Liputan6.com, Jakarta - Aksi mogok kerja pramugari Air Canada masih berlanjut. Mereka berjanji untuk menentang perintah kembali bekerja dari pengadilan ketenagakerjaan Kanada yang dikeluarkan untuk mengintervensi aksi mereka.
Aksi mogok kerja sekitar 10ribu pramugari Air Canada dimulai setelah tengah malam pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Pemicunya, mereka menilai maskapai tersebut gagal memenuhi tuntutan mereka terkait upah yang lebih tinggi dan kompensasi atas pekerjaan darat yang belum dibayar, termasuk selama proses naik pesawat.
Mengutip AFP, Selasa (19/8/2025), maskapai nasional Kanada yang terbang langsung ke 180 kota di dalam dan luar negeri itu mengatakan bahwa pemogokan tersebut memaksa pembatalan yang berdampak pada 500 ribu penumpang pesawat.
Selama akhir pekan, menteri ketenagakerjaan federal Patty Hajdu menggunakan undang-undang untuk menghentikan pemogokan dan memaksa kedua belah pihak untuk melakukan arbitrase yang mengikat. Menyusul intervensi Hajdu, Dewan Hubungan Industrial Kanada (CIRB), sebuah pengadilan regulasi, memerintahkan para pramugari untuk kembali bekerja pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Serikat pramugari menyatakan menentang perintah tersebut, memaksa Air Canada untuk membatalkan rencana pemulihan sebagian layanan. Namun, regulator CIRB meningkatkan tekanan, kemarin.
Pertentangan Maskapai dan Serikat Pekerja
CRIB memerintahkan serikat pekerja "untuk segera melanjutkan pelaksanaan tugas mereka dan menahan diri dari melakukan aksi mogok yang melanggar hukum," kata Air Canada dalam sebuah pernyataan. Tribunal memberi waktu kepada Serikat Pekerja Publik Kanada hingga pukul 12 siang untuk menyampaikan kepada para anggota bahwa mereka "diwajibkan untuk melanjutkan tugas mereka," tambah maskapai tersebut.
Berbicara setelah batas waktu tersebut, Presiden CUPE Mark Hancock mengatakan bahwa solusi "harus ditemukan di meja perundingan," dan bahwa serikat pekerja tidak akan menghormati putusan tribunal.
"Tidak seorang pun dari kami ingin menentang hukum," katanya sembari menekankan bahwa serikat pekerja tidak akan ragu dalam mengadvokasi orang-orang yang diminta bekerja berjam-jam di darat selama penundaan penerbangan tanpa "dibayar sepeser pun."
Jika Air Canada "berpikir bahwa pesawat akan terbang sore ini, mereka salah besar," lanjut dia.
Reaksi Perdana Menteri Kanada Terkait Mogok Kerja Pramugari Air Canada
Rafael Gomez, pakar hubungan industrial di Universitas Toronto, mengatakan kepada AFP bahwa serikat pekerja mungkin memiliki landasan hukum yang kuat. Ketentuan tersebut "ditulis sedemikian rupa sehingga benar-benar ditujukan untuk situasi di mana pemogokan telah berlangsung lama dan tidak ada jalan keluar," ujarnya, yang menunjukkan bahwa standar tersebut tidak dapat diterapkan secara kredibel untuk pemogokan yang baru berlangsung beberapa hari.
Perdana Menteri Mark Carney mengaku 'sangat kecewa' lantaran negosiasi selama delapan bulan antara maskapai dan serikat pekerja tidak menghasilkan kesepakatan. "Kami sangat menyadari peran penting pramugari dalam menjaga keselamatan warga Kanada dan keluarga mereka saat bepergian," ujarnya.
"Penting bagi mereka untuk mendapatkan kompensasi yang adil."
Perburuk Situasi Ekonomi Kanada
Di sisi lain, Kanada menghadapi situasi di mana ratusan ribu warga negara dan pengunjung menghadapi ketidakpastian perjalanan. Pada Kamis, 14 Agustus 2025, Air Canada merinci persyaratan yang ditawarkan kepada awak kabin, yang menunjukkan bahwa seorang pramugari senior rata-rata akan menghasilkan 87.000 dolar Kanada (USD65.000) pada 2027.
CUPE menggambarkan penawaran Air Canada sebagai "di bawah inflasi (dan) di bawah nilai pasar."
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum pemogokan dimulai, Dewan Bisnis Kanada memperingatkan bahwa penghentian kerja Air Canada akan memperburuk tekanan ekonomi yang sudah dirasakan akibat tarif Presiden AS Donald Trump. Mengutip Yahoo Finance, Jumat, 11 Juli 2025, Trump mengumumkan tarif 35 persen untuk barang-barang Kanada pada Kamis malam di Truth Social.
Ia mengklaim Kanada telah melakukan pembalasan keuangan terhadap bea masuk sebelumnya. Ia memperingatkan setiap tindakan balasan akan ditambahkan ke tarif yang ditetapkan mulai 1 Agustus 2025.