Liputan6.com, Jakarta - Sengketa hukum antara Meghan Markle dengan kakak tirinya, Samantha Markle, berpotensi menggagalkan upaya Pangeran Harry berdamai dengan keluarga Kerajaan Inggris, menurut seorang pakar kerajaan. Duchess of Sussex dikonfirmasi sedang mempersiapkan pertarungan hukum dengan saudara tirinya setelah gugatan pertama lebih dari dua tahun lalu, yang menangkan Meghan.
"Sengketa hukum lebih lanjut antara Meghan dan Samantha dapat memutuskan hubungan rapuh Harry dan Meghan yang berusaha mencari jalan damai (dengan keluarga Kerajaan Inggris)," ujar seorang pakar kerajaan, Ian Pelham Turner, pada Fox News, seperti dikutip dari NY Post, Jumat, 8 Agustus 2025.
Ia menyambung, "Keluarga kerajaan sangat sensitif terhadap masalah hukum apapun di Amerika, (karena berpotensi membuat) semakin banyak rahasia yang terbongkar, yang merugikan keluarga kerajaan di Inggris."
"Ini bisa disalahartikan sebagai tindakan tepat waktu yang diambil Samantha Markle karena ia melihat saudara tirinya terjerat masalah terkait Netflix dan secercah harapan terhubung kembali dengan keluarga kerajaan," tambah Turner.
Penghinaan dan Kebencian
Samantha telah menggugat Meghan di pengadilan federal di Florida karena membuat "pernyataan yang jelas-jelas salah dan jahat" tentang dirinya selama wawancara dengan Oprah Winfrey. Perempuan berusia 60 tahun itu mengajukan gugatan hukum senilai 75 ribu dolar Amerika Serikat (AS) setelah aktris "Suits" yang berusia 44 tahun itu mengatakan pada Winfrey bahwa ia tumbuh sebagai anak tunggal selama wawancara mengejutkan antara dirinya dan Harry pada Maret 2021.
Samantha mengklaim komentar tersebut membuatnya mengalami "penghinaan dan kebencian." Saat itu, seorang hakim di Pengadilan Banding Sirkuit ke-11 di Atlanta, Georgia, telah menjadwalkan kasus tersebut pada 11 Agustus 2025. Namun, dokumen yang diperoleh NY Post menunjukkan bahwa sidang akan berlangsung pada 9 September 2025 di Jacksonville, Florida.
"Hakim Pengadilan Distrik yang ditunjuk Obama menolak kasus terhadap Meghan Markle, meski ada cukup banyak tuduhan yang diajukan, yang harus dianggap benar oleh hakim tersebut," ujar pengacara Samantha, Peter Ticktin, secara eksklusif pada publikasi itu.
Bikin Keluarga Kerajaan Khawatir
Ticktin menyambung, "Karena itu, kami mengajukan banding, yang kini telah lengkap dan menunggu sidang lisan yang dijadwalkan pada 9 September (2025). Kami memiliki alasan kuat untuk berharap pembatalan berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan dalam berkas kami."
Menurut pakar kerajaan Hilary Fordwich, sengketa hukum yang melibatkan banyak orang itu pasti akan membuat sejumlah anggota keluarga kerajaan khawatir. "Tidak ada yang baik tentang ini bagi Meghan Markle," ujar Fordwich. "Reputasinya semakin tercoreng oleh tuduhan seperti itu yang dilontarkan saudara perempuannya sendiri."
"Benar atau tidak, itu tidak penting, karena keduanya tidak mencerminkan hal yang baik," tambahnya. Sebelum pada pengajuannya tahun 2023, Samantha menggugat Meghan atas tuduhan pencemaran nama baik pada akhir 2022, dua tahun setelah keluarga Sussex meninggalkan kehidupan kerajaan dan pindah ke AS.
Saat itu, tim hukum Meghan membantah tuntutan Samantha, dengan mengatakan mereka akan "memberikan (kasus) tersebut perhatian minimum yang diperlukan, dan itu sudah sepantasnya."
Penolakan Gugatan Sebelumnya
Ayah mereka, Thomas Markle Sr., yang awal tahun ini pindah ke Filipina, mengatakan pada Maret 2022 bahwa dia bersedia bersaksi dalam kasus Samantha. Samantha mengalami pukulan telak tahun berikutnya setelah seorang hakim Florida menolak gugatannya terhadap pendiri As Ever, dengan mengatakan bahwa pernyataan Meghan hanyalah opini dan "tidak dapat dibuktikan salah."
Terlebih lagi, pengacara Meghan, Michael Kump, mengatakan, Samantha tidak memiliki alasan untuk menuntut atas pencemaran nama baik. Di sisi lain, salah satu upaya Harry berdamai dengan keluarganya adalah melalui proposal membagikan jadwal resmi acara dan kegiatannya kepada keluarga Kerajaan Inggris.
Mengutip People, 29 Juli 2025, menurut Mail on Sunday, usulan itu memungkinkan transparansi tentang jadwal acara Harry demi menghindari konflik antara acara publik Harry dan Meghan dengan acara keluarga Kerajaan Inggris. Mereka merujuk pada insiden saat berita kunjungan Harry ke Angola lebih mendominasi, mengalahkan cerita ulang tahun ke-78 Ratu Camilla.