8 Wisatawan Terluka dalam Kecelakaan Jip Wisata di Gunung Bromo, Apa Penyebabnya?

2 weeks ago 35

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kecelakaan tunggal jip wisata di kawasan Gunung Bromo. Dugaan awal penyebab kecelakaan itu karena sopir jip bernama FLF dalam kondisi mengantuk ketika mengendarai mobil tersebut.

Berdasarkan laporan kepolisian, melansir Antara, Kamis (15/5/2025), kecelakaan jip wisata itu bersifat tunggal dan terjadi pada Selasa dini hari, 13 Mei 2025, sekitar pukul 02.30 WIB. Seluruh penumpang, yakni delapan wisatawan, mengalami luka-luka.

Identitas korban kecelakaan:

  • Kim Yei Chang asal Korea Selatan
  • Intan Sukmasari dari Kota Bandung
  • Mary Amalia Waurang asal Jakarta Timur
  • Tresea Awansa Kristy asal Kota Tangerang
  • Nathania Frieska Zamris asal Kota Padang
  • Haswan Aghis Wahidiyawan asal Kabupaten Malang
  • Muhammad Hafidz asal Kabupaten Tanah Datar
  • Gilang Awan Senja asal Kota Bandung

Dua dari delapan wisatawan, yakni Nathania Frieska Zamris mengalami patah tulang pada bagian kaki kiri. Sementara itu, Haswan Aghis Wahidiyawan menderita patah tulang di bagian tangan kanan.

Kronologi Kecelakaan Jip Wisata

Dua korban kecelakaan jip wisata itu telah dievakuasi ke rumah sakit di Kabupaten Malang dan Kota Malang, sementara satu korban lainnya menjalani rawat jalan. Terkait kronologi kejadian, Samsul menjelaskan bahwa jip wisata bernomor DB-1895-AA melaju dari arah barat ke timur jalur wisata Gunung Bromo atau tepatnya di Jalan Raya Gubugklakah, Dusun Gubug klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Saat melintas di jalur tersebut, jip yang dikemudikani FLF tiba-tiba hilang kendali lantaran kondisi pengemudi yang diduga mengantuk. "Kendaraan tidak bisa dikendalikan, kemudian bergerak ke arah kanan masuk ke jurang dengan kedalaman kurang lebih lima meter," ucapnya.

Sebelumnya dilaporkan, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat sebanyak 21.791 wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Bromo selama libur panjang Waisak 2025. Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan, angka itu merupakan akumulasi jumlah kunjungan mulai Sabtu, 10 Mei sampai Selasa, 13 Mei 2025.

Kunjungan ke Gunung Bromo

"Untuk jumlah kunjungan wisatawan Gunung Bromo pada 10 Mei 2025 4.332 orang dan 11 Mei 2025 8.115 orang. Kemudian, pada 12 Mei 2025 terdapat 6.796 orang serta hari sore ini 2.548 orang," terang Septi, lapor Antara, Selasa, 13 Mei 2025.

Jumlah itu naik tiga kali lipat dibandingkan libur panjang Waisak 2024, yaitu 6.242 orang. Saat itu, Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar TNBTS, Hendra, mengatakan bahwa jumlah pengunjung di kawasan taman nasional Gunung Bromo tercatat mengalami lonjakan pada 23 Mei 2024.

"Total jumlah kunjungan wisatawan pada masa libur Waisak, tercatat 6.242 orang pada periode 23-25 Mei 2024," kata Hendra, Sabtu, 25 Mei 2024, mengutip kanal Surabaya Liputan6.com. Ia menjelaskan, jumlah tersebut mengalami lonjakan dibandingkan hari sebelumnya atau 22 Mei 2024.

Saat itu, tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo sebanyak 914 orang, terdiri dari 852 wisatawan nusantara dan 62 orang wisatawan asing. Sementara pada 23 Mei 2024, lanjutnya, dari total 2.757 wisatawan yang berkunjung, 2.720 orang merupakan wisatawan nusantara dan 37 orang wisatawan asing.

Didominasi Wisatawan Nusantara

Tahun ini, dari total 21.791 pengunjung, wisatawan nusantara masih mendominasi dengan jumlah mencapai 21.037 orang. Sedangkan, wisatawan mancanegara sebanyak 754 orang.

Septi menyatakan bahwa puncak kunjungan ke Gunung Bromo telah terjadi pada Minggu, 11 Mei 2025, dengan jumlah wisatawan mencapai 8.115 orang. Rinciannya, 7.880 wisatawan nusantara dan 235 wisatawan mancanegara. Septi menambahkan, meski kunjungan wisatawan terbilang padat, tidak ditemukan antrean maupun kemacetan di masing-masing pintu masuk kawasan Gunung Bromo.

"Pengunjung tampaknya sudah memahami sistem booking online yang kami terapkan dan ini efektif mengurai antrean di pintu masuk Bromo," tambahnya. Dia mengimbau agar wisatawan turut serta menjaga kelestarian lingkungan Gunung Bromo yang merupakan area konservasi.

"Mohon tidak membuang sampah sembarangan, pastikan untuk menyimpan sampah dan membuangnya di tempat yang telah ditentukan," ujarnya. Penataan lalu lintas di jalur masuk, kata Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama, melibatkan seluruh pihak terkait.

"Kami mendapatkan dukungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |