Varian Baru COVID-19 Menyebar di 22 Negara, Bandara Hanoi Vietnam Perketat Pengecekan Pelancong

1 day ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah merebaknya gelombang baru COVID-19 di 22 negara, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 18 Mei 2025, Departemen Kesehatan Hanoi mengeluarkan arahan pada unit-unit terkait untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran virus tersebut.

Melansir SGGP, Senin (2/6/2025), pihaknya menginstruksikan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Hanoi meningkatkan langkah-langkah karantina kesehatan di Bandara Internasional Noi Bai. Mereka diminta fokus memantau kesehatan penumpang dari negara-negara atau wilayah yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.

CDC Hanoi telah mewajibkan unit manajemen di tempat wisata lokal, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, dan tempat umum untuk mempromosikan dan merekomendasikan penerapan tindakan pencegahan virus. Di antaranya adalah memakai masker di tempat umum, serta mencuci tangan terus-menerus dengan air dan sabun maupun hand sanitizer

Selama dua minggu terakhir, Hanoi melaporkan peningkatan kasus demam berdarah, penyakit tangan-kaki-mulut, dan COVID-19. Pada 9─16 Mei 2025, kota di utara Vietnam itu mencatat 23 kasus COVID-19 baru tanpa kematian.

Bagaimana dengan Indonesia?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 pada 23 Mei 2025. SE tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi dan memastikan kesiapan di lapangan, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, lapor kanal Health Liputan6.com.

Mengenai situasi kasus COVID-19 di Indonesia, Aji mengatakan, "terkendali." "Kasus positif sangat rendah bahkan minggu lalu nol kasus," sebut dia.  Kasus COVID-19 empat minggu terakhir, yakni:

  • Minggu ke-19: 28 kasus
  • Minggu ke-20: 3 kasus
  • Minggu ke-21: 2 kasus (tercatat 21 Mei 2025)
  • Minggu ke-22: nol kasus 

Merujuk SE tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 bernomor SR.03.01/C/1422/2025, varian COVID-19 yang dominan beredar di Indonesia adalah MB.1.1. Di tengah peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia, pihaknya merekomendasikan publik untuk:

  • memperkuat imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, dan aktivitas fisik rutin.
  • pakai masker jika sedang flu⁠.

Belum Ada Larangan Perjalanan

  • Lakukan etika batuk maupun bersin.
  • ⁠Jika sakit terasa lebih parah, segera ke dokter maupun faskes terdekat.
  • ⁠Jika tidak mendesak, jangan melakukan perjalanan ke luar negeri dulu. Kalau pun harus ke luar negeri, patuhi aturan kesehatan/prokes di negara tujuan.

"Ini bukan berarti ada larangan perjalanan ya," tegas dia. Senada dengan itu, melansir Travel and Leisure Asia, Dr Anirudh Lochan, Dokter Spesialis Intensif, Spesialis Paru Intervensional, dan Konsultan, Klinik dan Rumah Sakit Jeevan Jyoti, New Delhi, menyarankan, "Selalu pakai masker, praktikkan jaga jarak sosial, hindari transportasi umum, dan pesan taksi sebagai gantinya."

"Vaksinasi masih jadi pertahanan terbaik. Cuci tangan secara teratur, hindari menyentuh wajah, dan pantau peringatan COVID-19 setempat sebelum Anda bepergian," imbuh Dr Paresh Sharma, Residen Bedah Laparoskopi dan Minimal Invasif, Rumah Sakit Mahatma Gandhi, Jaipur.

Mendapati Gejala COVID-19 Saat Liburan

Bila mendapati gejala-gejala COVID-19 saat melancong, Dr. Sharma mengatakan, "Pertama, cobalah untuk mengisolasi diri sebisa mungkin—tetaplah di kamar, pakai masker jika Anda perlu berada di sekitar orang lain, dan hindari area yang ramai."

"Jika Anda memiliki alat tes instan, lakukanlah. Jika tidak, cari klinik setempat untuk melakukan tes. Beristirahatlah, tetaplah terhidrasi, dan minum parasetamol untuk mengatasi demam atau nyeri. Jika gejala tidak mereda, dan Anda mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada, jangan menunggu. Segera dapatkan bantuan medis," serunya.

Di masa sekarang ini, semakin banyak pelancong memilih destinasi dengan dampak rendah—tempat dengan lebih sedikit keramaian dan pengalaman yang dirancang khusus untuk mengurangi risiko tertular COVID-19. "Pastikan untuk bepergian ke tempat dengan kepadatan lebih rendah dan tempat terbuka—pilih tempat terbuka seperti pantai dan daerah perbukitan yang asri," kata Dr. Lochan.

"Hindari tempat yang dingin dan lembap, dan pilih tempat yang terang, terkena sinar matahari, dan memiliki aliran udara yang baik," tandasnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |