Tampilan Atiqah Hasiholan dan Randy Pangalila Saat Jadi Muse di Landasan Pacu IFW 2025

2 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Dua pesohor Tanah Air, Atiqah Hasiholandan Randy Pangalila tampil sebagai muse di perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 hari ke-4 di Jakarta International Converence Centre (JICC), Jumat, 30 Mei 2025. Keduanya mejeng sebagai model dadakan untuk pegelaran koleksi milik ADITH yang mengetengahkan tajuk "from Kalapa to Jakarta".

Randy tampil lebih dulu dengan celana kulit dan atasan mirip kemben yang juga berbahan kulit, namun dipakai hanya sebatas dada. Aktor 34 tahun ini juga memperlihatkan tato di tubuhnya yang seolah bagai karya seni. 

Sementara Atiqah terlihat melenggang setelah semua model sudah mempresentasikan koleksi. Tampak luwes, istri Rio Dewanto tersebut mengenakan gaun panjang dengan potongan one shoulder yang minimalis.

Tampilannya dilengkapi perhiasan di leher dan pergelangan tangannya yang tampak menghidupkannya seperti seorang "Dewi". Rambut panjangnya tergerai apa adanya, tanpa terlalu dibuat ikal atau ditata dengan style tertentu. 

Koleksi ADITH di IFW 2025

Sebanyak 15 rancangan busana siap pakai Adith mengangkat filosofi keseimbangan hidup. "Koleksi ini mengingatkan akan perlunya menjaga harmoni tradisi yang diajarkan leluhur kepada kehidupan modern di tengah kesibukan dan tuntutan hidup sehari-hari," kata Adith dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Sabtu (31/5/2025).

Koleksi ini ia persembahkan sekembalinya dari Newyork Fashion Week the Shows Spring Summer 2025. Desainnya tampil dengan DNA yang menerapkan unsur minimalisme, dunia modern, dan teknologi.

Deretan karyanya juga sarat dengan nuansa glamor tapi tetap minimalis. Masing-masing hadir dalam berpotongan blazer, gaun sequin yang dipadu mantel bulu, serta atasan tanpa lengan yang dihiasi embellishment dan kerah shanghai dengan paduan celana lebar berbahan satin. 

Namun Adith mengaku juga menyukai hal-hal dari masa lalu dan segala sesuatu yang kuno. Filosofi ini diterjemahkan dalam setiap rancangan pakaian yang mencerminkan keharmonisan antara gaya, fungsi, dan nilai estetis. 

Detail Material dan Pemilihan Warna

Seperti yang sudah disinggung, koleksi ini menonjolkan berbagai gaya yang seolah menggabungkan antara unsur nostalgia, modernitas, dan kenyamanan. Paduan gaya sporty namun feminin dihadirkan dengan desain yang terinspirasi dari varsity T-shirt.

Paduan bahan siquins memilih material-material yang nyaman dan breathable seperti katun crispy, linen, dan satin untuk menghadirkan busana yang tidak hanya indah tetapi juga nyaman digunakan. Warna-warna yang dipilih juga mencerminkan keseimbangan antara elegansi dan kesederhanaan, dengan palet warna organik seperti buttery cream, mocha mousse, serta camel. 

Palet ini membawa kesan lembut namun tetap memiliki karakter kuat, cocok untuk dikenakan di berbagai kesempatan. Menariknya, koleksi ini juga mengangkat tema hubungan manusia dengan alam, sebuah konsep yang sering diusung oleh ADITH dalam karyanya. 

Bahan siquins yang berasa dari plastic limbah tetap dibawa di koleksi tahun ini. Karya busana indah siap pakai namun penuh berkesadaran, karena hakekatnya fesyen bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bentuk ekspresi diri yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan.

Keseimbangan yang Harmonis

Keseluruhan koleksi seperti yang diungkapkan oleh desainernya ingin mengejawatahkan esensi bahwa jika kita hidup dalam kebebasan, keterbukaan pikiran, dan hak istimewa masa kini, tetapi tetap memiliki kelas, tata krama, dan pikiran artistik seperti masa lalu. Dengan begitu, dunia ini akan menjadi tempat yang bagus untuk ditinggali secara harmonis.

"Keseimbangan hidup antara pekerjaan, relasi, dan waktu untuk diri sendiri, adalah hal yang penting untuk selalu dijaga agar kita dapat menjalani hidup yang lebih harmonis, termasuk berkeseimbangan dengan alam serta merenungkan kembali arti dari pakaian yang kita kenakan," papar Adith.

Sebagai informasi, gelaran IFW merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Mode Indonesia (APPMI). Setelah belasan tahun digelar, semakin banyak desainer muda berkecimpung di industri fesyen, termasuk Adith. Adith satu panggung dengan jenama lainnya seperti Raga Bicara, Rizkya Batik, Dana, Fuguku, Bellahasura, Kebaya Kembang, serta Batik Marunda yang mengusung tema besar "Multikultura Jakarta". 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |