Ketika Bambu Hijaukan Kembali Lahan Tandus dan Kantong Warga yang Kritis

16 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Lahan tandus bekas tambang kerap menyisakan kerusakan serius, yaitu tanah terkelupas, air sulit diserap, dan keanekaragaman hayati hilang. Ada salah jalan keluar yang sederhana sekaligus kuat, yaitu dengan memanfaatkan eksistensi dari bambu.

Contoh nyatanya ada di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Bulaksalak, Cangkringan, DI Yogyakarta. Lahan yang berada di kaki Gunung Merapi itu selama bertahun-tahun menjadi tambang pasir galian C ilegal sebelum ditutup polisi pada 2003 lalu.

Mengutip kanal News Liputan6.com, semasa masih aktif, tak kurang dari 50 truk keluar masuk lokasi setiap hari untuk mengangkut pasir Merapi menuju Klaten, Solo, dan Semarang, Jawa Tengah. Karena penambangan menggunakan alat-alat berat, kondisi perbukitan di kawasan itu dan sekitarnya pun rusak.

Setelah penutupan, warga setempat berinisiatif untuk memulihkan lahan kritis itu dengan menanam bambu. Prosesnya didukung oleh Yayasan Kehati. Setelah bertahun-tahun, lahan bekas tambang pasir itu kini berubah menjadi hutan bambu seluas tiga hektare. Kondisi yang teduh dan rimbun pun berhasil mengundang lebih dari 50 spesies burung kembali berkunjung.

Multifungsi Bambu

"Tanpa ada masyarakat, sebaik-baik program konservasi tidak akan berhasil. Dengan bambu, kami melihat upaya konservasi bisa berjalan seiring dengan pemulihan pendapatan masyarakat," kata Rika Anggraini, Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI dalam acara Forum Bumi di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Total ada 38 jenis bambu yang ditanam untuk memperbaiki lahan kritis. Opsi bambu dipilih karena tanaman itu mampu menyerap air, menahan erosi, sekaligus memperbaiki kualitas ekosistem di sekitarnya.

Putu Juli Ardika, Plt Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, menambahkan bahwa pertumbuhan bambu yang sangat cepat menjadikannya sumber daya unggul untuk masa depan. Dengan perawatan minim dan kemampuan menyerap air yang tinggi, bambu menawarkan solusi nyata untuk menghidupkan kembali lahan bekas tambang. Terbukti di Bulaksalak, mata air yang mengering kini kembali menghasilkan air. 

Manfaat Sosial dan Ekonomi Bambu

Selain fungsi ekologisnya, bambu juga membuka peluang ekonomi baru. Dari batang, daun, hingga rebung, semuanya bisa dimanfaatkan. 

Produk bambu yang bernilai tinggi seperti perabot rumah tangga, alat musik, atau karya seni, mampu membuka pasar baru baik lokal maupun internasional. Di sisi lain, pemanfaatan bambu juga mendorong kreativitas anak muda yang mulai melirik bahan ramah lingkungan sebagai gaya hidup.

Putu menekankan, "Bambu adalah tumbuhan dengan pertumbuhan paling cepat, sehingga biomass-nya bisa dipakai bahkan untuk energi. Potensinya luar biasa, tapi masih belum dimanfaatkan maksimal."

Bambu juga punya keunggulan karena bisa tumbuh tanpa perawatan intensif. Hal ini membuatnya cocok untuk dijadikan sumber pendapatan masyarakat di desa-desa, bahkan di daerah dengan lahan terbatas.

Khusus di Bulaksalak, bambu juga menjadi daya tarik wisata berkat arboretumnya. Warga setempat juga mendapat pemasukan lewat pasar tradisional Sorpring yang dibuka setiap 35 hari sekali.

Dorong Gerakan Nasional Konservasi Bambu

Meski potensinya besar, bambu belum sepenuhnya masuk hitungan kebijakan pemerintah sebagai komoditas penting. Rika mengingatkan, "Kalau tidak ada aturan, tidak ada insentif, maka sulit untuk mendorong orang menanam bambu."

Padahal, hampir semua wilayah Indonesia punya bambu. Mengutip data BRIN, total ada 175 jenis bambu tumbuh di Indonesia dengan sekitar 50 persennya merupakan tanaman endemik. Tanpa aksi nyata, bambu bisa hilang dari peredaran.

Rika menyebut partisipasi masyarakat jadi kunci, yaitu dari perempuan yang aktif dalam kerajinan, hingga komunitas lokal yang merawat lahan. Setiap individu juga bisa ikut terlibat, mulai dengan menanam bambu di pekarangan, mengganti plastik dengan produk bambu, hingga mendukung produk kerajinan lokal.

Pihaknya berinisiatif dengan program Mama Bambu. Program itu memberi insentif bagi warga yang menanam bambu, supaya lingkungan terjaga dan masyarakatnya juga dapat manfaat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |