Surat Tulisan Tangan Taylor Swift untuk Mendiang Liam Payne Bakal Dilelang Seharga Rp 220 Juta

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Surat tulisan tangan yang menyentuh hati dari Taylor Swift untuk Liam Payne dari tahun 2017 akan dilelang bulan depan. Dalam surat "tertanggal 12.1.17" tersebut, Swift memberi tahu Payne bahwa dia "selalu mendukung" mendiang penyanyi itu dalam karier solonya.

Melansir Page Six, Sabtu (15/11/2025), surat itu akan dilelang pada 2 Desember 2025 di Omega Auctions. Barang tersebut dihargai 5.000─10.000 pound sterling (sekitar Rp 110 juta─ Rp 220 juta) per lot di situs web pelelangan.

Menurut deskripsi, surat itu diberikan pada bintang One Direction tersebut sebelum penampilan mereka masing-masing di Capital FM Jingle Bell Ball tahun itu di O2 Arena, London. Swift dan Payne tampil di konser tersebut pada 10 Desember 2017.

Surat itu berbunyi, "Liam, lama tidak berjumpa! Aku sangat senang untukmu, kamu luar biasa di luar sana. Aku terobsesi dengan 'Bedroom Floor.' Senang sekali melihatmu dari jauh, aku selalu menyemangatimu. Semoga sukses malam ini!"

Surat itu ditandatangani Swift dan dikemas dalam amplop bertuliskan "Liam" dan bintang-bintang di bagian depan yang disegel dengan segel lilin 'T' yang dipersonalisasi.

Payne merilis singelnya Bedroom Floor pada Oktober tahun yang sama. Itu merupakan lagu yang dirilis setelah singel solo debutnya Strip That Down setelah hiatus band pada 2016. Surat itu dihadiahkan Payne pada seorang "rekan dekat" tidak lama setelah ia menerimanya, menurut deskripsi di situs web pelelangan.

Lelang ini diadakan tidak lama setelah peringatan satu tahun kematian penyanyi Inggris tersebut. Ia meninggal dunia pada 16 Oktober 2024 setelah jatuh dari balkon hotel di Buenos Aires, Argentina. 

Momen Terakhir dengan Liam Payne

Payne menderita beberapa trauma yang menyebabkan pendarahan internal dan eksternal, ungkap Kantor Kejaksaan Kriminal dan Pemasyarakatan Nasional setempat dalam laporan otopsi awal mereka.

Pacar Payne, Kate Cassidy, telah berbagi momen terakhirnya dengan mendiang penyanyi tersebut, menurut NME, bulan lalu. Cassidy sedang berlibur bersama Payne di Argentina sebelum kematiannya, dan di sana mereka juga menonton konser Niall Horan, rekan satu band Payne di One Direction.

Sebelum Payne meninggal, Cassidy pulang lebih dulu karena ia memiliki "tanggung jawab" yang harus diurus. Setahun sejak kematian pacarnya, Cassidy turun ke media sosial untuk berbagi interaksi terakhirnya dengan Payne, dan mendesak orang lain meluangkan waktu mengungkap perasaan mereka pada orang yang mereka cintai.

Pengakuan Pacar Mendiang Liam Payne

Berbicara dalam sebuah video yang dibagikan di TikTok, Cassidy memulai, "Satu tahun lalu, hari ini, 12 Oktober, adalah hari terakhir saya bersama Liam. Saya datang ke sini bukan untuk menangis. Saya bangun dan saya belum pernah merasa semati rasa ini."

"Seseorang bisa menampar wajah saya dan saya tidak akan terpengaruh. Jadi, jika saya tidak terlihat memiliki banyak emosi, itulah alasannya. Saya ingin mengungkap betapa pentingnya untuk benar-benar mengingatkan orang-orang terkasih betapa Anda mencintai mereka. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari."

"Hari terakhir saya bersama Liam di Argentina sebelum saya pergi, mobil sudah di jalan masuk dan saya duduk di sofa, mengungkap padanya betapa saya akan merindukannya, betapa saya mencintainya. Rasanya aneh mengingat kembali karena itu adalah perpisahan yang begitu panjang dan menyentuh hati."

Peringatan 1 Tahun Kematian Liam Payne

Cassidy melanjutkan, "Dia menatap saya dan berkata, 'Kamu akan ketinggalan pesawat, kamu bertingkah seolah ini terakhir kalinya kamu akan bertemu denganku lagi'. Tanpa saya sadari, itu benar-benar terakhir kalinya saya bertemu dengannya. Saya sangat senang kami menjalani perpisahan terakhir itu seperti itu."

Dia juga membagikan video kedua, membela keputusannya untuk melakukan perjalanan pada peringatan satu tahun kematiannya, dan menjelaskan bahwa kepindahan itu adalah sesuatu yang dia yakini diinginkan Payne darinya.

"Kesedihan datang dalam banyak gelombang. Rasanya apapun yang saya lakukan, selalu ada komentar," ungkapnya. "Bagi yang belum tahu, 16 Oktober adalah hari mendiang pasangan saya meninggal dunia. Saya sudah bilang ini berkali-kali sebelumnya, saya suka tetap sibuk. Itu membuat pikiran saya tetap positif, itu membuat pikiran saya tetap aktif."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |