Gaya Nenek 66 Tahun Jadi Finalis Miss Universe Jepang, Raih Titel Miss Congeniality

1 day ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Junko Sakai, finalis tertua yang pernah lolos ke Miss Universe Jepang. Nenek berusia 66 tahun, dengan tiga cucu dan ibu dari empat anak, ini terpilih sebagai salah satu dari 42 finalis di kontes kecantikan tersebut.

Melansir Mothership, Sabtu (20/9/2025), Miss Universe sebelumnya memberlakukan batasan usia, hanya mengizinkan perempuan berusia 18 hingga 28 tahun. Sakai menyebutkan bahwa dia khawatir tentang bagaimana kontestan lain akan memandang peserta yang lebih tua, menurut Yahoo News Japan.

Namun, ia sangat tersentuh ketika kontestan lain menerimanya dan memperlakukannya dengan "setara." Ia juga bercerita bahwa ia terkadang lupa beberapa hitungan tarian atau pidatonya. Ada beberapa konsesi yang dibuat untuknya dalam kontes kecantikan itu.

Ia diizinkan mengenakan pakaian renang one-piece, alih-alih bikini seperti biasanya, untuk segmen pakaian renang, sebagaimana dilaporkan The Asahi Shimbun. Namun, permintaan finalis Miss Universe Jepang 2025 itu untuk mengenakan stoking ditolak.

Jadi Miss Congeniality

Sakai juga bercerita tentang dibesarkan di bawah asuhan seorang ibu yang sangat keras. Jadi ibu rumah tangga tanpa kebebasan atau hobi adalah norma sosial, dan pola pikir inilah yang diajarkan padanya. Hal itu selalu membuatnya merasa terkekang.

Meski mahkota akhirnya jatuh ke tangan mahasiswa administrasi bisnis berusia 21 tahun Kaori Hashimoto, Sakai berhasil memenangkan titel Miss Congeniality. Ia juga berhasil mencapai tujuannya: mewakili populasi lansia Jepang.

Ia mengatakan bahwa ia merasa sedih melihat para lansia di Jepang sering kali terabaikan. Mereka diharapkan "mundur ke belakang dan dilupakan." Meski lansia di negara lain masih bisa dilihat dalam film atau drama terkenal, baginya, mereka lebih tidak terlihat di Jepang.

Mewakili Populasi Lansia

Sakai berkata, "Saya meingikuti kontes ini dengan pola pikir bahwa saya mewakili populasi lansia Jepang. Sebagai kontestan tertua yang terpilih untuk Miss Universe Jepang, saya berusaha jadi seseorang yang dapat dikagumi dan inspirasi bagi orang lain."

Memamerkan tubuh rampingnya dalam balutan gaun merah muda berkilau, ia melangkah dengan percaya diri mengenakan sepatu hak setinggi 16 sentimeter. Meski langkahnya di bawah sorotan lampu hanya berlangsung kurang dari semenit, Sakai berkata, "Sayalah bintangnya. Itu adalah momen saya."

Sakai, lahir di distrik Jinbocho, Tokyo, menghabiskan lebih dari 30 tahun sebagai ibu rumah tangga purnawaktu. Dua tahun lalu, saat mencari arah baru dalam hidup, ia mengetahui tentang kontes "Mrs. Universe Japan," yang tidak memiliki batasan usia atau status perkawinan.

Pemenang Mrs. Universe Jepang

Ketika ia dengan santai menceritakan kontes tersebut pada suaminya, sang suami mendorongnya ikut serta. "Kamu telah membesarkan empat anak dan selalu mengutamakan orang lain. Saatnya melakukan sesuatu untuk dirimu sendiri," katanya.

Ia setuju dengan suaminya dan memutuskan langsung terjun tanpa terlalu banyak berpikir. Sakai mengatakan, ia tidak pernah mempertanyakan desakan ibunya bahwa peran perempuan adalah mengabdikan diri untuk keluarga. Namun, ada kalanya ia merasa terkekang.

Ia juga menduga anak-anaknya akan menentang keputusannya untuk mengikuti kompetisi tersebut. Namun, mereka justru mendukungnya. Meski ia mengira akan dipandang sebelah mata oleh orang lain, ia segera menyadari, "Orang-orang sebenarnya tidak peduli padamu sebanyak yang kau kira."

Ia memenangkan divisi Mrs. Universe Jepang untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |