Resep Bumbu Karedok Leunca Khas Sunda yang Pedas Segar, Bikin Nagih

2 weeks ago 37

Liputan6.com, Jakarta Popularitas bumbu karedok leunca terus meningkat, seiring tumbuhnya minat masyarakat terhadap kuliner Sunda bercita rasa segar dan aromatik. Hidangan berbahan dasar leunca ini menghadirkan sensasi unik berupa perpaduan pahit lembut serta gurih kacang tanah.

Keunikan bumbu karedok leunca terletak pada penggunaan bahan mentah yang ditumbuk perlahan, hingga menyatu membentuk tekstur lembut. Aroma kencur serta bawang putih memberikan karakter kuat khas masakan tradisional Sunda yang sulit ditemui pada hidangan lain.

Bagi penggemar kuliner sehat, bumbu karedok leunca menawarkan nilai lebih berkat bahan segar tanpa proses pemanasan. Kandungan nutrisi dalam sayuran serta rempah tetap terjaga sehingga cocok untuk menu harian rendah lemak. Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (16/11/2025).

Rahasia Bumbu Karedok Leunca

Bahan-Bahan yang Diperlukan

Untuk membuat hidangan karedok leunca bercita rasa autentik dan aromatik, siapkan bahan-bahan berikut:

  • 150 gram leunca segar – pilih leunca berwarna hijau tua, berbulir utuh, dan tidak lembek agar hasilnya tetap renyah serta memiliki rasa pahit lembut khas leunca.
  • 1 sendok teh kaldu jamur – digunakan sebagai penguat rasa alami sehingga bumbu terasa lebih gurih tanpa rasa berlebihan.

Bahan Sambal:

  • 3 siung bawang putih – memberikan aroma kuat, rasa gurih alami, serta karakter khas sambal karedok.
  • 10 buah cabai rawit merah – menghadirkan sensasi pedas intens yang menjadi ciri khas hidangan Sunda. Jumlah bisa disesuaikan selera.
  • 2 cm kencur tua – kencur tua memberikan aroma lebih tajam dan dalam, yang menjadi elemen penting pada bumbu karedok.
  • 1 sendok teh penuh terasi bakar – menambah aroma khas dan kedalaman rasa pada sambal. Terasi yang dibakar lebih dulu memberi wangi gurih yang lebih halus.
  • 20 gram gula merah – berfungsi menyeimbangkan rasa pedas, gurih, dan aroma kuat dari kencur serta terasi.
  • 1 sendok teh garam – sebagai penyempurna rasa agar sambal tidak hambar.
  • 2 ikat kemangi, dipetik daunnya – memberikan aroma harum segar yang memperkaya keseluruhan rasa karedok.

Cara Memasak Karedok Leunca

  1. Cuci leunca di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran atau debu yang menempel. Setelah itu, pisahkan leunca dari tangkainya satu per satu agar tidak ada batang keras yang terbawa saat dimakan. Tiriskan leunca hingga air benar-benar berkurang supaya bumbu lebih mudah meresap saat proses pengadukan.
  2. Siapkan chopper atau ulekan tradisional. Masukkan bawang putih, cabai rawit, kencur tua, terasi bakar, gula merah, serta garam. Proses penghalusan sebaiknya dilakukan perlahan agar tekstur sambal tetap halus tetapi tidak terlalu cair. Penggunaan ulekan cenderung menghasilkan aroma lebih kuat karena rempah ditekan secara alami, sedangkan chopper memberikan hasil yang lebih cepat dan merata.
  3. Setelah sambal mencapai tekstur halus dan merata, masukkan satu sendok teh kaldu jamur ke dalam adonan. Aduk perlahan sampai semua bahan tercampur dan rasa gurih menyatu sempurna. Penambahan kaldu jamur ini akan mempertegas cita rasa sambal tanpa membuatnya terasa terlalu asin.
  4. Tambahkan leunca ke dalam sambal yang sudah siap. Gunakan ulekan untuk memukul-mukul leunca secara perlahan. Tujuannya bukan untuk menghancurkannya, tetapi hanya membuat leunca sedikit memar agar rasa sambal dapat meresap lebih baik ke dalam bulirnya. Tekstur leunca yang sedikit pecah akan memberikan sensasi lebih nikmat saat disantap.
  5. Setelah leunca tercampur sempurna bersama sambal, masukkan daun kemangi yang sudah dipetik. Aduk perlahan hingga daun kemangi menyebar merata di seluruh adonan. Pada tahap ini, aroma wangi khas kemangi akan bercampur dengan pedas, gurih, dan segarnya bumbu sambal, menghasilkan perpaduan yang sangat menggugah selera.
  6. Karedok leunca paling nikmat disajikan segera setelah semua bahan tercampur. Hidangan ini cocok dinikmati sebagai lauk pendamping nasi hangat, disantap bersama gorengan seperti tahu dan tempe, atau dijadikan menu lalapan segar untuk makan siang maupun malam.

Mengenal Karedok Leunca, Kelezatan Khas Tanah Sunda

Hidangan karedok leunca sering kali dinikmati bersama aneka sambal tradisional khas Sunda, terutama sambal terasi ataupun sambal goang bercita rasa pedas, asin dan sedikit smoky. Kombinasi ini membuat sensasi makan semakin kuat, sebab rasa pahit lembut alami dari bulir leunca berpadu harmonis dengan sambal yang memiliki karakter tajam. Banyak orang juga memilih menyantap karedok leunca bersama berbagai hidangan goreng seperti tempe, tahu, maupun bala-bala, karena tekstur renyah gorengan memberikan kontras menarik terhadap leunca yang cenderung kenyal dan ringan.

Selain disantap sebagai lalapan sederhana, karedok leunca dapat diolah menjadi hidangan yang jauh lebih kaya rasa ketika dipadukan bersama oncom. Fermentasi kacang kedelai dalam oncom menghadirkan sentuhan gurih dalam yang unik, sehingga menghadirkan “lapisan” rasa baru pada karedok. Ketika daun kemangi ikut dimasukkan, aroma harum segar langsung memenuhi meja makan, menciptakan wangi khas masakan Sunda yang begitu menggugah selera. Perpaduan leunca, oncom, kencur dan kemangi sering dianggap sebagai representasi cita rasa pedesaan Jawa Barat yang sangat otentik.

Menurut penuturan budaya yang dikutip dari akun Instagram Jabar Quick Response, hidangan ini memiliki sejarah cukup panjang. Diceritakan bahwa Karedok Leunca mulai dikenal sejak masa pemerintahan Pangeran Mekkah atau Pangeran Soeria Atmadja, Bupati Sumedang pada tahun 1882. Pada suatu kesempatan ketika beliau sedang memancing serta menjala ikan di kawasan aliran Sungai Cimanuk, sang Pangeran beristirahat di sebuah pemukiman kecil bernama Kampung Dodol. Saat itulah warga setempat menyajikan olahan leunca sederhana bertekstur sedikit berair, berbumbu khas, dan tampil menyerupai sambal, kepada beliau.

Rasa hidangan tersebut rupanya langsung memikat hati Pangeran Soeria Atmadja. Keunikannya membuat beliau tertarik untuk memperkenalkan masakan tersebut kepada para sesepuh Sumedang, bahkan mengajak mereka menikmati langsung di kampung tempat hidangan itu berasal. Sejak saat itu, masakan sederhana buatan warga di bantaran Sungai Cimanuk tersebut makin dikenal luas. Kepopulerannya menyebar dari mulut ke mulut, hingga akhirnya kawasan Kampung Dodol dianggap sebagai titik awal berkembangnya kuliner karedok leunca.

Kini, hidangan yang dahulu lahir dari kreativitas masyarakat desa tersebut telah menjadi bagian penting dalam kuliner Sunda. Banyak rumah makan tradisional, bahkan restoran modern yang mengusung konsep masakan khas Jawa Barat, turut menjadikan karedok leunca sebagai menu andalan. Cita rasanya yang segar, sederhana, sekaligus penuh karakter menjadikannya tetap dicintai hingga generasi sekarang.

Tips Praktis Membuat Karedok Leunca Sendiri di Rumah

Membuat karedok leunca sendiri di rumah adalah cara terbaik untuk menikmati kesegaran dan kelezatannya dengan cita rasa yang sesuai selera Anda. Proses pembuatannya cukup sederhana dan tidak memerlukan waktu lama, menjadikannya pilihan ideal untuk hidangan cepat dan sehat yang bisa disajikan kapan saja. Anda dapat menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai preferensi pribadi.

  • Gunakan leunca berwarna hijau gelap, bulirnya utuh, dan tidak lembek. Leunca segar punya rasa pahit alami yang lebih seimbang. Hindari leunca yang warnanya pucat atau keriput karena biasanya teksturnya kurang renyah.
  • Cukup bilas leunca di bawah air mengalir lalu tiriskan. Merendam terlalu lama dapat membuat leunca cepat lembek dan mengurangi sensasi renyah saat dimakan.
  • Kencur tua memberikan aroma lebih dalam dibanding kencur muda. Untuk karedok, kencur adalah elemen paling penting selain cabai dan terasi, jadi pilih yang aromanya tajam dan teksturnya lebih keras.
  • Terasi bakar memiliki aroma lebih halus dan bersih. Proses pembakaran juga mengurangi bau amis serta menambah kedalaman rasa sambal karedok.
  • Gula merah murni memberikan rasa manis gurih yang menyeimbangkan pedas dan aroma kuat kencur. Hindari pemanis sintetis supaya cita rasa Sunda tetap terasa.
  • Mengulek bumbu menggunakan cobek batu membuat aroma bawang putih, kencur, dan cabai keluar lebih maksimal. Chopper tetap bisa dipakai, tetapi aromanya tidak sekuat ulekan tradisional.
  • Jangan menghancurkan leunca sampai pecah total. Cukup pukul perlahan hingga sedikit retak agar sambal meresap, tetapi teksturnya masih padat dan terasa “meletus” ketika digigit.
  • Daun kemangi mudah layu, jadi sebaiknya dicampur pada tahap paling akhir. Saat ditambahkan terakhir, aromanya tetap harum dan tidak berubah warna.
  • Kaldu jamur memberi rasa umami lebih lembut daripada penyedap biasa. Tak perlu banyak—cukup 1 sendok teh untuk memperkuat cita rasa sambal.
  • Karedok adalah hidangan mentah tanpa proses pemanasan. Menyajikannya segera setelah dicampur membuat rasa, aroma kemangi, dan sensasi pedas lebih tajam.

FAQ Seputar Topik

Apa itu Karedok Leunca?

Karedok leunca adalah hidangan tradisional khas Sunda yang terbuat dari buah leunca segar yang digerus kasar bersama bumbu ulek pedas, gurih, dan segar, sering disajikan sebagai lalapan atau teman nasi.

Apa saja bahan utama bumbu karedok leunca?

Bumbu karedok leunca umumnya terdiri dari cabai rawit, bawang putih, kencur, terasi bakar, gula merah, garam, dan daun kemangi, yang diulek bersama hingga meresap.

Apa manfaat kesehatan dari buah leunca?

Leunca kaya akan nutrisi seperti vitamin A, C, antioksidan, kalsium, fosfor, dan zat besi, yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, tulang, serta berpotensi mencegah kanker.

Bagaimana cara membuat karedok leunca di rumah?

Untuk membuat karedok leunca, haluskan bumbu (cabai, bawang putih, kencur, terasi, gula merah, garam) di cobek, masukkan leunca dan ulek kasar, lalu tambahkan daun kemangi dan aduk rata.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |