Banjir Bandang di Thailand, Lebih dari 1.000 Wisatawan Terdampar

1 week ago 43

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Thailand turun tangan membantu ribuan wisatawan yang terdampar usai Hat Yai dinyatakan sebagai "zona bencana" akibat banjir bandang. Otoritas setempat memerintahkan pengerahan "seluruh sumber daya" untuk Hat Yai yang dilanda banjir.

Melansir Gulf News, Selasa (25/11/2025), sederet unggahan media sosial menunjukkan Jalan Sripoovanart di Hat Yai, Provinsi Songkhla, terendam seluruhnya oleh air keruh. Papan reklame yang mengiklankan berbagai bisnis lokal tampak menjulang di atas banjir, dengan sebuah kendaraan yang sebagian terendam.

Dipicu oleh palung monsun yang kuat dan sistem tekanan rendah yang dipengaruhi La Niña, hujan tanpa henti sejak 19 November 2025 telah menghantam wilayah tersebut, menurut laporan media lokal. Hat Yai mencatat curah hujan 335 mm pada 21 November 2025, yang merupakan curah hujan terderas dalam 300 tahun terakhir.

Cuaca ekstrem itu menyebabkan luapan air dari Kanal U-Taphao dan anak-anak sungainya, seperti yang berasal dari Gunung Khao Kho Hong. Luapan air ini melampaui puncak historis pada 2000 dan 2010, sehingga membanjiri drainase di kota dataran rendah yang miring ke arah Danau Songkhla.

Dampaknya sangat dahsyat. Lebih dari 465 ribu orang di 16 distrik Songkhla terdampak, dengan 1,9 juta orang mengungsi di seluruh wilayah di 10 provinsi selatan. Kedalaman banjir mencapai 2,5 meter, mengisolasi masyarakat, mematikan instalasi air, serta memutus aliran listrik dan internet.

Setidaknya satu orang meninggal dunia. Kerugian ekonomi di Hat Yai sendiri melampaui 500 juta baht (sekitar Rp 257 miliar). Lebih dari 1.000 wisatawan, termasuk turis Malaysia dan Singapura, terlantar di hotel dan bandara.

Bantuan untuk Wisatawan Asing

Tim penyelamat, dibantu tentara, mendistribusikan pasokan, sementara Kementerian Pariwisata Thailand mengoordinasikan bantuan untuk wisatawan asing. Puncak banjir diperkirakan terjadi hari ini, Selasa (25/11/2025), dengan prakiraan hujan yang masih berlanjut.

Ratusan ribu orang telah mengungsi akibat banjir bandang yang melanda Thailand dan Vietnam, sebuah krisis yang telah menewaskan banyak orang dan membuat seluruh komunitas terdampar. Para ahli meteorologi dan analis iklim memperingatkan akan hujan lebat yang dipicu La Nina dan pemanasan global jangka panjang.

Skala banjir bandang ini telah menyoroti bagaimana gelombang monsun di akhir musim, yang bertumpang tindih dengan sistem pengelolaan banjir yang rapuh, membanjiri kota-kota dari Thailand selatan hingga pesisir tengah Vietnam, sementara Malaysia bersiap menghadapi gilirannya seiring cuaca buruk bergerak ke selatan, lapor SCMP.

Batal Liburan ke Thailand

Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memperingatkan bahwa banjir parah di Thailand selatan, khususnya di Hat Yai, Songkhla, telah menurunkan permintaan pariwisata, dengan ekspektasi bahwa wisatawan Malaysia akan membatalkan semua rencana perjalanan ke Thailand Selatan minggu ini, menurut The Nation Thailand.

Thapanee Kiatphaibool, Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, mengatakan bahwa sepanjang akhir pekan lalu, sekitar 15 operator Malaysia, termasuk perusahaan tur, agen perjalanan, dan grup pelancong independen (FIT), menghubungi TAT untuk menanyakan tentang situasi banjir yang semakin memburuk di Thailand selatan.

TAT kini mengantisipasi bahwa wisatawan Malaysia akan membatalkan semua perjalanan ke destinasi di selatan minggu ini karena banjir yang berkepanjangan dan masalah keselamatan. Pemerintah Malaysia juga telah mengeluarkan peringatan banjir, yang mengimbau warganya menghindari perjalanan ke Thailand selatan.

Imbauan untuk Turis Malaysia

Banyak turis Malaysia yang terdampar di hotel atau akomodasi lokal telah menerima bantuan makanan dan kebutuhan pokok, meski beberapa laporan menunjukkan mereka harus membatasi pasokan karena toko-toko tutup atau sulit diakses. Gangguan listrik dan komunikasi juga dilaporkan di beberapa daerah.

Konsulat Malaysia di Songkhla berkoordinasi erat dengan otoritas lokal Thailand untuk mengevakuasi dan merelokasi wisatawan yang terdampak. Konsulat telah menginstruksikan warga negara Malaysia yang terdampar untuk menunggu di lobi hotel guna memfasilitasi evakuasi.

Walau ketinggian air telah mulai surut di beberapa lokasi, hujan masih turun, dan situasi masih dipantau secara ketat, karena ketinggian air dapat naik kembali. Otoritas Malaysia mengimbau warganya menghindari perjalanan ke Hat Yai dan sekitarnya untuk sementara waktu, karena ketidakpastian mengenai kondisi banjir dan kemungkinan gangguan lebih lanjut.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |