Rihanna Sembunyikan Perut Hamil dalam Kampanye Lingerie Savage X Fenty Terbaru

2 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Rihanna, ikon mode dan pendiri Fenty Beauty, kembali menjadi sorotan dengan kampanye terbaru dari lini lingerie miliknya, Savage X Fenty. Dalam koleksi musim panas yang baru saja diluncurkan, Rihanna tampil memukau dengan menyembunyikan perut hamilnya yang semakin membesar.

Unggahan di Instagram pada Jumat, 30 Mei 2025 memperlihatkan serangkaian foto glamor dari sesi pemotretan yang menonjolkan keindahan dan kreativitas tanpa batas. Dengan mengenakan set lingerie renda bermotif bunga mosaik, Rihanna berpose di sebuah kolam renang kosong, menciptakan suasana yang menggoda dan penuh misteri.

"Saya yang bermain 'sembunyikan perut buncit' sepanjang sesi pemotretan! Pasti musim panas yang nakal," tulis Rihanna dalam keterangan foto, menambahkan sentuhan humor ada peluncuran koleksi terbarunya.

Penampilan Rihanna dalam kampanye ini tidak hanya menonjolkan keindahan desain lingerie Savage X Fenty, tetapi juga menegaskan bahwa perut buncitnya adalah 'Bukan Urusan Siapa pun'. Dalam beberapa foto, wanita 37 tahun ini mengenakan celana dalam nakal yang senada, sedikit memperlihatkan bokongnya, sementara es batu menjadi property jenaka yang ia gunakan untuk menambah daya tarik visual. 

Kehamilan Anak ke-3

Meski tidak jelas seberapa jauh kehamilannya saat pemotretan, Rihanna berhasil menyembunyikan perutnya dengan cerdas. Sebelumnya, penyanyi Umbrella ini mengungkapkan kehamilan anak ketiganya di Met Gala awal bulan ini.

Dalam acara tersebut, Rihanna tampil menawan dengan rok dua potong abu-abu, stoking setinggi lutut, dan sepatu hak abu-abu, sambil membawa payung hitam yang ikonik. Pasangan lamanya, A$AP Rocky, mengonfirmasi kehamilan tersebut ketika berbicara kepada wartawan di karpet biru Met Gala.

Ia menyatakan bahwa penampilan Rihanna malam itu akan menjadi apa pun yang tidak benar-benar menutupi perut buncitnya, menegaskan bahwa Rihanna tetap percaya diri dan bangga dengan kehamilannya. Dikenal sebagai ratu gaya bersalin, Rihanna tidak pernah gagal memukau dengan penampilannya selama kehamilan.

Setelah tampil memukau di karpet merah dengan jaket jas Marc Jacobs dan atasan bustier yang pas di badan, ia berganti dengan pakaian hitam yang memperlihatkan perutnya untuk afterparty Met Gala. Atasan berumbai yang tidak dikancingkan dan rok berenda menjuntai hingga ke lantai melengkapi penampilannya, ditambah hiasan kepala berenda dan sepatu senada. 

Kehamilan Rihanna yang Berdekatan

Setelah kelahiran putra pertama mereka, RZA, pada Mei 2022 dan putra kedua, Riot pada Agustus 2023, Rihanna bersiap menyambut anggota keluarga baru. Namun, kehamilan yang berdekatan ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak kesehatan bagi tubuh wanita.

Panduan dari National Health Service (NHS) menyarankan calon orangtua untuk menunggu 18 hingga 24 bulan setelah melahirkan sebelum mencoba kehamilan berikutnya. Meski begitu, Rihanna bukan satu-satunya yang memiliki anak dengan jarak kelahiran yang dekat. Sebuah studi di AS menunjukkan bahwa 27 persen kehamilan terjadi dalam rentang waktu 18 bulan setelah kelahiran sebelumnya.

Kehamilan berdekatan dapat memberikan tekanan signifikan pada tubuh wanita, terutama pada otot-otot dasar panggul. Tiffany Sequeira, fisioterapis spesialis kesehatan panggul, menjelaskan bahwa otot dasar panggul berfungsi sebagai 'tempat tidur gantung penyangga' yang menahan rahim, kandung kemih, dan usus.

"Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko prolaps organ panggul, kondisi dengan satu atau lebih organ di panggul tergelincir dari posisi normalnya," kata Sequeira. 

Perubahan Hormon Wanita Hamil

Otot perut juga terpengaruh. Diastasis recti, kondisi dengan otot perut terpisah selama kehamilan dapat mengalami gangguan pemulihan jika kehamilan terjadi secara berurutan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kekuatan inti, nyeri punggung bawah, dan nyeri panggul.

Tanpa rehabilitasi yang tepat, gejala-gejala ini dapat bertahan atau bahkan memburuk. Kehamilan dan menyusui memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.

Menurut Tiffany, menyusui dapat memperpanjang fluktuasi hormonal, menjadikan kehamilan berikutnya sebagai waktu yang rumit bagi tubuh. "Hal ini juga dapat memengaruhi produksi ASI dan nutrisi tubuh," imbuhnya lagi, sambil menambahkan, tubuh mungkin belum sepenuhnya mengisi kembali simpanan penting seperti zat besi, kalsium, dan folat sebelum kehamilan berikutnya dimulai.

Shazia Malik, konsultan dokter kandungan dan ginekolog, menambahkan bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko anemia ibu dan masalah kepadatan tulang. Selain itu, payudara wanita mengalami transformasi signifikan selama kehamilan dan menyusui. Pembengkakan dan perubahan bentuk payudara dapat terjadi, dan jarak kehamilan yang dekat dapat mempengaruhi waktu pemulihan jaringan payudara.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |