Wajah Baru Department Store Legendaris di Plaza Blok M, Lebih Kekinian dengan Produk Dikurasi Ketat

Liputan6.com, Jakarta - Ada sebuah department store legendaris di Plaza Blok M yang bahkan bertahan selama pandemi Covid-19. Tempat belanja fesyen itu kini berganti wajah. Tak hanya nama, konsep keseluruhannya juga diperbarui agar lebih kekinian dan diterima lebih banyak kalangan, khususnya warga Jakarta Selatan yang kerap jadi benchmark gaya trendi.

Matahari kini berganti nama jadi MU+KU. Lokasinya menempati lantai 3 hingga 5 Plaza Blok M. Berbeda dari konsep lama, department store itu kini mengusung kurasi yang lebih ketat untuk setiap produk yang ditawarkan.

"Sebagian besar brand di sini tuh, bener-bener kita kurasi atau kita ciptakan sendiri," kata Rama Ishwara, Marketing & Brand Development Director, Matahari, ditemui di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Rama mengungkap pihaknya tak segan membuat private label untuk mengisi ruang di pusat perbelanjaan itu. Dari lebih dari 150 jenama yang tergabung, sekitar 70--75 persen adalah label privat yang diciptakan sendiri.

"75--80 persen brand yang kita punya ini lokal, karena kita punya visi bahwa kita menghargai karya lokal. Kita juga percaya kalau ngomongin fesyen, orang kita sendiri yang paling tahu kok sebenarnya apa sih yang orang Indonesia mau," ujar Rama.

Dengan kurasi, pihaknya menampilkan pilihan yang lebih terbatas. Tujuannya adalah menghadirkan pengalaman belanja yang lebih kompak dan lebih nyaman.

"Itu sesuatu yang kita pelajari setelah sekian lama, kalau terlalu banyak barang juga kita enggak nyaman kan ya, dan kayak, aduh males ah milihnya gitu," tuturnya.

Rama menyatakan sebagian besar produk yang dijual masih kategori apparel. Namun, pihaknya mulai bereksplorasi dengan kategori lain lebih banyak, seperti sepatu dan tas berbahan kulit.

"Satu lagi yang kita cukup bangga adalah kita punya brand skincare, kosmetik, beauty brand lah. Namanya Nayang. Itu yang kita eksplor juga," katanya.

"Satu lagi adalah yang kita eksplor juga brand modest wear... Kita punya brand hijab tapi trendi, namanya Syira. Jadi, itu adalah eksplorasi-eksplorasi kita atau eksperimen lah kalau dibilang, yang kita harap ke depan bakal jadi lebih gede sih," ujarnya.

Di luar itu, pihaknya juga mengembangkan kolaborasi dengan sejumlah brand dalam waktu terbatas, sekitar 4--6 bulan. Hal itu untuk membuka kesempatan bagi brand lain untuk masuk di kemudian hari. "Kalau misalnya nati kita ngerasa ada brand yang lebih cocok atau brand yang lebih baru segala macam, itu bisa masuk ke sini," imbuhnya.

Seiring perubahan konsep, layout department store juga diubah. Jika dulu ruang untuk bergerak lebih sempit dan terbatas lantaran banyak barang, dengan kurasi dan produk terbatas, pengunjung lebih leluasa bergerak dan mencoba.

Pengaturannya juga diubah. Lantai 3 difokuskan untuk Ladies Area yang menghadirkan busana chic, modestwear, pakaian dalam, sleepwear, sepatu, serta produk kecantikan. Sementara, Men’s Area di lantai 4 menghadirkan beragam pilihan denim, streetwear, activewear, hingga busana kasual sehari-hari.

Di lantai 5 adalah Children & Travel Area, menawarkan koleksi pakaian anak serta perlengkapan travelling yang praktis dan siap dibawa ke mana pun. Interior toko didesain dengan nuansa warna earth tone, bahkan termasuk beragam produk yang ditawarkan. Alasannya karena 'versatile'.

"Kita mau pakai ini sambil nyantai bisa, tapi pergi kerja dengan tone color itu juga masih acceptable. Plus juga Indonesia lumayan panas, dan tone color ini lumayan matching, baik bahan maupun warna," imbuhnya.

Rama menyebut kisaran harga produk mulai dari di bawah Rp300 ribu untuk apparel, sedangkan untuk tas dan sepatu rata-rata di bawah Rp1 juta. Walau menargetkan konsumen berusia 18--35 tahun, pihaknya berharap pengunjung yang datang lebih luas dari rentang umur tersebut.

"Sebenarnya waktu kita membuat konsep ini, salah satu yang kita omongin adalah gimana caranya kita menghadirkan barang-barang yang bisa membuat orang merasa 10--15 tahun lebih muda," ucapnya.

Pihaknya juga optimistis kehadiran department store tersebut bisa memberi pengalaman belanja yang berbeda dari belanja online. Keyakinannya didasarkan pada hasil riset yang diperolehnya.

"Iya, orang-orang belanja online, betul, tapi ternyata masih banyak orang Indonesia yang pergi belanja itu bukan buat belanjanya loh, tapi buat me time istilahnya. Jadi, kita pengen mengambil segmen itu. Orang-orang yang pengen mendapatkan experience belanja," ujarnya.

"Pengalaman kita dari Matahari sejak sekian lama, kita percaya itu suatu hal yang kita bisa gitu. Kita good at it," imbuh Rama.