Liputan6.com, Jakarta - Sejak 2005, Festival Jajanan Bango (FJB) berkembang menjadi salah satu event festival kuliner besar di Indonesia yang melibatkan banyak UMKM dalam penyelenggaraannya. Namun tahun ini, konsep festival diubah menjadi sederhana dengan menghadirkan foodtruck. Singkatan FJB pun berubah menjadi Foodtruck Jajanan Bango.
FJB akan dihadirkan di 13 kota selama September--November 2025. Tidak lagi menggandeng UMKM kuliner setempat sebagai pengisi tenant, food truck akan dikelola satu vendor yang ditunjuk jenama kecap itu. Menu yang ditawarkan juga lebih terbatas dengan tetap berbasis kecap, yakni antara 3--5 menu setiap kali membuka lapak.
"Feedback dari konsumen itu kan sebelumnya itu kenapa yang Festival Jajanan Bango itu cuma ada di dua kota gitu ya? Jadi sekarang, kita dengan foodtruck ini, kita ke 13 kota, making sure bahwa masyarakat yang menikmati bisa lebih banyak," kata Lendi Yuwarlian, Head of Marketing Bango and Beverages Unilever Indonesia.
Target audiens yang disasar juga mengarah pada generasi yang lebih muda. Di sekitar foodtruck, akan disiapkan tempat duduk agar para pengunjung bisa nongkrong. "Terus vibe-nya kita buat enak," imbuhnya.
Jadwal Roadshow Foodtruck
Vibe yang dimaksud adalah menghadirkan beragam fasilitas dan aktivitas, seperti pemilihan menu dan pembayaran secara digital. Tersedia hadiah khusus berupa blind box dengan pembelian tertentu. Selain itu, ada digital photo booth, demo masak, dan lainnya. Detail jadwalnya sebagai berikut:
Bekasi: 27 September 2025
Tangerang: 28 September dan 5 Oktober 2025
Jakarta: 11, 12 Oktober dan 29, 30 November 2025
Bogor: 18, 19 Oktober 2025
Sukabumi: 19 Oktober 2025
Bandung: 25, 26 Oktober 2025
Yogyakarta: 25 Oktober dan 1, 2 November 2025
Solo: 18 Oktober 2025
Semarang: 8, 9 November 2025
Surabaya: 2, 8, 22, dan 23 November 2025
Malang: 15, 16 November 2025
Palembang: 11 Oktober 2025
Lampung: 12 Oktober 2025
Lalu, apakah Festival Jajanan Bango akan sepenuhnya beralih ke konsep foodtruck? Ia menjawab, "Misalkan untuk tahun depan, tahun berikutnya, itu sesuatu yang selalu kita evaluate, dan bagusnya event seperti apa sih yang bisa reach out ke masyarakat yang lebih banyak."
Gandeng Influencer Racik Menu
Dalam kegiatan itu, Bango menggandeng influencer makanan Dimas Ramadhan Pangestu atau Dims the Meatguy sebagai salah satu perancang menu. Meski jarang memasak nasi goreng, ia memilih menu tersebut dengan tambahan daging saikoro sebagai sumber protein dalam menu.
"Ini diharapkan cocok untuk kalangan muda yang di mana mereka tuh pengennya sat-set, cepat, dan juga serba hits. Semoga ini juga bisa menjadi menu yang dibisa disosialmediakan oleh mereka, bisa diviralkan," kata Dimas kepada Lifestyle Liputan6.com.
Daging saikoro dipilih Dims yang juga pendiri Meatguy Steakhouse lantaran sangat mudah digigit, mudah dikunyah, dan potongannya yang tidak terlalu besar. Potongan saikoronya diperoleh dari potongan daging has dalam sapi. "Jadi, sudah dipastikan potongan ini lebih empuk daripada potongan lainnya dan lebih jelas ini daging semua isinya," sambung dia.
Menyederhanakan Pilihan bagi Generasi Muda
Daging sapi juga dipilih lantaran ia meyakini generasi muda membutuhkan asupan protein yang lebih. "Supaya mencegah stunting juga kan," katanya.
Porsinya dirancang supaya cukup bagi perut anak-anak muda. Selain daging, ia pun menambahkan telur ke dalamnya. Dengan tambahan kecap, ia menjamin rasa yang dihadirkan komplek dan seimbang.
Ke depan, ia berencana menyiapkan menu-menu baru. Salah satunya terinspirasi dari makanan internasional. Pengenalannya akan dilakukan secara bertahap karena ia tak ingin menyediakan terlalu banyak pilihan bagi konsumen muda.
"Satu menu ini mereka bakal lebih curious banget daripada kita langsung menghadirkan banyak menu yang membuat mereka bingung. Ingat, generasi muda itu tidak boleh dihadirkan terlalu banyak pilihan karena mereka tuh gampang bingung kalau banyak pilihan. Bisa galau. Jadi harus yang praktis, cepat," papar Dims.