Liputan6.com, Jakarta - Kompleks Candi Penataran di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, akan dipugar. Itu merupakan bagian dari rencana pengembangan Museum Penataran yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Blitar dan disambut baik Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
"Jadi, ini merupakan bagian dari warisan budaya kita sebagai cagar budaya dan kita berharap nanti akan ada pemugaran juga terhadap Candi Penataran," kata Menbud dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 15 September 2025.
Ia menyebutkan, pemugaran akan dilakukan setelah pemugaran Candi Jago yang sedang berlangsung. Prosesnya diperkirakan akan selesai pada November 2025.
Fadli menjelaskan, Candi Penataran adalah candi terbesar di wilayah Jawa Timur. Lokasinya berada di sebelah barat daya lereng Gunung Kelud.
Kompleks Candi Penataran dinilai istimewa karena bukan hanya ukurannya seluas 12.946 meter persegi, tapi juga berdiri di atas tanah yang dianggap sakral sejak zaman Kerajaan Kediri. Candi itu dibangun di masa Kerajaan Kediri di bawah kepemimpinan Kertajaya hingga masa Majapahit saat dipimpin Jayanegara dan Ratu Suhita.
Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Candi Penataran menampilkan relief yang menggambarkan catatan historis Nusantara. "Candi Penataran memuat banyak relief yang merupakan sumber pengetahuan, baik cerita tentang Panji, cerita Ramayana, dan juga cerita Kresnayana. Terdapat pula Prasasti Palah, yang menceritakan tentang tahun awal pembuatan candi ini pada abad ke-12," jelas Fadli.
Tak hanya sumber pengetahuan, candi itu kini juga menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Blitar. Kunjungannya ke candi disebutnya sebagai momentum penting dalam upaya penguatan pelestarian serta pengembangan destinasi budaya dan wisata sejarah di Blitar.
"Upaya ini tidak hanya memastikan nilai-nilai luhur tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang, tetapi juga mendorong kebudayaan sebagai binding power bangsa. Dengan demikian, kebudayaan diposisikan sebagai ruh pembangunan yang menguatkan identitas nasional sekaligus membuka ruang dialog dan kolaborasi," ujar Fadli.
Mitos Lele Putih di Candi Penataran
Terlepas dari rencana pemugaran, cerita mitos juga tak lepas dari Candi Penataran. Dirangkum dari berbagai sumber, mitos tersebut melekat di kalangan masyarakat.
Pada salah satu bangunan candi terdapat sebuah kolam yang tidak begitu besar. Di kolam tersebut dipercaya oleh kalangan masyarakat terdapat beberapa ekor ikan lele putih.
Namun, lele yang menghuni kolam tersebut bukan sembarangan ikan lele. Masyarakat meyakini kolam tersebut dihuni Ikan Lele Putih.
Masyarakat meyakini, ikan lele putih dapat membawa keberkahan bagi siapa yang melihatnya. Karena itu, pengunjung yang datang ke kolam selalu melakukan ritual lempar koin ke dalam kolam. Jika koin yang dilemparkan mengenai ikan lele berwana putih itu, permintaan kita dapat terkabulkan.
Penemuan Candi Mantup
Tak hanya Candi Penataran yang mewakili umat Hindu, Candi Mantup yang berlokasi di Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, juga dikategorikan sebagai bangunan suci umat Hindu. Mengutip laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Candi Mantup ditemukan pada Juli 1991.
Konon, situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas Gunung Merapi. Hal itu terlihat dari stratigrafi tanah di lingkungan Candi Mantup yang menunjukkan adanya lapisan vulkanik.
Candi Mantup berada di kedalaman sekitar 1,4 meter dari permukaan tanah saat ini. Bangunan candi ini terdiri dari tiga struktur berukuran kecil. Posisi candi pertama berada di sisi utara dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter; candi kedua posisinya berada di tengah, berukuran 2,16 meter x 2,16 meter; dan candi ketiga berada di sisi selatan dengan ukuran 2,28 meter x 2,28 meter.