⁠7 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Coba, Gak Cuma Ayam Betutu

2 months ago 90

Liputan6.com, Jakarta Pulau Dewata, Bali, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, tetapi juga kekayaan kulinernya yang memikat. Banyak wisatawan mungkin hanya mengenal Ayam Betutu sebagai hidangan khas Bali, padahal ada banyak pilihan lain yang tak kalah lezat dan autentik. 

Menjelajahi keunikan kuliner Bali adalah sebuah petualangan tersendiri bagi para pencinta makanan. Setiap hidangan memiliki cerita dan keistimewaan bumbu yang khas, mencerminkan kekayaan rempah Indonesia. Artikel ini akan membawa Anda mengenal lebih dekat 7 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Coba, Gak Cuma Ayam Betutu.

Dari hidangan utama yang mengenyangkan hingga kudapan yang menyegarkan, daftar ini akan menjadi panduan kuliner Anda selama di Bali. Siapkan lidah Anda untuk merasakan sensasi rasa yang beragam, mulai dari gurih, pedas, hingga manis, yang semuanya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Bali berikut, dirangkum Liputan6, Jumat (8/8).

1. Nasi Jinggo: Praktis dan Ekonomis Khas Bali

Nasi Jinggo adalah hidangan nasi bungkus khas Bali yang dikenal karena porsinya yang kecil dan harganya yang ekonomis. Ukurannya mirip dengan nasi kucing yang populer di Jawa, menjadikannya pilihan praktis untuk sarapan atau kudapan ringan. Biasanya, Nasi Jinggo disajikan dengan nasi putih hangat, sambal, serundeng, serta pilihan lauk seperti ayam suwir atau ikan.

Selain menjadi makanan sehari-hari, Nasi Jinggo juga kerap ditemukan dalam berbagai perayaan adat di Bali. Hidangan ini sering disajikan pada upacara Ngaben, acara ulang tahun, atau pertunjukan ogoh-ogoh. Kehadirannya dalam berbagai acara menunjukkan betapa melekatnya Nasi Jinggo dalam kehidupan masyarakat Bali.

Kombinasi nasi, lauk pauk sederhana, dan sambal pedas membuat Nasi Jinggo menjadi pilihan yang mengenyangkan sekaligus memuaskan. Anda bisa dengan mudah menemukan penjual Nasi Jinggo di pinggir jalan atau pasar tradisional di Bali.

2. Lawar: Perpaduan Sayuran dan Daging Berbumbu Khas

Lawar adalah makanan tradisional Bali yang kaya akan rempah dan cita rasa. Hidangan ini terbuat dari campuran sayuran, kelapa parut, dan daging cincang, yang semuanya dibumbui dengan base genep, bumbu dasar khas Bali. Keunikan Lawar terletak pada variasi jenisnya, seperti lawar merah yang menggunakan darah segar, lawar putih tanpa darah, atau lawar nangka.

Bagi yang mencari pilihan halal, Lawar kuwir (daging entog) atau lawar ayam bisa menjadi pilihan yang aman. Disarankan juga untuk memilih lawar putih yang menggunakan santan sebagai pengikat bumbu. Lawar sering disajikan sebagai pelengkap Nasi Campur Bali, menambah kekayaan rasa pada hidangan utama.

Proses pembuatan Lawar yang melibatkan berbagai bahan dan bumbu menunjukkan kompleksitas kuliner Bali. Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam, seringkali disajikan dalam upacara adat dan perayaan.

3. Nasi Campur Bali: Pesta Rasa dalam Satu Piring

Nasi Campur Bali adalah salah satu hidangan paling populer dan representatif dari kuliner Pulau Dewata. Hidangan ini menyajikan nasi putih dengan berbagai lauk khas Bali yang disajikan dalam satu piring. Lauk pauk yang umum ditemukan antara lain ayam suwir, sate lilit, lawar, urap, dan sambal matah yang segar.

Popularitas Nasi Campur Bali tidak hanya di kalangan wisatawan, tetapi juga di kalangan penduduk lokal. Hidangan ini merupakan makanan sehari-hari bagi banyak warga Bali, menunjukkan betapa praktis dan lengkapnya sajian ini. Dengan mencoba Nasi Campur Bali, Anda dapat mencicipi beberapa makanan khas Bali sekaligus, menjadikannya pilihan yang efisien untuk eksplorasi kuliner.

Setiap komponen dalam Nasi Campur Bali memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni rasa. Kombinasi gurih, pedas, dan segar dari berbagai lauknya menjadikan hidangan ini sangat menggugah selera dan wajib dicoba saat berada di Bali.

4. Rujak Kuah Pindang dan Rujak Bulung: Kesegaran Unik Khas Bali

Rujak Kuah Pindang menawarkan sensasi rasa yang berbeda dari rujak buah pada umumnya. Rujak ini disiram dengan air ikan pindang yang telah dibumbui, menciptakan perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih yang menyegarkan. Buah-buahan yang digunakan bervariasi, seperti mangga, nanas, pepaya, atau kedondong, menambah tekstur dan kesegaran.

Sementara itu, Rujak Bulung adalah variasi rujak yang lebih unik, menggunakan rumput laut (bulung) sebagai bahan utamanya. Rumput laut ini disajikan dengan kuah pindang dan kelapa parut, menghasilkan kombinasi rasa segar, pedas, dan sedikit asam yang khas. Kedua jenis rujak ini menunjukkan inovasi kuliner Bali dalam mengolah bahan-bahan lokal.

Baik Rujak Kuah Pindang maupun Rujak Bulung adalah pilihan yang tepat untuk menyegarkan diri di tengah cuaca Bali yang hangat. Keduanya menawarkan pengalaman rasa yang unik dan otentik, jauh dari kesan rujak pada umumnya, dan menjadi bukti kekayaan kuliner Bali.

5. Tum Ayam: Kelezatan Ayam Berbumbu dalam Daun Pisang

Tum Ayam adalah hidangan khas Bali yang sering disebut sebagai versi lokal dari pepes ayam. Ayam yang digunakan dibumbui dengan campuran rempah-rempah eksotis khas Bali dan sedikit cabai, menghasilkan cita rasa pedas yang menggugah selera. Bumbu yang kaya ini membuat Tum Ayam sangat aromatik dan lezat.

Proses pembuatannya melibatkan pembungkusan ayam yang telah dibumbui dengan daun pisang, kemudian dimasak dengan santan. Pembungkus daun pisang tidak hanya memberikan aroma wangi yang khas, tetapi juga membantu menjaga kelembaban dan meresapkan bumbu ke dalam daging ayam. Hasilnya adalah hidangan yang pedas, gurih, dan memiliki aroma yang kuat.

Tum Ayam adalah pilihan yang sempurna bagi Anda yang menyukai hidangan ayam dengan bumbu medok dan pedas. Hidangan ini sering disajikan sebagai lauk pendamping nasi hangat, memberikan pengalaman kuliner yang autentik dan memuaskan.

6. Tipat Blayag: Ketupat Khas Buleleng dengan Kuah Kaya Rasa

Tipat Blayag adalah hidangan tradisional khas Buleleng, Bali Utara, yang menawarkan kombinasi unik antara ketupat dan berbagai lauk. Ketupat yang digunakan dibuat dari daun enau atau daun aren, memberikan tekstur dan aroma yang berbeda. Hidangan ini disajikan dengan urap, suwiran ayam, telur rebus, atau bahkan sate lilit, menciptakan sajian yang lengkap dan bervariasi.

Kunci kelezatan Tipat Blayag terletak pada kuah khasnya yang kaya rasa. Kuah ini diracik dengan bumbu-bumbu tradisional Bali, memberikan sentuhan gurih dan sedikit pedas yang menyempurnakan hidangan. Perpaduan antara ketupat yang lembut, lauk pauk yang beragam, dan kuah yang medok menjadikan Tipat Blayag sebagai hidangan yang sangat memuaskan.

Tipat Blayag adalah bukti kekayaan kuliner daerah di Bali yang patut dieksplorasi. Hidangan ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memperkenalkan Anda pada cita rasa autentik Buleleng yang mungkin belum banyak dikenal oleh wisatawan umum.

7. Be Pasih Mesambel Matah: Jadi Primadona karena Sambal Mentahnya Justru Lebih Nikmat

Be Pasih Mesambel Matah adalah sajian ikan laut panggang yang disajikan dengan sambal matah khas Bali yang mentah, segar, dan pedas. “Be pasih” dalam bahasa Bali berarti ikan laut, sedangkan “mesambel matah” berarti disajikan dengan sambal mentah. Hidangan ini menawarkan sensasi rasa yang berbeda dari olahan sambal lainnya, karena kesegaran bahan-bahan mentahnya justru memperkuat cita rasa alami ikan laut yang dibakar dengan bara api pelan. Jika biasanya sambal direbus atau ditumis, sambal matah justru disajikan tanpa proses masak, membuatnya segar dan beraroma tajam.

Yang membuat Be Pasih Mesambel Matah begitu istimewa adalah proses pembakaran ikannya yang menggunakan arang batok kelapa. Ini bukan hanya tradisi, tapi cara alami untuk menghasilkan aroma khas yang meresap ke dalam daging ikan. Ikan yang digunakan pun harus dalam kondisi segar, biasanya hasil tangkapan langsung dari nelayan. Setelah dibakar perlahan, ikan disajikan di atas piring daun pisang dan langsung dilumuri sambal matah berisi irisan bawang merah, cabai rawit, serai, jeruk limau, dan minyak kelapa murni. Rasa gurih, pedas, dan segar meledak dalam satu suapan.

Menu ini sangat populer di wilayah pesisir Bali seperti Jimbaran dan Serangan, di mana ikan segar mudah ditemukan. Cocok bagi kamu yang ingin mencoba kuliner laut Bali yang lebih autentik, ringan, dan sehat. Tidak seperti hidangan berbumbu berat, Be Pasih Mesambel Matah justru memanjakan lidah dengan kesederhanaan yang cerdas: mengandalkan kualitas bahan dan teknik tradisional yang mempertahankan rasa alami. Ini adalah pilihan ideal untuk kamu yang ingin menikmati ikan laut dalam versi paling murni khas Bali.

People Also Ask

Q: Bagaimana ciri khas Nasi Jinggo?

A: Nasi Jinggo adalah nasi bungkus khas Bali dengan porsi kecil, disajikan bersama nasi putih, sambal, serundeng, dan lauk seperti ayam atau ikan.

Q: Apa saja jenis Lawar yang populer di Bali?

A: Lawar adalah campuran sayuran, kelapa, dan daging cincang berbumbu. Jenisnya ada lawar merah, lawar putih, dan lawar nangka.

Q: Apa yang membuat Nasi Campur Bali istimewa?

A: Nasi Campur Bali istimewa karena menyajikan nasi dengan berbagai lauk khas seperti ayam suwir, sate lilit, lawar, urap, dan sambal matah dalam satu piring.

Q: Apa perbedaan Rujak Kuah Pindang dan Rujak Bulung?

A: Rujak Kuah Pindang menggunakan buah-buahan disiram air ikan pindang, sedangkan Rujak Bulung memakai rumput laut sebagai bahan utama dengan kuah pindang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |