Selamat, Ponorogo dan Malang Resmi Bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network 2025

17 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan World Cities Day 2025, dua daerah di Indonesia, Kabupaten Ponorogo dan Kota Malang, Jawa Timur, resmi bergabung sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Direktur Jenderal UNESCO Aubrey Azoulay mengumumkan hal itu bersama 56 kota baru dari berbagai negara sebagai anggota jaringan kreatif global.

Kabupaten Ponorogo terpilih sebagai Creative City of Craft and Folk Art, sementara Kota Malang ditetapkan sebagai City of Media Arts. Keduanya kini menjadi bagian dari 408 kota kreatif di lebih dari 100 negara yang tergabung dalam ekosistem global yang berfokus pada inovasi keberlanjutan, dan kolaborasi lintas budaya.

"Kota-Kota Kreatif UNESCO menunjukkan bahwa budaya dan industri kreatif dapat menjadi penggerak nyata bagi pembangunan. Dengan menyambut 58 kota baru, kami memperkuat sebuah Jaringan di mana kreativitas mendukung inisiatif lokal, menarik investasi, dan mempromosikan kohesi sosial," ujar Audrey dilansir dari laman UNESCO, dikutip dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 1 November 2025.

Sejak diluncurkan pada 2004, UCCN telah mendorong inovasi sosial melalui tujuh bidang utama: Crafts and Folk Art, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts, dan Music. Tahun ini, UNESCO pertama kalinya memperkenalkan kategori baru, yaitu Creative Cities of Architecture, sebagai bentuk perluasan ruang ekspresi kreatif global.

Desa Wisata Karanganyar merupakan salah satu penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari kota Yogyakarta dan 10 menit dari Candi Borobudur.

Tahapan Seleksi Nasional untuk UNESCO Creative Cities Network

Sejumlah pegiat ekraf dari Kota Malang. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenekraf)... Selengkapnya

Dengan bergabungnya Ponorogo dan Malang ke dalam jaringan UCCN, Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan Indonesia semakin diakui sebagai negara dengan ekosistem kreatif yang dinamis dan berdaya saing.

"Keberhasilan Ponorogo dan Malang menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network membuktikan bahwa potensi ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Ini bukan hanya prestasi daerah, tetapi juga bagi seluruh ekosistem kreatif nasional," ujar Menekraf.

Proses penetapan itu melalui tahapan seleksi nasional nominasi anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025. Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) sebagai representasi menunjuk langsung Kemenekraf dan berkolaborasi sebagai focal point nasional dalam prosesnya.

Kemenekraf tidak hanya menjadi fasilitator utama, tetapi juga pengarah dalam memastikan kesiapan kabupaten/kota untuk bersaing di tingkat global. Tahapan seleksi itu meliputi pembentukan Panitia Seleksi Nasional, penyusunan kriteria penilaian, sosialisasi ke pemerintah daerah, hingga pendampingan teknis dalam simulasi penyusunan dossier UCCN.

7 Kota di Indonesia Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenekraf)... Selengkapnya

Kemenekraf juga membangun komunikasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, serta menggandeng berbagai organisasi mengembangkan jejaring dan sosialisasi program. Pendekatan kolaboratif hexahelix ini menjadi fondasi kuat dalam membangun jejaring kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Menekraf menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung daerah-daerah kreatif untuk mengembangkan potensi unggulannya. Ia juga menambahkan bahwa capaian ini selaras dengan arah kebijakan RPJMN 2025–2029 yang menempatkan ekonomi kreatif sebagai sektor strategis dalam mendorong pertumbuhan nasional.

"Kami melihat kreativitas lokal sebagai energi baru pembangunan. Dari seni rakyat Ponorogo hingga inovasi digital Malang, semuanya merepresentasikan semangat The New Engine of Growth, pertumbuhan yang berangkat dari kreativitas dan keberagaman budaya di mulai dari daerah," ucapnya.

Sebelumnya, Indonesia telah menempatkan lima kota dalam jaringan kota kreatif UNESCO. Pada 2014, Pekalongan terdaftar dalam kategori Craft and Folk Art, disusul Bandung (desain) dan Ambon (musik) masing-masing pada 2015 dan 2019. Sementara, Jakarta masuk dengan kategori literatur (sastra) pada 2021 dan Surakarta di bidang kriya dan seni rakyat pada 2023.