Liputan6.com, Jakarta - Menggandeng Jiangxi Science and Technology Normal University, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menghadirkan China Center. Fasilitas ini berperan sebagai pusat pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pariwisata, sekaligus ruang kolaborasi promosi budaya, serta wisata Tiongkok dan Indonesia.
Peresmian China Center merupakan salah satu tindak lanjut MoU kerja sama bidang kepariwisataan yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, beberapa waktu lalu, di Istana Kepresidenan Jakarta.
Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja, mengatakan dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Senin (2/6/2025), kolaborasi ini jadi bukti komitmen untuk mempererat hubungan kerja sama antar institusi pendidikan. "China Center merupakan inisiatif kerja sama internasional yang sangat kami sambut dengan antusias dan penuh harapan," kata dia.
Program-programnya merupakan program kolaboratif yang di antaranya mencakup promosi pendidikan pariwisata, pertukaran budaya, integrasi industri, dan pengembangan potensi kerja sama antara China dan Indonesia.
Layanan di China Center
China Center juga menyediakan layanan, seperti pengenalan budaya Tiongkok, konsultasi informasi Tiongkok, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak hanya diberikan pada lingkup civitas akademika Poltekpar Bali, tapi juga masyarakat.
"Kami yakin, kolaborasi antara Politeknik Pariwisata Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University akan mampu menciptakan sinergi yang positif dan saling menguntungkan, baik dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, program pelatihan bersama, penelitian kolaboratif, maupun promosi kebudayaan lintas negara," ujarnya.
Fasilitas ini juga diharapkan bisa jadi jembatan yang mempererat hubungan budaya, pendidikan, dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok. Juga, membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan institusi-institusi lainnya di masa mendatang.
"Kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pembukaan China Center. Semoga hubungan kemitraan ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang berkelanjutan bagi dunia pendidikan, industri, dan masyarakat secara keseluruhan," ujar Ida Bagus.
Kerja Sama Bilateral
Di kesempatan yang sama, Menteri Departemen Propaganda Partai Komite Provinsi Jianxi, Lu Xiaoqing, menyampaikan bahwa di bawah arahan strategis kedua kepala negara, hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia terus berlanjut dan merambah di segala bidang, termasuk wisata dan pendidikan, dalam beberapa tahun terakhir.
Ini, menurut dia, menunjukkan momentum pembangunan yang kuat dan memasuki tahap baru dalam membangun masa depan bersama untuk kepentingan masyarakat. "Presiden Xi Jinping menekankan bahwa persahabatan antar negara terletak pada persahabatan di antara masyarakat dari kedua negara tersebut," sebut Lu.
"Seperti Jiangxi dan Bali dengan pemandangan nan indah dari pegunungan, sungai, dan laut. Saya berharap masyarakat kedua tempat akan sering saling mengunjungi dan jadi sahabat karib. Saya berharap kerja sama dan pertukaran antara kedua negara akan membuahkan hasil lebih banyak dan memberi manfaat, khususnya bagi masyarakat," ia menambahkan.
Pentingnya Pengembangan SDM Pariwisata
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Martini Mohamad Paham. Ia menjelaskan bahwa pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM pariwisata merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Terlebih, Tiongkok merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Pada 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok tercatat sebesar 1,19 juta, meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara pada kuartal pertama 2025, jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebanyak 279.040 kunjungan. Angka ini tumbuh sebesar 1,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 275.863 kunjungan.
"Kehadiran China Center hasil kolaborasi Poltekpar Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University diyakini akan semakin memperkuat SDM pariwisata Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pariwisata, serta meneguhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia," ujar Martini.