Wisatawan Asing Ikut Kritik Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida Bali

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Bali baru-baru ini membuat keputusan penting dengan menangguhkan pembangunan lift kaca setinggi 182 meter di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali. Proyek di pantai yang terkenal dengan formasi tebing T-Rex-nya ini diklaim bermaksud mempermudah akses wisatawan untuk mencapai pantai.

Namun, pembangunan yang dilakukan pengembang China, Kaishi Group, justru memicu gelombang kemarahan publik. Penangguhan ini diumumkan setelah foto-foto pilar lift pertama yang membelah tebing legendaris itu viral di media sosial.

Sorotan media asing, termasuk dari BBC News, menambah tekanan pada pihak berwenang. Kemarahan ini bukan hanya datang dari penduduk lokal, tapi juga wisatawan mancanegara yang merasa keindahan alam daerah itu dihancurkan demi pembangunan.

Yang semakin memperburuk situasi adalah temuan bahwa proyek ambisius berbiaya 12 juta dolar Amerika Serikat (AS)(sekitar Rp 200 miliar) ini dilaporkan tidak mengantongi izin dari pihak berwenang. "Bodoh, wisatawan datang ke Bali untuk menikmati alamnya karena negaranya sendiri sudah dipenuhi gedung-gedung bertingkat tinggi. Ini hanya membuatnya lebih buruk," tulis seorang pelancong yang marah.

Kritik ini menyoroti tren pariwisata massal yang sering kali mengabaikan daya tarik utama Bali, yaitu kelestarian alam dan budayanya. Mereka mendesak agar dana tersebut lebih baik dialihkan untuk "memperbaiki tangga yang menghubungkan tebing ke pantai alih-alih mengejar 'proyek arogan' ini."

Terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hariyanto, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan proyek tersebut untuk memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai ketentuan, serta tetap menjunjung prinsip keberlanjutan lingkungan di area sekitar.

Hariyanto menekankan, pengawasan sudah dilakukan sejak tahap perencanaan pembangunan lift, yaitu pada 2023 agar dilakukan sesuai peraturan yang berlaku, rangkum kanal News Liputan6.com dari Antara, 30 Oktober 2025. Juga, memperhatikan aspek keberlanjutan, keselamatan, kebersihan dan kondisi lingkungan di area tersebut.

Kemenpar mencatat pandangan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung bahwa fasilitas lift dapat jadi daya tarik baru untuk meningkatkan kunjungan dan rata-rata lama tinggal wisatawan. Kendati demikian, pemerintah tetap mendorong setiap upaya pengembangan destinasi pariwisata memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan keaslian daya tarik wisata demi pariwisata yang berkelanjutan.

Hal ini sejalan dengan visi Kemenpar yang telah diatur secara formal melalui Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

Tujuan utama dari pedoman tersebut adalah memastikan pengembangan pariwisata tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal, tapi juga melestarikan keindahan alam dan budaya, serta memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan wisatawan.

"Kemenpar juga mengimbau pengembang lift untuk menerapkan standar konstruksi hijau selama proses konstruksi, dan ke depannya dapat memanfaatkan teknologi yang menggunakan sumber energi terbarukan supaya bisa meminimalisir dampak akan pemanasan global," katanya.

Selain itu, masyarakat lokal juga diharapkan dapat dilibatkan dalam perencanaan dan operasional sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata, serta kearifan lokal dapat tetap terjaga. Hariyanto juga menyampaikan, sampai saat ini pembangunan tersebut belum menunjukkan dampak negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida pada 2023 dan 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu 714.335 kunjungan wisatawan pada 2023 dan meningkat menjadi 1.108.791 kunjungan wisatawan tahun 2024.

"Harapan ke depan, kunjungan wisatawan akan tetap ramai meski pembangunan lift terus berlanjut (sebelum putusan penangguhan pembangunan). Optimisme ini di antaranya didukung prestasi Nusa Penida di level global sebagai Pantai terbaik di dunia, seperti dari Tripadvisor tahun 2024 dan Trip Best 2025 Global Water Fun Attraction dari Trip.com," katanya.

"Selain itu, dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai sekitar tiga sampai enam ribu per hari, Pemerintah Kabupaten Klungkung optimis target kunjungan wisatawan sebesar 1,5 juta dapat tercapai pada 2025," tambahnya.