Viral, Misteri Pria Parlente di Gerbang Masuk Museum Louvre yang Diblokade Polisi Prancis

Liputan6.com, Jakarta - Selain kisah pengejaran kelompok perampok perhiasan koleksi Museum Louvre, Paris,  ada kisah lain yang tak terduga tercipta dari situasi tersebut. Kisah itu berkaitan dengan foto seorang pria parlente di gerbang masuk museum yang diblokade polisi Prancis berseragam.

Mengutip France24, Senin, 27 Oktober 2025, foto itu diambil fotografer Associated Press yang berbasis di Paris, Thibault Camus. Mata jelinya menangkap momen seorang pria berpakaian necis dengan mantel hitam dan jas cokelat terang serta vest yang membalut kemeja melewati sekelompok polisi.

Secara naluriah, ia mengambil foto itu. Camus berpikir foto itu tidak terlalu bagus, dengan bahu seseorang menutupi sebagian latar depan. Tapi, foto itu dinilai berhasil menunjukkan polisi Prancis menyegel museum yang paling banyak dikunjungi di dunia setelah perampokan yang terjadi pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025.

Selain itu, Camus menduga, pria yang berjalan melewati para petugas itu berpakaian luar biasa rapi dengan topi fedora, menambahkan sentuhan gaya busana Paris pada pemandangan itu. Dan begitulah foto itu diunggah ke khalayak AP di seluruh dunia.

Dari situlah, imajinasi bermunculan, memicu perbincangan daring. Bahasan di media sosial menduga pria berpakaian rapi itu adalah seorang detektif Prancis – jika boleh dibilang, versi yang lebih gagah dari Inspektur Clouseau yang terkenal dari film "Pink Panther" – meskipun keterangan foto AP tidak mengidentifikasinya.

Polisi Prancis menangkap tersangka pencurian permata dari Museum Louvre, Paris. Permata itu bernilai 88 juta euro atay sekitar Rp1,6 triliun.

Keterangan fotonya hanya tertulis, "Petugas polisi memblokir akses ke museum Louvre setelah perampokan pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, di Paris."

Sebuah unggahan di X yang kini telah ditonton 5,6 juta kali mengatakan, "Rekaman asli (bukan AI!) dari seorang detektif Prancis yang menangani kasus Permata Mahkota Prancis yang dicuri dari Louvre."

Unggahan lain dengan 1,2 juta pengikut mengklaim pria "yang tampak seperti berasal dari film detektif noir era 1940-an adalah seorang detektif polisi Prancis sungguhan yang sedang menyelidiki pencurian tersebut". Sementara, Camus mengatakan tidak ada yang dilihatnya yang membuatnya sampai pada kesimpulan itu.

"Pria itu hanyalah seseorang yang melarikan diri dari Louvre saat pihak berwenang mengevakuasi area tersebut," kata Camus. "Dia muncul di hadapan saya, saya melihatnya, saya mengambil fotonya. Dia lewat lalu pergi."

Jika pria tak dikenal itu benar-benar salah satu dari lebih dari 100 penyidik ​​yang memburu para pencuri permata, pihak berwenang merahasiakannya. "Kami lebih suka merahasiakan misteri ini ;)" kata kantor kejaksaan Paris sambil mengedipkan mata dalam balasan email atas pertanyaan AP.

Di sisi lain, upaya penyidikan para petugas mulai membuahkan hasil. Seminggu setelah kasus pencurian koleksi perhiasan Museum Louvre, penyidik dari unit kepolisian khusus menangkap dua tersangka.

Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan bahwa penyidik menangkap tersangka pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025, dengan salah satu pria bersiap akan meninggalkan negara itu melalui Bandara Charles de Gaule, Paris, saat ditangkap. Menurut media Prancis, BFM TV dan surat kabar Le Parisien, polisi telah menangkap dan menahan dua tersangka. Hanya saja, Beccuau tidak mengonfirmasi jumlah orang yang ditangkap, menurut France24, dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.

Beccuau mengatakan unit kepolisian khusus yang menangkap para tersangka bertanggung jawab atas perampokan bersenjata dan pencurian karya seni. Setelah informasi penangkapan tersebut bocor ke pers pada Minggu pagi, Beccuau memperingatkan bahwa kebocoran tersebut dapat menghambat pekerjaan lebih dari 100 penyidik ​​yang "dimobilisasi untuk memulihkan permata yang dicuri dan menangkap semua pelaku".

Menurut Le Parisien, yang pertama kali memberitakan berita tersebut, kedua tersangka berusia 30-an dan berasal dari pinggiran kota Seine-Saint-Denis di ibu kota, yang mencakup beberapa daerah paling miskin di negara itu dan dikenal oleh kepolisian Prancis. Tersangka pencurian dilaporkan ditangkap di pinggir kota Paris utara.

Mengutip BFMTV, dilansir CNN, petugas melacak jejak tersangka menggunakan DNA mereka. Kedua pria itu berasal dari pinggir kota Paris, Aubervilliers, tempat salah satunya ditangkap. Sementara, seorang lainnya ditangkap saat pengecekan paspor sebelum ia berhasil terbang menuju Aljazair.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez memuji "para penyidik ​​yang telah bekerja tanpa lelah, seperti yang saya minta, dan yang selalu menjadi kepercayaan penuh saya".

Foto Pilihan