapkan umpan untuk buaya yang terikat di ujung bambu. Begitu tiba di lokasi buaya berada, ia memancing predator itu untuk mendekati perahu. Ketika buaya mendekat, umpan segera disodorkan dan buaya pun melompat untuk menyantapnya.
Mitchell menunjukkkan cara memberi makan buaya beberapa kali kepada rombongan turis di kapal. Setelah dirasa aman,ia baru menawarkan kepada wisatawan untuk mencoba sendiri memberikan makan kepada buaya yang melompat.
Bikin Deg-degan tapi Penasaran
"Sungai Adelaide dihuni tiga buaya terbesar di Australia," kata Mitchell. Selain tiga buaya terbesar, total ada seribuan ekor buaya air asin di Sungai Adelaide.
"Kami akan menunjukkan kemampuan mereka, dan Anda akan melihat mereka muncul dari air dan menunjukkan apa yang telah mereka lakukan jauh sebelum manusia mulai berjalan dengan dua kaki."
Dalam perjalanan itu, kapal kami berhenti di dekat buaya sepanjang tujuh meter. Umpan daging ayam yang diikat bambu langsung disambar. Ekornya ikut bergoyang, bahkan sempat menyentuh kapal hingga ikut bergoyang. Meski rasanya deg-degan, saya cukup menikmati pengalaman langka tersebut.
Mitchell tak hanya menunjukkan cara memberi makan, tapi juga banyak menceritakan sejarah buaya di sungai sepanjang 180 kilometer tersebut. Salah satunya tentang atraksi wisata memberi makan buaya yang mulai berkembang sejak 1984.
"Tur ini aman dan sudah kita jalankan sejak lama. Semua pemandunya sudah berpengalaman," ujarnya seraya menyebut Croc Spot Tours merupakan satu dari empat operator yang diizinkan untuk berurusan langsung dengan Buaya Lompat Sungai Adelaide yang terkenal.
Digelar Setiap Hari
Wisata memberi makan buaya dari atas kapal ini buka setiap hari dengan empat sesi per hari. Setiap sesi akan mengitari sungai selama 90 menit.
Berwisata di Northern Territory sangat mudah dan cocok dengan masyarakat Indonesia. Jarak tempuh yang begitu dekat dari Bali ditambah cuaca yang bersahabat menjadikan wisata di Northern Territory dapat menjadi salah satu pilihan menghabiskan liburan bersama keluarga maupun sahabat.
Penerbangan Bali ke Darwin, kota terbesar dan ibukota Northern Territory, dapat ditempuh hanya 2 jam 40 menit dari Bali. AirAsia Indonesia setiap hari memiliki penerbangan dari Bali ke Darwin.
Cuaca di Darwin juga sangat identik dengan masyarakat Indonesia. Saat Liputan6.com datang berkunjung, suhu di Darwin berkisar 35 derajat Celsius.
"Cuacanya mirip banget dengan Indonesia. Jadi turis dari Indonesia tidak akan kesulitan beradaptasi. Apalagi penerbangannya cuma sebentar," ujar Jack, salah satu tour guide yang menemani Liputan6.com. (Thomas)