Pelukan Hangat Wakil Indonesia untuk Miss International Queen 2025 yang Diduga Jadi Korban Rasisme

3 weeks ago 43

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Midori Monet di Miss International Queen, kontes kecantikan tahunan untuk perempuan transgender, berubah kontroversi. Pasalnya, wakil Amerika Serikat (AS) itu diduga jadi korban rasisme.

Setelah pengumuman pemenang, melansir Mothership, Selasa, 23 September 2025, para kontestan terlihat bersorak bersama juara kedua, Miss Cuba, Olivia Lauren, meninggalkan Monet di tengah panggung sendirian. Ada yang berspekulasi bahwa ini etika kontes kecantikan untuk memberi selamat pada juara kedua terlebih dahulu.

Terlepas dari itu, warganet memuji tindakan Miss Malaysia, Khloe Ambrose, dan Miss Indonesia, Kaycia Lee, yang merupakan dua orang pertama yang memberi selamat pada Monet setelah kemenangannya. Secara bergantian, mereka tampak memberi pelukan hangat pada ratu kecantikan tersebut.

Para kontestan lain akhirnya datang memberi selamat pada Monet setelah wakil Indonesia dan Malaysia. Terlepas dari itu, pemenang kontes kecantikan ini mengunggah sebuah Instagram Story yang memuji Ambrose. "Saudara dan ratu sesungguhnya," tulisnya memuji. Sayang, drama tidak berhenti di situ. 

Pembelaan Juara 2

Di sebuah wawancara setelah penobatan, Miss Kuba dianggap tidak menghormati pemenang. Ia menekankan keyakinannya bahwa kompetisi tahun ini "melampaui batas kecantikan." Ia juga mengatakan, ia telah dirundung selama kompetisi, menyebut bahwa orang-orang mengatakan ia terlihat seperti laki-laki.

Ketika ditanya pendapatnya tentang pemenang baru tersebut, ia mengungkap kebingungannya. Lauren mengatakan bahwa organisasi akan memiliki "banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika itu yang mereka pilih," dan ia lebih lanjut menekankan keyakinannya, acara tahun ini "melampaui keindahan."

Lauren kemudian meminta maaf atas wawancara tersebut dan kesalahpahaman yang ditimbulkannya. Ia juga mengatakan, ia telah membicarakannya dengan dua pemenang lainnya. "Mengenai penyebutan Miss USA dan Miss Vietnam, saya menyadari bahwa tidak tepat untuk berbicara di depan umum sebelum berbicara langsung dengan mereka," sebutnya. 

Miss International Queen 2025

"Sejak itu," imbuh Lauren. "Kami telah berdiskusi secara terbuka dan menyelesaikan masalah dengan penuh pengertian. Saya sangat menghormati mereka dan semua kontestan lain."

Di wawancara terpisah di atas panggung, rangum Out, Monet berkata, "Ada begitu banyak kebencian di sini. Ada begitu banyak iri hati, kepahitan, kecemburuan — semua emosi berbeda yang mengganggu dunia ini. Saya ingin kalian tahu bahwa tidak apa-apa untuk percaya pada diri sendiri."

Ia menambahkan, "Karma itu nyata. Cinta itu nyata. Ini bukan tentang apa yang kalian lakukan, tapi tindakan kalian adalah tentang bagaimana kalian membuat orang lain merasakan sesuatu."

Miss International Queen diadakan setiap tahun di Pattaya, Thailand. Sejak diluncurkan pada 2004, kompetisi ini telah menyediakan wadah bagi para perempuan transgender untuk menunjukkan bakat, meningkatkan kesadaran global, dan merayakan inklusi, menurut The Root.

Sosok Miss International Queen 2025

Melansir Soap Central, Monet adalah perempuan trans kulit hitam kedua yang membawa pulang gelar Miss International Queen, mengikuti jejak kemenangan bersejarah Jazell Barbie Royale pada 2019. Acara penganugerahan tersebut diselenggarakan pada Sabtu, 20 September 2025.

Majalah Adelante melaporkan bahwa Monet lahir dan besar di Tacoma, Washington, meski kini ia tinggal di Seattle. Ayahnya adalah seorang musisi, sementara ibunya adalah seorang perancang busana. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum ia mengaku sebagai gay, meski akhirnya ia menyadari bahwa ia sama sekali tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki.

Sejak itu, ia telah menyatakan diri sebagai transgender, dan kontes kecantikan pertamanya adalah Miss Washington USA. Ia juga mewakili Miss Capitol Hill USA.

Dalam pidatonya, Monet menyampaikan bahwa kemenangannya sangat penting bagi Amerika Serikat, di mana undang-undang yang menentang komunitas transgender disahkan "hampir setiap hari."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |