11 Resep Bumbu Pecel dari Berbagai Daerah di Indonesia, Salah Satunya Ada Pical Sikai Khas Bukittinggi

Liputan6.com, Jakarta Nasi pecel adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang terkenal dengan sensasi rasa sambal kacangnya yang gurih, pedas dan sedikit manis. Bumbu pecel sendiri tidak hanya sekadar sambal kacang biasa, melainkan memiliki banyak variasi resep yang berbeda di tiap daerah. Perbedaan ini menjadikan pecel sebagai menu yang kaya akan cita rasa mewakili asal tempat kemunculannya.

Ragam bumbu pecel ini mencerminkan keanekaragaman kuliner Indonesia dari Jawa Timur hingga Sumatera Barat. Masing-masingnya memiliki resep rahasia yang turun-temurun, menciptakan keunikan yang patut dicoba. Bagi yang menggemari sajian dengan bahan utama sayur dan bumbu kacang, pecel-pecel ini tak boleh begitu saja dilupakan.

Simak ulasan lengkap 11 resep bumbu pecel dari berbagai daerah di Indonesia berikut ini. Temukan sebab-sebab mengapa tiap resep punya ciri khasnya dan langkah membuatnya secara praktis, dirangkum Liputan6 untuk Anda, Sabtu (9/8).

Bumbu pecel Madiun terkenal dengan rasa gurih, pedas, dan manis yang seimbang Biasanya, varian ini juga diperkaya dengan aroma daun jeruk yang segar. Resep ini sudah menjadi favorit karena proses menggoreng bumbu memberikan cita rasa khas yang sulit ditiru.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, sangrai hingga matang
• 5 buah cabai merah, goreng sebentar
• 3 siung bawang putih, goreng sebentar
• 5 lembar daun jeruk, pisahkan dari tulang daunnya
• 75 gram gula merah
• 1 ruas kencur
• ½ sdt air asam jawa
• Garam secukupnya

Cara membuat:

1. Haluskan bawang putih, cabai merah, daun jeruk, kencur, dan gula merah yang sudah disisir.
2. Campur bumbu halus dengan kacang tanah sangrai yang sudah dihaluskan.
3. Tambahkan air asam jawa dan garam, aduk hingga rata.
4. Jika terlalu kental, beri sedikit air hangat sampai mencapai tekstur yang diinginkan.

Ciri khas:

Bumbu pecel ini sangat dikenal karena aroma wangi daun jeruk dan gula merah yang memberikan rasa manis alami, ditambah kacang yang gurih dan pedas cabai yang pas. Kelezatan bumbu pecel Madiun membuatnya tetap menjadi pilihan utama saat menikmati pecel sayur, cocok disantap kapan saja sebagai hidangan sehat dan kaya rasa.

Resep bumbu pecel Kediri memiliki keunikan karena penggunaan sambal tumpang yang dibuat dari tempe semangit fermentasi, memberikan aroma dan rasa pedas yang khas serta menggugah selera.

Bahan-bahan:

• 200 gram tempe semangit, goreng ringan
• 150 gram kacang tanah, sangrai
• 7 buah cabai merah keriting
• 5 cabai rawit merah
• 3 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• Garam dan air asam jawa secukupnya

Cara membuat:

1. Haluskan tempe semangit bersama kacang tanah sangrai.
2. Tambahkan cabai merah, cabai rawit, bawang putih, kencur, dan daun jeruk, haluskan lagi.
3. Masukkan gula merah, garam, dan air asam jawa, aduk hingga rata.
4. Sesuaikan kekentalan dengan menambahkan air hangat jika perlu.

Ciri khas:

Sambal tumpang memberikan rasa fermentasi tempe yang gurih dan pedas yang khas, aromanya kuat namun tetap lezat, membuat pecel Kediri berbeda dari daerah lain. Jika Anda ingin mencoba bumbu pecel dengan aroma unik dan rasa pedas fermentasi, sambal tumpang Kediri wajib dicoba sebagai pelengkap sayur segar.

Bumbu pecel Blitar dikenal dengan metode sangrai tanpa minyak, sehingga menawarkan rasa kacang yang lebih natural dan sehat, dengan sensasi rasa pedas-manis yang seimbang.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, sangrai pisahkan dari kulit ari
• 5 buah cabai merah keriting
• 7 cabai rawit merah
• 4 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• 1 sdm asam jawa
• Garam secukupnya
• Sedikit air

Cara membuat:

1. Sangrai semua bahan kering (kacang, cabai, bawang, kencur, daun jeruk) hingga kering dan aromatik.
2. Haluskan bahan sangrai bersama gula merah dan garam.
3. Tambahkan air asam jawa dan air sedikit demi sedikit sampai mencapai tekstur yang diinginkan.

Ciri khas:

Teknik sangrai tanpa minyak membuat bumbu ini lebih ringan dan bebas kolesterol, dengan rasa kacang yang murni dan pedasnya cabai yang menonjol. Bumbu pecel Blitar cocok bagi yang mengutamakan cita rasa alami dan sehat, tapi tetap ingin menikmati sensasi pecel khas Jawa Timur.

Pecel Ponorogo unik karena biasanya nasi pecel dibungkus daun jati, yang menambah aroma alami saat disantap. Bumbunya memiliki keseimbangan rasa pedas, manis, dan gurih yang pas.

Bahan-bahan:

• 200 gram kacang tanah, sangrai
• 5 buah cabai merah keriting, goreng sebentar
• 3 siung bawang putih, goreng sebentar
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• ½ sdt air asam jawa
• Garam secukupnya
• Daun jati untuk membungkus

Cara membuat:

1. Haluskan bawang, cabai, kencur, dan daun jeruk dengan gula merah.
2. Campur dengan kacang tanah sangrai yang dihaluskan.
3. Tambahkan garam dan air asam jawa, aduk rata.
4. Bungkus nasi dan sayur dengan daun jati sebelum disajikan.

Ciri khas:

Aroma daun jati yang membungkus nasi pecel memberi sensasi harum alami yang khas dan menambah kenikmatan saat menyantap pecel Ponorogo. Selain bumbu pecel yang lezat, cara penyajian dengan daun jati membawa nuansa tradisional yang tidak terlupakan bagi penggemar kuliner nusantara.

Nganjuk terkenal dengan varian pecel yang sangat pedas, “pecel bledek”, memakai banyak cabai rawit untuk rasa yang menggigit dan menantang lidah pecinta pedas.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, sangrai
• 10 cabai rawit merah (atau lebih sesuai selera)
• 5 cabai merah keriting
• 3 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• Garam dan air asam jawa secukupnya

Cara membuat:

• Haluskan semua bahan kecuali air asam jawa dan garam.
• Campurkan gula merah, garam, dan air asam jawa ke dalam bumbu halus.
• Tambahkan air hangat sesuai kebutuhan untuk mencapai konsistensi yang pas.

Ciri khas:

Pedasnya cabai rawit yang dominan membuat pecel Nganjuk ini cocok bagi yang menyukai tantangan rasa pedas yang membara. Bumbu pecel Nganjuk wajib dicoba oleh para penggemar cabai yang ingin merasakan sensasi pedas yang autentik dan kuat.

Bumbu pecel Solo memiliki ciri khas dengan campuran wijen hitam sangrai yang memberikan aroma dan rasa yang lebih kaya dan unik, dilengkapi kerupuk gendar khas Solo.

Bahan-bahan:

• 200 gram kacang tanah, sangrai
• 2 sdm wijen hitam sangrai
• 5 cabai merah keriting
• 4 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• 1 sdm air asam jawa
• Garam secukupnya

Cara membuat:

1. Haluskan bawang, cabai, kencur, daun jeruk, dan gula merah.
2. Campur dengan kacang tanah dan wijen hitam sangrai yang sudah dihaluskan.
3. Tambahkan air asam jawa dan garam, aduk hingga rata.
4. Sesuaikan kekentalan dengan air hangat.

Ciri khas:

Adanya wijen hitam memberikan aroma wangi dan rasa sedikit gurih khas, menciptakan sensasi baru dari pecel Solo. Bumbu pecel Solo menjadi pilihan ideal untuk pencinta kuliner yang suka inovasi tradisional dengan sentuhan rasa wijen yang memikat.

Pecel Purwokerto terkenal dengan penambahan bunga kecombrang yang harum dan menyegarkan, membuat bumbu kacangnya tampil berbeda dengan aroma unik.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, sangrai
• 5 cabai merah keriting
• 3 cabai rawit merah
• 3 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• 1 sdm terasi bakar
• ½ sdt air asam jawa
• 3 sendok makan iris bunga kecombrang
• Garam secukupnya

Cara membuat:

1. Haluskan semua bahan kecuali bunga kecombrang, termasuk terasi dan gula merah.
2. Campurkan kacang tanah sangrai yang sudah dihaluskan.
3. Masukkan bunga kecombrang, aduk rata.
4. Tambahkan air asam jawa dan garam, sesuaikan kekentalan dengan air hangat.

Ciri khas:

Aroma bunga kecombrang memberikan kesegaran dan keunikan rasa yang tidak ditemukan di pecel wilayah lain. Pecel Purwokerto ini sangat cocok untuk yang ingin merasakan inovasi rasa bawaan alam di dalam bumbu tradisional pecel.

Pecel Yogyakarta terkenal dengan rasa bumbu yang cenderung lebih manis dan kaya rempah, memberikan sensasi gurih dan lezat yang menggoda lidah.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, sangrai
• 6 cabai merah keriting
• 3 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 100 gram gula merah (lebih banyak dari daerah lain)
• 1 sdm air asam jawa
• Garam secukupnya

Cara membuat:

• Haluskan bawang putih, cabai merah, kencur, daun jeruk, dan gula merah.
• Campur dengan kacang tanah sangrai yang sudah dihaluskan.
• Tambahkan air asam jawa dan garam, aduk merata.
• Tambahkan sedikit air hangat jika bumbu terlalu kental.

Ciri khas:

Rasa manis gula merah yang lebih dominan, berpadu dengan rempah yang pas, memberikan cita rasa mellow dan gurih pada bumbu pecel Yogyakarta. Pecel Yogyakarta cocok bagi yang menyukai bumbu pecel dengan sentuhan manis yang memperkaya rasa tradisional.

Pecel Banyuwangi memiliki ciri khas bumbu kacang pedas yang berpadu dengan serundeng kelapa dan rempah lokal, menghasilkan rasa yang kompleks dan kaya.

Bahan-bahan:

• 250 gram kacang tanah, goreng atau sangrai
• 5 cabai merah keriting
• 5 cabai rawit merah
• 3 siung bawang putih
• 1 ruas kencur
• 5 lembar daun jeruk
• 75 gram gula merah
• 1 sdm asam jawa
• Garam secukupnya
• Serundeng kelapa secukupnya

Cara membuat:

1. Haluskan bawang, cabai, kencur, daun jeruk, dan gula merah.
2. Campur dengan kacang tanah yang sudah dihaluskan.
3. Tambahkan asam jawa dan garam, aduk hingga rata.
4. Sajikan pecel ditaburi serundeng kelapa sebagai pelengkap rasa.

Ciri khas:

Perpaduan pedas, manis, dan aroma kelapa gurih dari serundeng membuat pecel Banyuwangi kaya citarasa. Pecel Banyuwangi memberikan pengalaman rasa unik yang sulit terlupakan berkat tambahan serundeng khas daerahnya.

Di Sunda dan Banten, bumbu pecel cenderung ringan dengan rasa gurih-manis seimbang, dilengkapi ketupat sebagai pelengkap tradisional yang khas.

Bahan-bahan:

1. 200 gram kacang tanah, sangrai
2. 5 cabai merah keriting
3. 3 siung bawang putih
4. 1 ruas kencur
5. 5 lembar daun jeruk
6. 70 gram gula merah
7. 1 sdm air asam jawa
8. Garam secukupnya
9. Ketupat segitiga sebagai lauk

Cara membuat:

1. Haluskan bawang putih, cabai merah, kencur, daun jeruk, dan gula merah.
2. Tambahkan kacang tanah sangrai yang sudah dihaluskan.
3. Beri air asam jawa dan garam, aduk rata.
4. Sajikan pecel bersama ketupat punten.

Ciri khas:

Kenyalnya ketupat segitiga melengkapi perpaduan bumbu pecel yang tidak terlalu berat, cocok untuk lidah Sunda dan Banten. Pecel Sunda-Banten sangat pas untuk santapan ringan yang tetap kaya rasa dan tradisi lokal.

Pical Sikai dari Bukittinggi mengadaptasi pecel dengan ciri khas kerupuk jangek (kerupuk kulit) dan rempah Minang, memberikan rasa pedas dan gurih khas Sumatera Barat.

Bahan-bahan:

• 200 gram kacang tanah, goreng
• 5 cabai merah keriting
• 5 cabai rawit
• 3 siung bawang merah dan bawang putih
• 1 ruas kencur
• 1 sdt kunyit bakar (opsional)
• 1 sdm air asam jawa
• Garam dan gula merah secukupnya
• Kerupuk jangek sebagai pelengkap

Cara membuat:

1. Haluskan bawang, cabai, kencur, kunyit, gula merah dan garam.
2. Campur dengan kacang tanah goreng yang sudah dihaluskan.
3. Tambahkan air asam jawa, aduk rata.
4. Sajikan bersama kerupuk jangek khas Bukittinggi.

Ciri khas:

Rasa pedas gurih yang kuat berpadu dengan rempah khas Minang dan tekstur kriuk kerupuk kulit membuat Pical Sikai sangat unik. Pical Sikai membawa sensasi rasa baru pada pecel yang berbeda dari versi Jawa, memperkaya ragam kuliner nusantara.

1. Apa bumbu utama yang selalu ada di semua jenis bumbu pecel?

Bumbu utama yang selalu ada adalah kacang tanah, cabai, bawang putih, kencur, daun jeruk, gula merah, dan asam jawa.

2. Mengapa bumbu pecel ada yang digoreng dan ada yang disangrai?

Metode pengolahan ini memengaruhi rasa dan tekstur bumbu. Digoreng memberikan aroma gurih dan pekat, sementara disangrai lebih sehat karena tidak menggunakan minyak.

3. Apa yang membuat sambal tumpang Kediri berbeda?

Sambal tumpang Kediri menggunakan tempe semangit (fermentasi) yang memberikan rasa unik pedas-gurih dan aroma fermentasi khas.

4. Bisakah bumbu pecel disimpan dalam waktu lama?

Ya, bumbu pecel bisa disimpan dalam wadah kedap udara di kulkas hingga 1 bulan, terutama jika tidak menggunakan bahan basah berlebihan.

5. Apakah ada varian pecel di luar Jawa?

Iya, contohnya Pical Sikai dari Bukittinggi, Sumatera Barat, yang memakai bahan dan pendamping khas Minang, berbeda dengan pecel Jawa.