3 Maskapai Amerika Serikat Jatuhkan Skorsing Karyawan yang Komentari Negatif Kematian Charlie Kirk

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Insiden penembakan yang menewaskan Charlie Kirk memicu respons terbelah dua. Kelompok yang bersimpati dianggap mendukung pemikiran ekstremis ala Donald Trump, sedangkan kelompok yang mencibir Charlie Kirk dinilai mendukung kekerasan walau sebenarnya aktivis konservatif itu memang pendukung kepemilikan senjata oleh warga sipil.

Terkait hal itu, sejumlah maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) mengambil tindakan tegas. Delta Airlines, American Airlines, dan United Airlines mengatakan mereka telah menjatuhkan skorsing pada karyawan mereka karena unggahan media sosial tentang penembakan fatal Charlie Kirk minggu lalu.

"Kami telah diberitahu tentang karyawan Delta yang konten media sosialnya, terkait dengan pembunuhan aktivis Charlie Kirk baru-baru ini, jauh melampaui debat yang sehat dan penuh hormat," kata CEO Delta Airlines, Ed Bastian, dalam memo internal yang dibagikan pada CNN, dikutip Senin (15/9/2025).

"Unggahan media sosial ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai dan kebijakan media sosial kami, dan karyawan ini telah ditangguhkan sambil menunggu penyelidikan," kata Bastian dalam memo tersebut.

Tekanan dari Pemerintahan Donald Trump

Dalam sebuah pernyataan, American Airlines mengatakan, beberapa karyawan yang 'mempromosikan kekerasan semacam itu di media sosial segera dikeluarkan dari layanan.' United Airlines juga mengirimkan memo pada para pilot untuk mengingatkan mereka tentang kebijakan media sosial perusahaan.

Minggu malam, maskapai tersebut menyebut bahwa mereka telah memberhentikan sementara para pekerja selama beberapa hari terakhir. United Airlines mengatakan, "Kami telah menegaskan pelanggan dan karyawan kami bahwa tidak ada toleransi sama sekali terhadap kekerasan bermotif politik atau segala upaya untuk membenarkannya."

Langkah-langkah itu merupakan reaksi terbaru perusahaan menanggapi tekanan pemerintahan Trump agar memecat mereka yang 'tertangkap basah merayakan pembunuhan tersebut.' "Perilaku ini menjijikkan dan mereka harus dipecat," tulis Menteri Perhubungan Sean Duffy di X pada Sabtu, 13 September 2025.

Puja-puji Donald Trump untuk Charlie Kirk

Sebelumnya, Presiden Trump menyampaikan duka mendalam atas tewasnya Charlie Kirk (31) usai ditembak saat berpidato di Utah Valley University (UVU), Rabu, 11 September 2025, sekitar pukul 12.10, waktu setempat.

Dalam video di platform media sosial Truth Social, Trump mengatakan dirinya dipenuhi kesedihan dan kemarahan atas pembunuhan keji Kirk. "Charlie menginspirasi jutaan orang dan malam ini, semua yang mengenalnya dan mencintainya bersatu dalam keterkejutan dan kengerian."

"Charlie adalah seorang patriot yang mendedikasikan hidupnya bagi perjuangan debat terbuka dan bagi negara yang dia cintai begitu dalam, Amerika Serikat (AS)," tutur Trump. "Dia teladan bagi kebenaran dan kebebasan, serta tidak pernah ada sosok yang begitu dihormati oleh kaum muda. Charlie juga seorang pria dengan iman yang sangat mendalam."

Pernyataan Trump Dinilai Picu Polarisasi

Trump menyambung, "Kita terhibur dengan keyakinan bahwa dia kini berada dalam damai bersama Tuhan di surga. Saya berdoa agar Tuhan menjaga istri dan anak-anak Charlie dalam masa-masa duka dan penderitaan yang luar biasa ini. Ini adalah momen gelap bagi AS."

Ia berjanji akan menindak tegas para pelaku dan pihak yang terlibat dalam aksi yang dia sebut sebagai bentuk "kekerasan politik." "Kami akan menemukan setiap orang yang berkontribusi pada kekejian ini maupun pada kekerasan politik lainnya," tegasnya. "Kekerasan politik dari sayap kiri radikal telah menyakiti terlalu banyak orang tidak berdosa."

Namun, sikap Trump menuai kritik. Lawan politiknya menilai retorikanya yang kerap menyalahkan sayap kiri radikal justru memperdalam polarisasi, bahkan berpotensi mendorong kekerasan terhadap pihak yang berseberangan dengannya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |