Kemenhut Lanjutkan Pencarian Pendaki yang Hilang Sejak 26 April 2025 di Gunung Binaya Maluku Tengah

2 weeks ago 32

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian terhadap seorang pendaki gunung yang hilang di Gunung Binaiya masih terus berlanjut. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memutuskan melanjutkan upaya pencarian pendaki yang hilang sejak tanggal 26 April 2025. 

Pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauzi (27 tahun) yang berasal dari Kampung Cibeureum, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dinyatakan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Binaya Taman Nasional Manusela Kabupaten Maluku Tengah. Yang bersangkutan terpisah dari rombongan yang berjumlah 10 orang (7 orang pendaki dan 3 orang porter) disekitar Nasapeha (3°12'37.73"S, 129°30'8.15"E) di ketinggian 2.800 mdpl.

Kementerian Kehutanan melanjutkan upaya pencarian pendaki yang hilang melalui tim dari Balai Taman Nasional Manusela. Tim tersebut akan mendukung upaya pencarian lanjutan yang dilakukan oleh relawan dan masyarakat, serta melalui kegiatan smart patrol dan kegiatan lain sejenis yang dilakukan secara rutin di dalam kawasan TN Manusela.

Melalui keterangan resmi Kemenhut yang diterima tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 14 Mei 2025, berbagai usaha sudah dilakukan dalam pencarian pendaki gunung yang hilang tersebut.

Jejak Sepatu Gunung dan Bungkus Rokok

Awalnya, tim Balai Taman Nasional Manusela melakukan upaya pencarian melalui kegiatan Smart Patrol dibantu Tour Guide dan porter sejak t26 April 2025, tetapi belum membuahkan hasil.

Selanjutnya pada 29 April 2025, dibentuk tim gabungan yang beranggotakan tim Balai Taman Nasional Manusela, Basarnas Maluku, Kepolisian, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, relawan dan masyarakat berjumlah lebih dari 30 orang.  Setelah tujuh hari, sesuai dengan SOP SAR, Basarnas Maluku dan tim gabungan menghentikan pencarian pada 5 Mei 2025.

Selama proses pencarian tersebut, ditemukan adanya jejak sepatu, puntung dan bungkus rokok merek Dunhill di sekitar Sungai Yahe yang diperkirakan milik survivor sesuai hasil konfirmasi pihak keluarga.  Penyisiran atau penjejakan di jalur pendakian, pelaksanaan ritual adat setempat, serta penggunaan drone dengan teknologi thermal.

TN Manusela Membuka Call Center

Pada 6 Mei 2025, atas pertimbangan kondisi fisik personal/tim Balai Taman Nasional Manusela, maka pencarian dihentikan sementara waktu sampai kondisi tim kembali pulih.  Pencarian lanjutan dilakukan oleh relawan dan masyarakat atas dukungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah pada 12 Mei 2025 yang dilepas langsung oleh Wakil Bupati Maluku Tengah untuk jangka waktu pencarian tujuh hari kedepan. 

Untuk informasi mengenai update progres pencarian pendaki yang hilang, Balai Taman Nasional Manusela membuka call center dengan nomor +62 811-5122-000.

Sementara itu, - Balai Taman Nasional (TN) Manusela menetapkan perpanjangan penutupan aktivitas wisata pendakian Gunung Binaiya, yang diumumkan melalui pengumuman resmi bernomor PG.224/T.48/TU/UM/5/2025 pada 9 Mei 2025. Perpanjangan ini merupakan tindak lanjut dari pengumuman sebelumnya (PG.211/T.48/TU/UM/4/2025) yang dikeluarkan pada 28 April 2025.

Cuava Ekstrem di Kawasan Gunumg Binaya

"Keputusan diambil setelah kami mempertimbangkan kondisi cuaca di kawasan Gunung Binaiya yang masih tergolong ekstrem, seperti hujan lebat dan kabut tebal yang berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung," terang Kepala Balai TN Manusela Deny Rahadi di Ambon, Maluku, Sabtu, 10 Mei 2025, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan penutupan aktivitas wisata pendakian diperpanjang sampai batas waktu yang tidak ditentukan.Pihak TN Manusela menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi keamanan dan kenyamanan semua pihak.

"Masyarakat dan para pendaki diimbau untuk mematuhi kebijakan ini hingga cuaca dinyatakan kembali kondusif," ujarnya. Balai TN Manusela juga mengajak seluruh pihak untuk terus mengikuti informasi resmi yang akan disampaikan melalui kanal komunikasi lembaga, dan mengingatkan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama dalam kegiatan wisata alam.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |