Liputan6.com, Jakarta Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan rendang sebagai makanan khasnya, tetapi juga memiliki beragam makanan khas Padang terenak selain rendang yang tak kalah menggugah selera. Kekayaan kuliner Minangkabau ini telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Ranah Minang, seperti yang disebutkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Keunikan cita rasa pedas, gurih, dan kaya santan menjadi ciri khas yang membedakan masakan Padang dengan daerah lainnya.
Eksplorasi makanan khas Padang terenak selain rendang akan membawa Anda pada petualangan citarasa yang tak terlupakan. Masakan Padang dikenal dengan penggunaan rempah-rempah yang kompleks dan teknik memasak tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Setiap daerah di Sumatera Barat memiliki spesialisasi hidangan tertentu, mulai dari Bukittinggi dengan ayam popnya hingga Agam yang terkenal dengan itiak lado mudonya.
Mengenal makanan khas Padang terenak selain rendang menjadi penting bagi para pecinta kuliner Indonesia maupun mancanegara. Ragam hidangan ini menawarkan pengalaman gastronomi yang mendalam, menunjukkan betapa kayanya budaya kuliner di Tanah Minang. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai makanan khas Padang terenak selain rendang saat berkunjung ke sana.
Berikut ini informasi lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum pada Selasa (16/9).
Hidangan Daging Khas Padang yang Menggoda
1. Sate Padang: Variasi Cita Rasa dalam Satu Tusukan
Sate Padang merupakan salah satu ikon kuliner Sumatera Barat yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan sate dari daerah lain. Hidangan ini hadir dalam berbagai variasi seperti sate Padang biasa, sate Padang panjang, dan sate Pariaman, masing-masing dengan karakteristik saus yang berbeda, dari yang kental seperti bubur hingga yang berwarna merah atau kuning cerah.
Sate Padang mengandung protein tinggi dan rempah-rempah yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti kunyit dan cabai yang memiliki sifat antiinflamasi. Sate ini biasanya menggunakan daging sapi pilihan yang dipotong kecil dan dipanggang dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur yang empuk namun tidak kering, disajikan dengan ketupat dan kerupuk jangek sebagai pelengkap wajib.
2. Dendeng Balado: Daging Kering Berbalut Sambal Pedas
Dendeng balado adalah kreasi kuliner khas Padang yang menggabungkan teknik pengawetan daging tradisional dengan cita rasa balado yang khas. Daging sapi dipotong tipis, dikeringkan, kemudian digoreng dan dibalut dengan bumbu balado yang kaya akan cabai dan rempah-rempah, memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan tekstur yang renyah namun tidak keras.
Dendeng balado telah menjadi bagian dari budaya merantau orang Minang karena kepraktisannya dan daya tahan yang lama. Kandungan protein yang tinggi dan bumbu rempah yang kaya antioksidan membuat dendeng balado tidak hanya lezat tetapi juga bergizi, cocok sebagai lauk pauk atau bekal perjalanan jauh.
Keunikan Ayam Pop dan Hidangan Unggas Khas
3. Ayam Pop: Keunikan Warna Putih yang Menawan
Ayam pop merupakan inovasi kuliner khas Bukittinggi yang terkenal karena warna putihnya yang unik setelah digoreng. Keunikan ini dihasilkan dari proses perebusan ayam menggunakan air kelapa muda yang dicampur dengan bumbu bawang putih dan garam sebelum digoreng, menghasilkan ayam yang empuk di bagian dalam namun crispy di bagian luar dengan aroma yang harum dan khas.
Ayam pop pertama kali diciptakan pada era 1960-an dan menjadi trademark kuliner Bukittinggi. Kandungan nutrisi dari air kelapa memberikan tambahan elektrolit alami yang membuat daging ayam menjadi lebih lembut dan beraroma segar, berbeda dengan ayam goreng pada umumnya.
4. Itiak Lado Mudo: Kelezatan Bebek Pedas dari Agam
Itiak lado mudo adalah hidangan bebek khas daerah Agam yang terkenal dengan cita rasa pedas dan gurihnya. Daging bebek dimasak dengan bumbu lado mudo (cabai hijau) yang memberikan sensasi pedas yang berbeda dari cabai merah biasa, menjadi favorit tidak hanya di kalangan wisatawan domestik tetapi juga mancanegara.
Cabai hijau yang digunakan dalam lado mudo mengandung capsaicin yang lebih tinggi dan vitamin C yang melimpah, memberikan manfaat kesehatan tambahan selain kelezatan rasanya. Teknik memasak slow cooking digunakan untuk memastikan bumbu meresap sempurna hingga ke dalam daging, menciptakan perpaduan rasa yang kompleks dan menggugah selera.
Hidangan Seafood Segar dari Pesisir Sumbar
5. Ikan Asam Padeh: Harmoni Rasa Asam dan Pedas
Ikan asam padeh merupakan salah satu hidangan seafood paling populer di Sumatera Barat yang menggabungkan rasa asam dan pedas dalam harmoni yang sempurna. Hidangan ini dapat menggunakan berbagai jenis ikan seperti tongkol, kakap, gurame, hingga kembung, tergantung ketersediaan dan preferensi daerah dengan bumbu yang terdiri dari campuran cabai, bawang, jahe, kunyit, dan asam kandis.
Ikan asam padeh mengandung omega-3 tinggi dari ikan dan antioksidan dari rempah-rempahnya, menjadikannya makanan yang sangat bergizi dan menyehatkan. Setiap daerah memiliki variasi bumbu dan teknik memasak yang sedikit berbeda, menciptakan keragaman cita rasa dalam satu hidangan yang sama namun tetap mempertahankan karakteristik asam pedas yang khas.
6. Gulai Tauco: Perpaduan Tradisional dan Pengaruh Tionghoa
Gulai tauco merupakan bukti akulturasi budaya dalam kuliner Padang yang memadukan tauco (fermentasi kedelai) dengan rempah-rempah khas Minangkabau. Hidangan ini biasanya berisi irisan buncis, tahu, dan udang yang dimasak dalam kuah santan dengan tauco sebagai bumbu utamanya, menghasilkan cita rasa umami yang khas dan berbeda dari gulai Padang lainnya.
Hidangan ini berkembang pada abad ke-19 ketika pedagang Tionghoa mulai menetap di wilayah pesisir Sumatera Barat. Fermentasi tauco yang digunakan memberikan manfaat probiotik yang baik untuk pencernaan, sementara udang dan sayuran memberikan protein dan serat yang seimbang untuk nutrisi yang optimal.
Hidangan Berkuah yang Menghangatkan
7. Lontong Padang: Sarapan Tradisional yang Mengenyangkan
Lontong Padang atau lontong sayur merupakan hidangan sarapan tradisional yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Padang. Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan sayur labu, sayur nangka muda, dan kuah santan kental yang kaya rempah, dengan keunikan pada kuahnya yang tidak hanya kental tetapi juga memiliki kompleksitas rasa dari berbagai rempah yang digunakan.
Lontong Padang mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan lemak baik dari santan yang memberikan energi tahan lama untuk memulai aktivitas harian. Tradisi menyantap lontong Padang sebagai sarapan telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas kuliner masyarakat setempat, terutama populer di Pariaman dan sekitarnya.
8. Gulai Itiak: Kekayaan Rempah dalam Setiap Suapan
Gulai itiak merupakan hidangan bebek yang dimasak dengan bumbu gulai khas Padang yang kaya akan rempah-rempah. Yang membedakan gulai itiak dari hidangan bebek lainnya adalah kemampuan bumbu Padang untuk menghilangkan aroma amis yang biasanya terdapat pada daging bebek, dengan proses memasak yang panjang menggunakan api kecil memungkinkan rempah-rempah meresap sempurna.
Kombinasi rempah dalam gulai itiak mengandung senyawa bioaktif yang memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi, memberikan manfaat kesehatan di samping kelezatan rasanya. Rempah-rempah yang digunakan meliputi lengkuas, serai, daun jeruk, cabai, bawang, dan berbagai bumbu halus lainnya yang diracik dengan proporsi tertentu untuk menciptakan cita rasa yang mendalam.
Makanan Ringan dan Kudapan Tradisional
9. Lamang: Ketan Bambu dengan Cita Rasa Autentik
Lamang merupakan kudapan tradisional khas Sumatera Barat yang terbuat dari beras ketan dicampur dengan santan, dibungkus daun pisang, kemudian dipanggang dalam bambu. Proses pembuatan lamang memerlukan waktu yang cukup lama karena harus dipanggang dengan panas yang merata untuk menghasilkan tekstur yang sempurna, dengan aroma khas dari bambu yang terbakar memberikan citarasa unik.
Lamang telah menjadi bagian dari tradisi Minangkabau sejak abad ke-16 dan memiliki nilai filosofis tentang kebersamaan dan kesabaran dalam prosesnya. Tradisi membuat lamang biasanya dilakukan secara gotong-royong dan menjadi bagian dari acara-acara adat atau keagamaan, mencerminkan nilai-nilai sosial masyarakat Minangkabau.
10. Bika Talago: Manisnya Tradisi Bukittinggi
Bika talago adalah kue khas Bukittinggi yang disajikan dalam keadaan hangat dengan cita rasa yang gurih dan manis. Kue ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut, gula merah, dan gula putih yang dipanggang dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur yang empuk namun tidak lembek, dengan nama "talago" yang berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti "telur".
Bika talago telah ada sejak era kolonial Belanda dan menjadi camilan favorit para wisatawan yang berkunjung ke Jam Gadang. Kue ini biasanya dijual oleh pedagang keliling dengan suara khas yang menjadi penanda kehadirannya di sekitar Bukittinggi, menjadi bagian dari pengalaman wisata kuliner yang autentik.
Camilan Krispy dan Gorengan Khas
11. Sala Lauak: Gorengan Krispy dari Pariaman
Sala lauak merupakan gorengan khas Pariaman yang terbuat dari teri atau udang halus dengan tekstur yang krispy di luar namun lembut di dalam. Pembuatan sala lauak memerlukan teknik khusus dalam mengolah teri atau udang hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk dan digoreng, menghasilkan camilan yang menyerupai combro khas Jawa Barat namun dengan cita rasa yang distinctly Minangkabau.
Sala lauak mengandung protein tinggi dari seafood dan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang, menjadikannya camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Teri dan udang yang digunakan biasanya adalah hasil tangkapan lokal yang segar, memberikan rasa laut yang khas dan autentik pada camilan tradisional ini.
12. Kerupuk Jangek: Camilan Renyah dari Kulit Sapi
Kerupuk jangek atau kerupuk kulit merupakan salah satu camilan favorit masyarakat Minangkabau yang terbuat dari kulit sapi. Proses pembuatannya melibatkan tahapan yang cukup panjang, mulai dari pemilihan kulit sapi yang berkualitas, perebusan, penyangraian, penjemuran, hingga penggorengan, dengan setiap tahap memerlukan ketelitian khusus untuk menghasilkan kerupuk yang renyah dan gurih.
Kerupuk jangek berkualitas baik harus memiliki warna yang merata, tidak tengik, dan memiliki daya tahan yang cukup lama jika disimpan dengan benar. Selain sebagai camilan, kerupuk jangek juga sering dijadikan pelengkap berbagai hidangan Padang lainnya seperti sate atau lontong, menambah tekstur renyah pada hidangan berkuah.
Hidangan Fermentasi dan Produk Tradisional
13. Dadiah: Yogurt Kerbau Autentik Minangkabau
Dadiah merupakan produk fermentasi susu kerbau yang memiliki tekstur serupa dengan yogurt modern namun dengan proses pembuatan yang sangat tradisional. Fermentasi dadiah dilakukan dalam wadah bambu yang ditutup dengan daun pisang dan daun waru yang telah dipanaskan, menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri baik dengan proses fermentasi yang memakan waktu 1-2 hari.
Dadiah mengandung probiotik alami yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan dan sistem imun tubuh, dengan kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan yogurt komersial. Rasa dadiah yang sedikit asam dan creamy memberikan sensasi yang menyegarkan dan mengenyangkan, menjadikannya makanan sehat tradisional yang kaya manfaat.
14. Kalio Jariang: Kelezatan Jengkol ala Padang
Kalio jariang adalah hidangan khas Padang yang menggunakan jariang (jengkol) sebagai bahan utamanya dengan teknik memasak yang mirip rendang. Perbedaannya terletak pada konsistensi kuah yang tidak dikering-keringkan seperti rendang, tetapi dibiarkan agak berkuah namun kental, dengan proses memasak yang memerlukan waktu cukup lama agar jengkol menjadi empuk dan bumbu meresap sempurna.
Jengkol mengandung senyawa aktif yang memiliki manfaat sebagai antioksidan dan antimikroba, meskipun konsumsi berlebihan perlu dihindari. Bagi pecinta jengkol, kalio jariang menawarkan pengalaman citarasa yang unik karena kombinasi aroma khas jengkol dengan kompleksitas bumbu Padang yang kaya rempah.
QnA (Questions and Answers)
Q: Apa perbedaan utama antara sate Padang dengan sate dari daerah lain?
A: Sate Padang memiliki keunikan pada sausnya yang kental dan kaya rempah, berbeda dengan sate Madura yang menggunakan bumbu kacang. Saus sate Padang bervariasi dari yang kental seperti bubur hingga berwarna merah atau kuning, tergantung daerah asalnya. Selain itu, sate Padang selalu disajikan dengan ketupat dan kerupuk jangek sebagai pelengkap.
Q: Mengapa ayam pop berwarna putih setelah digoreng?
A: Warna putih ayam pop dihasilkan dari proses perebusan menggunakan air kelapa muda yang dicampur dengan bumbu bawang putih sebelum digoreng. Air kelapa mengandung enzim dan mineral yang mencegah reaksi Maillard (pencoklatan) saat penggorengan, sehingga ayam tetap mempertahankan warna putihnya sambil tetap matang sempurna.
Q: Apakah dadiah aman dikonsumsi dan apa manfaat kesehatannya?
A: Ya, dadiah aman dikonsumsi karena dibuat melalui proses fermentasi alami yang menghasilkan bakteri baik (probiotik). Dadiah mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan, protein tinggi, dan kalsium yang bermanfaat untuk tulang. Namun, pastikan dadiah dibuat dengan higiene yang baik dan dikonsumsi fresh.
Q: Bagaimana cara memilih ikan yang baik untuk membuat ikan asam padeh?
A: Pilih ikan yang masih segar dengan ciri-ciri mata jernih, insang berwarna merah segar, dan tekstur daging yang kenyal. Untuk ikan asam padeh, ikan tongkol, kakap, atau kembung adalah pilihan terbaik karena dagingnya padat dan tidak mudah hancur saat dimasak dengan bumbu asam yang kuat. Hindari ikan yang sudah berbau amis atau bertekstur lembek.
Q: Apakah semua hidangan Padang pedas? Adakah alternatif untuk yang tidak suka pedas?
A: Tidak semua hidangan Padang pedas. Ada beberapa hidangan yang mild seperti ayam pop, dadiah, bika talago, dan lamang. Untuk hidangan yang biasanya pedas, Anda bisa meminta tingkat kepedasan yang lebih rendah atau memilih bagian yang kuahnya tidak terlalu banyak mengandung cabai.
Q: Berapa lama daya tahan makanan khas Padang dan bagaimana cara penyimpanannya?
A: Daya tahan bervariasi tergantung jenis makanan. Dendeng balado dan kerupuk jangek dapat tahan 1-2 minggu jika disimpan dalam wadah kedap udara. Hidangan berkuah seperti gulai sebaiknya dikonsumsi dalam 1-2 hari dan disimpan di kulkas. Lamang dan bika talago paling baik dikonsumsi fresh atau maksimal dalam sehari.
Q: Dimana tempat terbaik untuk mencoba kuliner Padang yang autentik?
A: Untuk kuliner autentik, kunjungi daerah asal masing-masing hidangan seperti Bukittinggi untuk ayam pop, Pariaman untuk lontong sayur dan sala lauak, atau Solok untuk ikan asam padeh. Di Padang sendiri, cari rumah makan tradisional atau warung nasi kapau yang sudah lama berdiri dan memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat lokal.