Koleksi Busana Idul Adha dari Runway Indonesia Fashion Week 2025

2 days ago 36

Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Charmée Luxury Collection," Ayu Dyah Andari membotong koleksi busana Idul Adha ke runway show BTN Grand Gala di Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, Sabtu, 31 Mei 2025. Rangkaian yang terdiri dari 13 busana ini memadukan kesederhanaan, keanggunan, dan pesona yang memikat.

"Nama 'Charmée' berasal dari bahasa Prancis yang berarti 'feminine forcharmed'—mewakili karakter anggun, lembut, dan memikat yang jadi inti dari koleksi ini," kata Ayu melalui rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Sabtu. Koleksi landasan pacu IFW 2025 ini memadankan tiga palet warna: dua warna pastel lembut dan satu warna tegas nan mewah.

Pemilihannya "merefleksikan semaraknya suasana Lebaran dengan sentuhan keanggunan yang abadi," kata sang desainer. Sentuhan khasnya terletak pada teknik, serta pola yang rumit dan unik. Setiap motif diciptakan secara eksklusif dan dimiliki  brand Ayu Dyah Andari.

Teknik piping—hiasan berbentuk "pipa" dari kain yang dilipat dan dijahit di tepian busana—digunakan untuk mempertegas garis desain dan menambahkan dimensi artistik yang khas. Material yang digunakan adalah 100 persen katun alami berkualitas tinggi berpadu bordir yang didesain dan digambar sendiri oleh Ayu Dyah Andari

Bordir Lebih Grande

Sentuhan bordir di koleksi Idul Adha ini lebih grande dari biasanya, sebut Ayu, menampilkan kombinasi bunga mawar yang merupakan sumber inspirasi abadi perancang busana itu. Tidak ketinggalan, terdapat pula logo Ayu Dyah Andari dan elemen desain lain yang memperkaya pola.

Di panggung yang sama, Itang Yunasz mempersembahkan "BALI BOHO," yang kendati tidak dikhususkan jadi busana Idul Adha, desain modest-nya terbilang cocok untuk momen tersebut. Di rangkaian kali ini, desainer kenamaan itu mempresentasikan gaya eksotic dramatic lewat siluet lebar yang menciptakan kesan bebas bergaya boho.

Detail ruffle yang digunakan menambah dimensi, sementara sentuhan bordir memperkuat karakter dan menciptakan kesempurnaan pada koleksi ini. Rangkaiannya terdiri dari setelan blouse dan celana model lebar yang dibalut outer berbahan songket Bali benang emas, menjadikan look-nya terlihat lebih glam elegant.

Grand Gala BTN

Dalam keterangannya, Itang berkata, "Koleksi ini terinspirasi dari kekayaan budaya di Bali. Kecantikan dan kehalusan kain songket Bali adalah warisan budaya leluhur. (Saya) mengembangkan motif yang sudah ada dan di-mix dengan berbagai motif printing lain, seperti geometrix, mandala, dan lace.

Selain keduanya, desainer lain yang unjuk koleksi di sesi ini adalah Poppy Dharsono, Agnes Linggar Budhisurya, Nita Seno Adji X Sthya, Malik Moestaram, dan Oscar Lawalata Culture. Keseluruhan Grand Gala BTN bermaksud menghadirkan koleksi desainer lintas generasi dalam merespons ragam persentuhan kultur di Jakarta─merujuk tema IFW 2025: Ronakultura Jakarta.

Wealth Management Division Head BTN, Meru Arumdalu, berkata, "Gelar busana spesial tersebut merupakan bentuk komitmen Prioritas dalam mendukung gaya hidup nasabah high-tier nan menghargai karya lokal dan estetika eksklusif, sekaligus memperkuat positioning brand di ranah premium."

Karya Keberlanjutan

Koleksi para desainer dirancang dengan mengedepankan karya keberlanjutan. Poppy Dharshono, misalnya, yang mengusung material tenun biji kapas hasil olahan perajin di Yogyakarta sebagai eco friendly fabrics

"Koleksi kali ini sudah saya tampilkan di London, Milan, dan Paris. Di sana, (rangkaian mode ini) mendapat sambutan luar biasa karena jadi bagian dari sustainable fashion. Tekstilnya tidak mengandung zat kimia berbahaya dan tidak berasal dari binatang," kata desainer yang menampilkan 12 look di BTN Grand Gala tersebut.

Sementara itu, Nita Seno Adji X Sthya menyajikan kain tenun Sumba bermotif ayam, kuda, rusa, manusia, mamuli, dan singa patola kamba. Desainer ini menampilkan 12 busana perempuan berupa long dress, serta bustier dengan bordir dan tenun Sumba.

Tidak ketinggalan, Oscar Lawalata Culture melalui "DARRA Spring Summer 2025" menampilkan sembilan busana perempuan menggunakan material linen yang menghadirkan semangat perempuan nan bebas, hangat, dan berdaya. Ia juga mengangkat narasi alam sebagai sumber inspirasi utama dalam karya-karyanya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |