Liputan6.com, Jakarta - Penggemar kuliner Thailand, jangan sampai Anda melewatkan Flavour Fiesta 2025: A Taste of Thailand yang berlangsung di Plaza Summarecon Tangerang. Makanan-makanan, seperti som tham, thai tea, dan khanom buang, bisa Anda nikmati langsung hingga hari ini, Minggu (1/6/2025).
Saat Lifestyle Liputan6.com mampir pada Sabtu, 31 Mei 2025, suasana meriah terlihat di festival kuliner Thailand tersebut. Saat malam turun, suasananya bahkan mirip pasar malam Thailand: ramai dan full musik.
Akbar, salah satu pengunjung, mengatakan, ia sengaja mendatangi pameran kuliner tersebut hanya untuk mencicipi dancing shrimp. Makanan yang menyajikan anak udang masih hidup dan melompat-lompat ketika sudah diberi bumbu khas Thailand yang pedas gurih itu memang banyak menarik perhatian pengunjung.
"Kalau di kawasan kuliner biasa jarang ada dancing shrimp khas ini, makanya mumpung ada, dekat, kami coba. Rasanya? Ya gitu, geli-geli di mulut. Segar," ujar dia di lokasi pameran kuliner, Sabtu. Sementara itu, General Manager Yukmakan, Aletta Sumampouw, mengatakan, peminat kuliner Thailand di Indonesia semakin banyak.
Ragam Aktivasi Festival Kuliner Thailand
Aletta berkata, "Terbukti dengan makin banyaknya pelaku bisnis kuliner yang menawarkan pilihan menu Thailand, baik secara online ataupun offline." Selain dancing shrimp, ada juga makanan dan minuman lain khas Thailand, seperti tom yum, mango sticky rice, khanom krok (panekuk Thailand), dan oyster omellette.
Makanan-makanan menggugah selera itu disajikan sejumlah tenant kuliner, mulai dari Hoy Tod, Sabai Sabai, Papitong, Anong Thai, Dakochi, Kino Malee, sampai Dum Dum. "Pengunjung akan seperti wisata kuliner di Thailand," ungkapnya.
Suasana khas Negeri Gajah Putih kian terasa karena dekorasi, pertunjukan musik, dan berbagai aktivitas yang bisa diikuti pengunjung. Di antaranya, ada kompetisi memasak Thai green curry secara berkelompok, lomba memasak berbahan dasar ayam yang diikuti keluarga, serta lomba menghias bento untuk anak-anak.
Ada juga kelas masak membuat luk chup, kue buah khas Thailand yang diikuti puluhan peserta. "Kami juga menampilkan demo masak bersama professional chef yang tentunya seru untuk dilihat," katanya.
Tidak Hanya Cicip Kuliner Thailand
Hari ini, Minggu (1/6/2025), akan ada kompetisi memasak Nasi Goreng Thailand. Setiap peserta berkesempatan membawa pulang hadiah menarik berupa uang tunai dan produk dari para sponsor.
"Festival ini dibuka setiap hari, pada Kamis dan Jumat mulai pukul 11.00 hingga 20.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 10.00 hingga 20.00 WIB dan pengunjung dapat masuk ke area festival secara gratis," tutur Aletta.
Lebih lanjut, pengunjung tidak hanya bisa menikmati berbagai kuliner Thailand. Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Hindarko Hasan. mengatakan, sambil cicip-cicip makanan, pengunjung bisa sekaligus mengunjungi hunian yang dipasarkan di Summarecon Tangerang sebagai kota baru di Kabupaten Tangerang.
"Di kesempatan yang baik ini, kami juga sedang memasarkan growing house Rona Homes yang sangat menarik. Jadi sambil makan enak, (pengunjung) juga bisa mendapatkan informasi mengenai Rona Homes," kata dia di kesempatan yang sama.
Medium Diplomasi Budaya
Kuliner Thailand nyatanya tidak semata tentang kegemaran publik, namun juga medium diplomasi. Pada perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Thailand, April 2025, rangkaiannya diwarnai acara "Gastrodiplomacy Journey: Immersive Culinary Experiences of Indonesia and Thailand," lapor kanal Global Liputan6.com.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini menghadirkan sesi Gastrodiplomacy Talks dan Live Cooking Session. Di sesi diskusi, para ahli berbagi pengalaman tentang peran gastronomi dalam diplomasi dan inovasi kuliner.
Ragam hidangan autentik Indonesia dan Thailand turut disajikan restoran ternama, seperti Calluna All Day, Sate Khas Abah, Thai Palace, dan Charm Thai, menyatukan cita rasa, serta nilai budaya kedua bangsa.
Tidak hanya menyajikan kuliner, acara ini juga jadi ajang one-on-one meeting session antara Universitas Padjajaran (Unpad) dan perwakilan negara-negara tetangga untuk menggali peluang kolaborasi akademik dan budaya ke depannya.