Saat 10 Ton Sampah Plastik Disulap Jadi Gedung Sekolah

Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi antara CMA CGM Foundation dan Happy Hearts Indonesia, sebuah organisasi yang bervisi meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah tertinggal, terus berlanjut dan berkembang. Kemitraan ini pertama kali diumumkan pada 2024, dengan fokus awal merenovasi dua sekolah di Surabaya. 

Sekolah pertama di Surabaya berhasil diresmikan tahun lalu, memberikan fasilitas yang lebih baik bagi siswa. Menyusul itu, sekolah kedua di Kota Pahlawan diresmikan pada 6 November 2025. Peresmian ini melengkapi target di Surabaya, sehingga jumlah total siswa penerima manfaat di kota tersebut mencapai 800 anak.

Tidak berhenti di Surabaya, CMA CGM Foundation dan Happy Hearts Indonesia mengumumkan komitmen lanjutan. Mereka selanjutnya akan berkolaborasi renovasi dua sekolah di Jakarta Utara. Pengumuman ini disampaikan bertepatan dengan peresmian sekolah kedua di Surabaya.

Proyek di Jakarta Utara, yang akan memanfaatkan berton-ton sampah plastik, dijadwalkan akan dibuka pada 2026. Sekolah-sekolah baru ini ditargetkan akan memberikan manfaat bagi 800 siswa tambahan.

Secara total, 1.600 siswa akan mendapat manfaat dari kemitraan ini, yang akan meningkatkan akses pendidikan di lingkungan kurang mampu di seluruh Indonesia. Jika ditotal, kemitraan yang berjalan sejak 2024 ini akan memberi manfaat pada 1.600 siswa, yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan secara merata di lingkungan kurang mampu di seluruh Indonesia.

Sekolah pertama adalah MTS El Nur Kasysyaf, sebuah sekolah menengah pertama yang saat ini melayani lebih dari 100 siswa. Sekolah kedua adalah Yayasan Pendidikan YASPI, sebuah yayasan pendidikan yang menaungi hampir 700 siswa. 

Kedua sekolah ini dipilih karena menghadapi tantangan berat. Saat ini, mereka mengalami masalah, seperti kerusakan infrastruktur yang signifikan, sering mengalami banjir, dan menghadapi kepadatan siswa yang menyulitkan proses belajar.

Rencana renovasi mencakup peningkatan ruang kelas yang sudah ada agar lebih layak. Selain itu, akan ada peningkatan fasilitas laboratorium komputer untuk menunjang pendidikan teknologi. 

Proyek ini juga akan membangun ruang kelas baru menggunakan teknologi ramah lingkungan, yaitu balok plastik daur ulang. Tidak hanya itu, sebuah perpustakaan baru akan dibangun dengan memanfaatkan kontainer pengiriman yang dialihfungsikan.

Perbaikan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, fungsional, dan inspiratif bagi hampir 800 siswa di kedua sekolah tersebut. Rencana ini juga akan mengintegrasikan acara tahunan pelibatan staf dari CMA CGM Group, serta program pelatihan guru, yang dirancang untuk mendukung pengembangan pendidikan jangka panjang di kedua sekolah tersebut.

Sebelumnya, ada SMP Bina Karya yang kini memberi manfaat bagi lebih dari 200 siswa. Renovasi gedung sekolah tersebut  meliputi pembaruan tiga ruang kelas, satu laboratorium sains, satu ruang konseling, dan dua toilet.

Selain itu, dibangun pula dua ruang kelas baru yang inovatif, terbuat dari balok plastik daur ulang. Pembukaan kembali sekolah ini jadi tonggak penting bagi masyarakat setempat.

Sekolah pertama di Surabaya, yaitu SMP Tri Guna Bhakti, sekarang menampung lebih dari 600 siswa. Fasilitas yang diperbaiki di sana mencakup tujuh ruang kelas, satu ruang guru, dan lima toilet. 

Seperti halnya di Bina Karya, satu ruang kelas tambahan juga dibangun menggunakan balok plastik daur ulang. Sebuah kontainer pengiriman juga dialihfungsikan jadi perpustakaan yang fungsional, yang diharapkan dapat memperkaya lingkungan belajar bagi ratusan siswanya.

Proyek renovasi empat sekolah ini tidak hanya berfokus pada bangunan fisik, tapi juga menghasilkan manfaat sosial dan lingkungan yang signifikan. Dari sisi lingkungan, inisiatif ini memajukan praktik ekonomi sirkular.

Tiga kontainer pengiriman dialihfungsikan jadi perpustakaan dan 10 ton sampah plastik didaur ulang jadi blok bangunan. Praktik ini diharapkan dapat mengurangi 23 ton emisi karbon dari bahan bangunan tradisional. Dari sisi sosial, staf CMA CGM Group memainkan peran integral dalam kolaborasi ini. 

Mereka jadi sukarelawan sepanjang tahun, dengan kontribusi yang beragam, mulai dari membantu pekerjaan renovasi fisik hingga menyelenggarakan sesi membaca dan kegiatan olahraga untuk anak-anak. Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, sebuah program pelatihan tiga tahun untuk guru dan staf dilaksanakan bersamaan pekerjaan renovasi di setiap sekolah. 

Program ini berfokus pada peningkatan keterampilan keuangan dan manajemen. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pengajaran, memastikan keberlanjutan sekolah, dan memperkuat administrasi secara keseluruhan. Secara total, kemitraan ini diharapkan memberi manfaat bagi lebih dari 1.600 siswa dan 6.000 anggota masyarakat di Surabaya dan Jakarta.