Pengalaman Wisatawan di Spanyol Bakal Berubah karena RUU Merokok

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Spanyol telah menyetujui rancangan undang-undang (RUU) merokok yang diyakini dapat membawa perubahan besar. Aturan ini disebut-sebut dapat berdampak langsung, tidak hanya pada warga lokal, tapi juga wisatawan yang terbiasa menikmati kebebasan merokok di tempat umum.

Di RUU tersebut, melansir Euronews, Jumat, 12 September 2025, merokok dan vaping akan dilarang di ruang terbuka, termasuk lokasi olahraga, pantai, restoran, serta teras bar. Monica Garcia, Menteri Kesehatan Spanyol, menegaskan pentingnya kebijakan ini.

Ia mengatakan, "Kami akan selalu mengutamakan kesehatan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Setiap orang berhak menghirup udara bersih, hidup lebih lama, dan lebih baik." Meski begitu, aturan baru ini memunculkan perdebatan di kalangan pelaku usaha.

Para pemilik restoran dan bar menilai bahwa larangan tersebut bisa memengaruhi budaya makan di luar ruangan yang sudah mengakar kuat di Spanyol. Menurut mereka, pengalaman bersantap di teras bar atau restoran sering kali identik dengan kebiasaan merokok para pelanggan.

Menindak Tegas Budaya Merokok

Larangan merokok di dalam ruangan sudah berlaku lebih dulu sejak 2011. Dengan begitu, rancangan undang-undang baru ini dianggap sebagai langkah lanjutan untuk memperluas area bebas rokok di seluruh negeri.

RUU yang diusulkan ini berpotensi membawa perubahan besar terhadap pengalaman wisatawan yang datang berbondong-bondong ke destinasi populer di Spanyol. Jika aturan baru ini disahkan, rokok konvensional bersama rokok elektronik, kantong nikotin, produk herbal, pipa shisha, dan berbagai alat pemanas tembakau maupun zat lain akan sepenuhnya dilarang di area terbuka.

Area terbuka yang dimaksud mencakup berbagai ruang publik yang sering dikunjungi, mulai dari pantai, teras restoran dan bar, stadion, pusat olahraga, hingga area bermain anak, halte bus, dan fasilitas pendidikan.

Membatasi Merokok di Ruang Terbuka

RUU ini juga menekankan pengawasan lebih ketat terhadap pemasaran dan distribusi vape. Upaya tersebut merupakan bagian dari kebijakan pengendalian tembakau yang lebih luas, yang ingin memastikan bahwa produk-produk tersebut tidak lagi dipasarkan secara bebas seperti sebelumnya.

Meski aturan ini sudah disetujui pemerintah, belum ada kepastian kapan langkah-langkah tersebut akan diberlakukan secara resmi. RUU ini masih perlu melalui persetujuan parlemen dan kemungkinan besar dapat mengalami perubahan atau amandemen sebelum jadi undang-undang final.Banyak pihak, termasuk wisatawan dan pelaku usaha, menunggu perkembangan selanjutnya dengan penuh perhatian.

Pendekatan yang ditempuh Spanyol saat ini mencerminkan langkah serupa yang baru saja diambil oleh Prancis pada Juli 2025. Di negara tersebut, merokok di tempat terbuka kini sudah dinyatakan ilegal. Aturan itu berlaku di berbagai ruang publik.

Spanyol Ikut Perketat Aturan Tembakau

Meski begitu, undang-undang di Prancis masih memberi pengecualian. Kafe dan bar tidak masuk dalam cakupan larangan, begitu pula rokok elektronik yang hingga kini belum terkena pembatasan.

Inisiatif Spanyol dan Prancis menggambarkan adanya tren menuju regulasi tembakau yang semakin ketat di Erupa. Benua tersebut masih mencatat tingkat perokok dewasa tertinggi di dunia, dengan rata-rata sekitar 25 persen dari populasi.

Dampak kesehatan akibat konsumsi tembakau juga terlihat nyata. Data dari departemen kesehatan menyebutkan bahwa kematian terkait tembakau merenggut lebih dari 50 ribu nyawa di Spanyol setiap tahunnya. Jika dihitung rata-rata, angka itu setara dengan sekitar 137 orang meninggal setiap harinya.

Salah satu poin paling menonjol dalam proposal Spanyol, yang sudah disetujui kabinet, adalah kebijakan mewajibkan kemasan polos pada seluruh produk tembakau.

Foto Pilihan

Beberapa anggota komunitas KapalagiClub menyaksikan materi pameran seni di Museum Macan, Jakarta, Sabtu (23/8/2025). (Kapanlagi.com/Budy Santoso)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |