Suara Lantang 4 Desainer Perempuan di Panggung Female Forward JFW 2026

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Peragaan busana "Female Forward" kembali ke panggung Jakarta Fashion Week (JFW). Kali ini, mereka menggandeng empat nama yang dinilai mewakili keberanian, kepekaan, dan visi masa depan perempuan: Nagita Slavina, Ingrid Husodo dan Cristin Wu, serta Mel Ahyar.

Presentasi koleksi─yang merupakan inisiasi BTN X DEWI─merupakan perayaan atas lahirnya jenama-jenama yang digerakkan perancang perempuan Indonesia. Ini, mereka mencatat, merupakan cerminan nyata tumbuhnya UMKM berbasis retail di tanah air, khususnya Jakarta.

Melalui kolaborasi ini, pihaknya menyoroti potensi tanpa batas perempuan Indonesia dalam berinovasi dan menjadikan mode sebagai denyut nadi utama dalam geliat ekonomi kreatif yang kian berkembang pesat. Runway pada Rabu siang, 29 Oktober 2025 disulap jadi ruang bagi perempuan untuk berbicara lantang lewat karya.

Pertunjukan dibuka Nagita Slavina dengan "BUNGALOKA." Berbeda dari koleksi-koleksi sebelumnya yang mengandalkan warna mencolok, rangkaiannya kali ini menari-nari di ambang palet warna pastel, meneriakkan gaya cewek kue.

"Tapi tetap ada kontras warna," katanya saat jumpa pers sebelum show. Nagita mengatakan bahwa potongan-potongan busananya mengandalkan siluet minimal yang tetap punya twist manis.

"Dua belas looks ini full menggunakan (bahan) katun. Semoga banyak yang suka dengan tampilan imut yang kami bawa ke panggung JFW," ibu tiga anak itu menambahkan. Potongan busananya terdiri dari kemeja, celana selutut, serta rok asimetris yang mengembang.

Tidak ketinggalan, ada juga detail timbul yang sepenuhnya jadi atasan, sebagai aksen di punggung, maupun detail menjuntai pada rok. Potongan di bagian tengah rok maupun ujung celana memberi pernyataan gaya yang minimal.

Tampilan Romantis Ingrid Husodo dan Christin Wu

Berlanjut, runway diambil alih Ingrid Husodo & Christin Wu yang seolah mengajak audiens jadi bagian dari sebuah pesta boho. Bertajuk "SYMBIOSA," rangkaiannya menjejak sebagai lanjutan koleksi sebelumnya, "RADIANCE."

Koleksi ini merepresentasi evolusi alami dari pertumbuhan pribadi menuju perkembangan kolektif. Terinspirasi ekosistem alam yang saling terhubung, busana-busana ini merayakan kekuatan dalam koneksi dan keindahan dalam kebersamaan.

Melalui warna-warna cerah, "SYMBIOSA" mewujudkan harmoni yang muncul ketika kita merangkul saling ketergantungan, mengingatkan bahwa kita tidak pernah ditakdirkan untuk berkembang sendirian. Ingrid menyebut visual koleksi ini sebagai romantic classis look, dan benar saja.

Gaun-gaun berpotongan asmiteris, mulai dari desain spaghetti strap sampai off-the-shoulder dress, jatuh bertumpuk, namun masih mengalir. Kesan romantis dipertegas dengan pemilihan warna-warna lembut, seperti biru muda, oat, dan putih, serta dominasi tulle sebagai material.

Tenun Sumba oleh Mel Ahyar

Estetis landasan pacu berubah total ketika Mel Ahyar menutup fashion show "Female Forward." Sang desainer mempersembahkan "Kurangu," yang berarti udang dalam bahasa Sumba, dari lini modenya, Mel Ahyar Archipelago.

Sesuai namanya, rangkaian ini terinspirasi dari makna pergantian kulit udang. "Kurangu" jadi simbol regenerasi, transformasi, dan kelahiran kembali. Setiap wastra, setiap tekstur, jadi perwujudan proses hidup yang tidak pernah berhenti berganti bentuk, namun tetap berakar pada warisan.

"Ini juga sesuai harapan saya agar wastra Indonesia bisa terus beregenerasi, jadi tidak mati dan punah," kata dia. Koleksi teranyar Mel Ahyar hadir melalui potongan long coat, celana yang jatuh di bawah lutut, cropped outer, serta bustier tenun nan menawan.

Structured top, rok bervolume, barrel pants oranye cerah, dan bordir di kain transparan jadi potongan-potongan yang membuat rangkaiannya jauh dari kata membosankan.

JFW 2026

JFW 2026 masih akan berlangsung sampai Minggu, 2 November 2025. Tahun ini, pekan mode tersebut mengusung tema "Legacy of Star" yang mengumpulkan para desainer rookie hingga maestro di industri fesyen Indonesia di satu panggung.

"Fokusnya tentang regenerasi, mewariskan pengalaman, khasanah. Setiap ada generasi baru, sama-sama dimatangkan," kata Andandika Surasetja, Creative Director Jakarta Fashion Week, saat jumpa pers di Jakarta, 21 Oktober 2025.

Ada berbagai program yang jadi bagian JFW untuk memuluskan jalan regenerasi. Salah satunya menggelar Lomba Perancang Mode yang tahun ini genap berusia 46 tahun, diselenggarakan sejak 1979. Nama-nama desainer adibusana ternama Indonesia jadi jurinya, yakni Rama Dauhan, Stella Rissa, dan Hian Tjen.

"Semua couturier, tapi Rama punya label ready to wear yang sangat strong dan jadi wajah fesyen Indonesia," ujarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |