Liputan6.com, Jakarta - Calon Ratu Norwegia, Putri Ingrid Alexandra menikmati momennya sebagai anak kuliah di Sydney, Australia. Bangsawan berusia 21 tahun itu terekam kamera saat nongkrong bareng bersama teman-temannya di Newtown selama akhir pekan lalu. King Street di Newtown terkenal akan toko-toko barang bekas dan kafe-kafe trendi yang lokasinya tak jauh dari kampus sang putri.
Mengutip laman news.com.au, penampilan Putri Ingrid Alexandra terlihat tak ubahnya dari warga biasa. Ia mengenakan rox maxi putih dan atasan bermotif, jauh dari gaun-gaun elegan yang biasa dikenakannya sata menghadiri acara resmi di Eropa.
Ia terlihat nongkrong di jalan, mengobrol dan tertawa bersama teman-temannya. Putri Gen Z itu dengan mudah berbaur dengan teman-teman perempuannya tanpa ada tanda-tanda pengawalan yang jelas. Padahal di Norwegia, pengawal selalu berada di dekatnya selama ia berada di ruang publik, bahkan sejak ia bersekolah di sekolah dasar.
Tapi semenjak memutuskan pindah ke Australia untuk meneruskan studinya, ia bertekad untuk menikmati Sydney seperti mahasiswa lainnya. Ia pernah terlihat menjelajahi toko-toko barang bekas, melakukan tugas-tugas kecil sebelum semester dimulai, dan bahkan mampir ke toko banguan setempat untuk membeli beberapa perlengkapan.
Langkah Pengamanan dari Kampus
Meski begitu, bukan berarti tidak ada perlakuan 'khusus' dari kampus tempat Ingrid belajar. St Andrews College, tempat Putri Ingrid tinggal di kampus, mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengeluarkan pengingat kepada para mahasiswa sebelum kedatangannya tentang keamanan di kampus dan menghormati privasinya.
Para mahasiswa menerima email pada Mei 2025 dari kepala sekolah yang berbunyi, "Putri Ingrid Alexandra dari Norwegia akan pindah ke Sydney untuk belajar Seni di Universitas Sydney. Dengan senang hati saya memberi tahu Anda bahwa ia akan bergabung dengan 'Drews dan tinggal di kampus."
"Saya tahu ia menantikan untuk berintegrasi dengan kehidupan kampus dan universitas. Mungkin ada minat dan pertanyaan dari media. Silakan bergabung dengan kami untuk menghormati privasinya. Kami akan membagikan pengingat tentang keamanan di situs web Kampus sebelum Semester 2."
Bagikan Potret Resmi Jadi Anak Kuliah
Pihak Istana Norwegia mengumumkan secara resmi tentang kepindahan Putri Ingrid dari Norwegia ke Australia beberapa waktu lalu sembari membagikan potretnya menjalani hari pertama perkuliahan. Dalam foto itu, Ingrid tampil santai mengenakan sweater biru, celana jeans, dan sepatu sneakers saat berjalan-jalan di kampus barunya.
Mengutip People, Minggu, 27 Juli 2025, ia menyatakan antusiasmenya dalam pernyataan yang dikutip dari laman resmi The Royal House of Norway, "Saya sangat menantikan untuk belajar di University of Sydney. Rasanya menyenangkan bisa menjadi seorang mahasiswa, dan saya berharap mendapatkan perspektif baru tentang politik Eropa dan internasional. Saya yakin bahwa saya akan banyak belajar."
Keputusan itu menunjukkan bahwa Ingrid ingin membentuk dirinya secara maksimal, tidak hanya sebagai bangsawan, tapi juga sebagai pemimpin di masa depan yang memahami dunia luar. Dengan belajar di luar negeri, ia akan mendapat pengalaman hidup yang berbeda, jauh dari protokol kerajaan yang ketat.
Ikuti Jejak Sang Kakek
Kuliah sarjananya akan dilalui selama tiga tahun di University of Sydney. Ia saat itu disebut mengambil jurusan hubungan internasional dan ekonomi politik, dua bidang yang erat kaitannya dengan peran diplomatik dan kenegaraan yang akan dijalaninya di masa depan, walau belakangan terungkap dia mengambil jurusan seni.
Langkah ini tidak hanya menunjukkan kerendahan hati, tetapi juga strategi pembentukan karakter. Hidup di asrama, menghadiri kelas, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas adalah pengalaman berharga yang akan membentuknya menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.
Langkah Putri Ingrid didukung keluarga kerajaan. Kakeknya, Raja Harald, mengatakan kepada surat kabar lokal Norwegia, VG, "Nanti saat dia pulang, hasilnya akan terasa berkali-kali lipat. Jadi menurut saya, ini justru langkah yang sangat menguntungkan. Dia perlu diberi ruang untuk belajar dan menyelesaikan pendidikannya sebelum mulai tampil mewakili kerajaan."