Museum Louvre Bakal Dipasangi 100 Kamera CCTV Baru Usai Kemalingan Perhiasan Senilai 88 Juta Euro

1 week ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Rencana peningkatan keamanan di Museum Louvre usai menjadi korban pencurian pada 19 Oktober 2025 mulai berjalan. Kepala Museum Louvre Laurence des Cars mengumukan bahwa mereka akan segera memasang kamera pengawas (kamera CCTV) dan sistem anti-penyusup baru di landmark Paris tersebut.

Disebutkan bahwa sekitar 100 kamera baru akan dioperasikan pada akhir tahun depan. Sementara, sistem anti-intrusi akan mulai dipasang dalam waktu dua minggu, mengutip Euro News, Jumat, 21 November 2025.

Ia menggambarkan sistem tersebut sebagai peralatan yang akan mencegah penyusup mendekati bangunan museum, tetapi tidak merinci lebih detail. Sementara, kamera CCTV baru itu difungsikan untuk memastikan 'perlindungan penuh terhadap lingkungan museum'.

"Setelah keterkejutan, setelah emosi, setelah penilaian, saatnya bertindak," kata des Cars kepada Komite Urusan Kebudayaan Majelis Nasional. Ia mengatakan hal itu merupakan bagian dari lebih dari 20 langkah darurat yang akan diterapkan, termasuk pembentukan posisi "koordinator keamanan" di museum.

Des Cars menekankan peningkatan keamanan merupakan prioritas dari rencana "Louvre New Renaissance" yang telah berlangsung selama satu dekade dan diluncurkan awal tahun ini, dengan perkiraan biaya hingga 800 juta euro (hampir Rp15,5 triliun), untuk memodernisasi infrastruktur, mengurangi kepadatan, dan memberikan galeri khusus untuk Mona Lisa pada 2031.

Sistem Keamanan di Museum Louvre Sudah Usang

Dengan Louvre yang runtuh akibat beban pariwisata massal, des Cars telah membatasi jumlah pengunjung harian hingga 30.000 dalam beberapa tahun terakhir. Piramida kaca terkenal yang diresmikan pada 1989 itu dimaksudkan untuk menyambut sekitar empat juta pengunjung per tahun, kenangnya. Tahun ini, sudah lebih dari 8 juta orang telah mengunjungi Louvre.

"Modernisasi ekstensif yang dialami Louvre pada 1980-an kini secara teknis sudah usang, dengan peralatan yang telah berkinerja berlebihan selama 40 tahun," jelasnya.

des Cars juga sempat mengungkapkan detail baru tentang kasus pencurian perhiasan senilai 88 juta euro, beberapa waktu lalu itu. Ia mengatakan bahwa perkakas listrik yang digunakan perampok untuk memotong etalase adalah pemotong cakram yang dirancang untuk beton.

"Ini adalah metode yang sama sekali tidak terbayangkan ketika etalase di Galeri Apollo diganti pada tahun 2019," ujarnya.

Koleksi Perhiasan Museum Louvre yang Dicuri Masih Hilang

Saat itu, sambung dia, etalase tersebut dirancang terutama untuk menangkal serangan senjata dari dalam museum. Rekaman dari kamera museum menunjukkan bahwa selama perampokan, etalase 'bertahan dengan sangat baik dan tidak pecah'.

"Video menunjukkan betapa sulitnya bagi para pencuri," katanya. Pada Senin, 17 November 2025, Louvre mengumumkan penutupan sementara beberapa kantor karyawan dan satu galeri publik karena strukturnya yang rapuh.

Sementara, lebih dari sebulan berlalu, koleksi perhiasan Museum Louvre yang dicuri ternyata belum juga kembali. Padahal, polisi telah menangkap tujuh tersangka.

Dikutip dari laman Chanel News Asia, Minggu, 2 November 2025, terungkap bahwa salah satu tersangka yang ditangkap polisi berjenis kelamin perempuan berusia 38 tahun. Ia muncul di hadapan hakim pada Sabtu, 1 November 2025, dan mengonfirmasi identitas dan tempat tinggalnya di pinggiran La Courneuve utara.

Perempuan itu didakwa terlibat dalam kasus pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal. Sidang kemudian dilanjutkan secara tertutup atas permintaan jaksa.

Penangkapan Tersangka Pencurian Gunakan Tes DNA

Pihak berwenang mengatakan dua pria yang sebelumnya ditangkap didakwa dengan pencurian dan konspirasi setelah mengakui sebagian kejahatannya. Salah satu tersangka, seorang warga negara Aljazair berusia 34 tahun, diidentifikasi melalui DNA yang ditemukan di skuter yang digunakan untuk melarikan diri, sementara yang lainnya, seorang pengemudi taksi ilegal berusia 39 tahun dari Aubervilliers, ditangkap di dekat rumahnya.

Polisi mengatakan keduanya membobol museum, sementara rekan-rekannya menunggu di luar. Para tersangka dikenal oleh penegak hukum karena pencurian sebelumnya. Lima tersangka lain ditangkap pada Rabu, 29 Oktober 2025, di sekitar Paris, Prancis. 

"Kami sudah mengincarnya," kata jaksa Paris Laure Beccuau tentang tersangka utama, seraya menambahkan bahwa belum ada barang curian yang ditemukan, dikutip dari France24, Kamis, 30 Oktober 2025. 

Seperti dalam penangkapan sebelumnya, kata Beccuau, polisi menggunakan bukti DNA untuk menangkap tersangka utama pencurian tersebut. Bukti tersebut menunjukkan bahwa ia termasuk dalam tim perampok yang beranggotakan empat orang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |